Banjir Rendam Rumah Warga Manunggang Julu dan Goti

KANALMEDAN-SIDIMPUAN : Meluapnya Aek Gambir menyebabkan rumah warga di Desa Manunggang Julu terendam air hingga mencapai satu meter, Kamis, (25/10/2018).

Sedangkan luapan Aek Aloban dan Aek Siancimun menggenangi Desa Goti pada hari yang sama sekitar Pukul 18.30 WIB.

Hal itu disebabkan tingginya curah hujan yang mengguyur wilayah Kota Padangsidimpuan dalam beberapa jam terakhir.

Akibatnya, sekitar 526 rumah terendam banjir di dua desa tersebut.

Kepala Desa Goti Muliadi mengatakan, kendati tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun sejumlah petani dipastikan mengalami kerugian.

“Banjir telah menyapu tumbuhan serta tanaman petani setempat, hingga dipastikan petani kemungkinan gagal panen dan merugi,” katanya menjawab kanalmedan.com.

Lanjut dijelaskan Muliadi, setelah banjir surut, pihaknya akan mendata lahan pertanian warga yang terancam gagal panen karena terendam air.

“Setelah banjir surut, kita akan mendata jumlah lahan pertanian masyarakat yang rusak akibat banjir, dan nantinya hasil pendataan akan kita serahkan ke instansi membidangi. Harapannya para petani korban banjir dapat menerima bantuan, demi kelanjutan usahanya,” jelasnya.

Langganan Banjir

Selain itu, Mulyadi menyebutkan, Desa Goti memang merupakan langganan banjir, sehingga ketika banjir melanda, masyarakat tidak lagi mengalami kepanikan.

“Masyarakat setempat telah terbiasa menghadapi hal seperti ini, bila dibandingkan dengan banjir besar tahun 2004, kejadian tahun ini belum terlampau berat,” kata kepala desa lagi.

Ditambahkannya, dirinya  telah menginstruksikan agar keesokan harinya seluruh warga masyarakat dapat bersama-sama bergotong-royong membersihkan rumah serta mengevakuasi sisa material yang terbawa banjir.

Sementara itu, berdasarkan pantauan di lokasi, sejumlah personil Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Padangsidimpuan serta tenaga kesehatan dari Puskesmas Pijorkoling disiagakan di posko yang didirikan di Desa Manunggang Julu.

Sebagian warga ada yang mengungsi ke rumah keluarganya, sedangkan sebagian lainnya tetap memilih bertahan di rumah sendiri.

Selain itu, banjir juga sempat membuat arus lalu lintas di kawasan tersebut menjadi tersendat untuk beberapa saat lamanya. (Awal HSB)

Print Friendly