Terkait Pembangunan Taman Pantai, Camat Natal Merasa Kecolongan

KANALMEDAN-MADINA : Camat Natal, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Riplan, merasa kecolongan terkait pembangunan taman di pantai Natal, Kecamatan Natal.

Pasalnya, hingga saat ini orang nomor satu di Kecamatan Natal ini belum mengetahui perihal pembangunan taman yang terletak di Kelurahan Pasar II, Kecamatan Natal itu.

“Hingga saat ini saya tidak tau ini proyek apa, berapa besar anggarannya dan plank proyek juga tidak ada. Saya minta proyek ini dihentikan,” tegas Riplan, Jumat, (19/10/2018) kemarin ketika meninjau pembangunan.

Bahkan, lanjut dijelaskannya, sejumlah pekerja yang dimintai keterangan oleh pihak kecamatan enggan berkomentar.

Tidak hanya itu, pekerja juga mengaku tidak tau siapa pemilik proyek dikarenakan mereka hanya sebatas pekerja.

Melihat itu, Riplan bahkan menegaskan, pihaknya meminta pemilik proyek untuk ke kantor camat.

“Saya minta penjelasan dulu kepada pemilik proyek. Semua harus transparan di hadapan publik,” tegasnya lagi.

Selain transparansi anggaran, sambung Riplan, proyek ini bertentangan dengan program pemerintah dalam merelokasi warung-warung di Lapangan Merdeka Natal ke lokasi baru di kawasan sepanjang pantai.

“Proyek ini akan berdampak terhadap program relokasi yang sudah di rencanakan. Makanya saya tegaskan, ini proyek “siluman” harus dihentikan,” pintanya.

Hentikan Proyek Siluman

Hal senada juga diungkapkan Hendra Barani Hutasuhut, tokoh pemuda setempat ini sependapat agar proyek ‘siluman’ yang diduga tak transaparan dihentikan.

“Yang dikatakan pak camat sudah tepat. Selaku perpanjangan tangan pemerintah di kecamatan, yang dilakukan pak Riplan sudah tepat,” ungkap Hendra.

Di samping tidak transparan dalam pengerjaannya, proyek ini, kata dia bertentangan dengan program kecamatan dalam menata pantai Natal dan mendorong program Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk peningkatan ekonomi kerakyatan.

Dari pantauan kanalmedan.com, proyek taman selain diduga ‘siluman’, material bangunan diduga tidak sesuai bestek.

Di antranya beberapa tiang lampu yang baru dipasang telah bertumbangan dan disanggah bambu.

Sejumlah pekerja yang diminta tanggapan enggan berkomentar.

Bahkan tak seorangpun yang memberikan penjelasan terkait penanggungjawab proyek. (Awal HSB)

Print Friendly