SMKN 7 Medan Dukung Siswa Kembangkan Bakat dan Potensi

Kepala SMKN 7 Medan, Evi Herawati Lubis

KANALMEDAN – Dalam menciptakan generasi yang handal dan berprestasi sebagai wujud merdeka belajar, Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 7 Medan, terus menggali bakat dan potensi siswa/siswinya.

Selain itu juga memberikan dukungan penuh bagi siswa yang berprestasi mengharumkan nama sekolah.

Hal ini diungkapkan Kepala SMKN 7 Medan, Evi Herawati Lubis yang mengaku bangga atas raihan prestasi siswanya, Juanda Cristian Hutagaol yang melenggang ke ajang internasional, Student Athletic Championshiop Shanghai (SACS) di China, akhir April mendatang.

Evi menyebutkan dari ribuan anak didiknya, capaian Juanda ini merupakan perdana di sekolah yang dipimpinnnya tersebut, terutama dari bidang olahraga.

Sementara, untuk capaian prestasi LKS, SMKN 7 Medan untuk tingkat nasional, bukan hal yang baru. Karena sudah sering mengikuti kegiatan hingga di tingkat nasional. Namun untuk bidang atlet, ini menjadi yang perdana.

“Juanda dari begitu banyaknya siswa saya dari ribuan ya, dengan tangan dinginnya, pelatih, Pak Dumpang, dia mengikuti aturan-aturan yang sudah diajarkan oleh pelatihnya,” ujarnya terharu.

Dengan capaian tersebut,
Pihaknya juga memiliki banyak harapan-harapan serta memberikan dukungan serta motivasi dan menanamkan rasa kepercayaan diri dan optimisme bagi para siswa.

“Baru ini, beda ya dengan LKS. Kalau LKS kan lomba kompetensi siswa. Kalau olahraga kita baru-baru inilah pembukanya, dari nasional langsung ikut ke tingkat internasional. Kalau lomba kompetensi siswa itu yang tidak bidang olahraga Kita sudah sering ikut di event-event nasional, di hotel di jurusan-jurusan lain tapi kalau yang bidang olahraga Baru Juanda lah satu-satunya anak saya yang membawa nama harum untuk SMK 7 sepanjang masa,” urainya.

Ia menambahkan untuk mencetak Juanda-Juanda lainnya, di tahun 2024 ini pihaknya memberikan ruang bagi siswa untuk memilih pengembangan bakat dan potensinya.

“Memang rencananya 2024 ini sekolah saya itu anak-anak boleh memilih keinginan mereka masing-masing tapi mata pelajaran umumnya diwajibkan di kelas 10. Begitu mereka masuk di kelas 11 mereka harus fokus,” ujarnya.

Ia juga menyebutkan, dalam menjalannya juga harus menikmati prosesnya. Jangan sampai dijadikan beban

“Di semester ini kita sudah mulai memang tapi di semester depan itu kita sudah mulai lagi,” ujarnya seraya menambahkan upaya mengklasifikasihan bakat dan potensi anak ini, terhadap kesenangannya apakah itu karate, voli atau bidang atlet lainnya. Nantinya, untuk mengetahui ini terlebih dahulu dilatih para pelatih intuk mencari bibit-bibit baru. (Nas)

Print Friendly

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.