Syaiful Syafri: 8 Visi Perubahan Pasangan AMIN untuk Mewujudkan Cita-cita Pembukaan UUD 1945

KANALMEDAN – Wakil Ketua DPW PKB Sumut Drs Syaiful Syafri MM menjelaskan, delapan visi perubahan untuk Indonesia yang disampaikan pasangan Capres dan Cawapres RI Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar (AMIN) merupakan upaya mewujudkan cita cita proklamasi yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945.

Contohnya, kata Syaiful Syafri, visi tentang mewujudkan keluarga Indonesia yang sejahtera dan bahagia sebagai akar kekuatan bangsa yang disampaikan pasangan AMIN, merupakan wujud dari alinea kedua Pembukaan UUD 1945, yakni masyarakat Indonesia yang berdaulat, bersatu, adil dan makmur.

Hal tersebut ditegaskan Drs Syaiful Syafri MM menjawab pertanyaan media di Badara Kualanamu, usai mengantar pasangan AMIN bersama Ketua DPW PKB Sumut H.M Sukhairi Nasution untuk mendaftar di KPU RI di Jalan Imam Bonjol, Kamis pagi (19/10).

Contoh lain kata Pj Bupati Batu Bara 2008 ini, visi pengentasan kemiskinan dengan memperluas kesempatan berusaha, penciptaan lapangan kerja, upah yang adil, sehingga terwujud manusia Indonesia yang sehat, cerdas dan produktif, ini sama dengan maksud alinea keempat Pembukaan UUD 1945 yakni cita-cita memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

“Dari dua contoh visi ini, kita berharap ke depan tidak lagi bertemu adanya balita stunting, atau kemiskinan ekstrim yang masih banyak, apalagi diperkuat dengan ketahanan pangan, energi, air dan keadilan ekologis yang berkelanjutan, serta ketahanan nasional dan pemberantasan korupsi yang tidak berpihak, sehingga cita cita kemerdekaan sesuai UUD 1945 cepat terwujud,” ungkap Kadis Pendidikan Sumut 2010 – 2014 ini.

Karenanya kata Syaiful Syafri, kita tidak mungkin lagi membendung keinginan rakyat dalam perubahan, yakni perubahan yang akan membawa kesetaraan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Indonesia yang merupakan komitmen pasangan AMIN pada Pemilu 2024.

“Mari kita perkuat semangat persatuan dan kesatuan bangsa, semangat perubahan untuk kemajuan bangsa yang adil dan makmur, sekaligus menghapus ceritera dan berita bohong atau hoax yang dapat memecah belah rakyat, memecah semangat persatuan dan kesatuan bangsa pada tahun politik menjelang Pemilu 2024 ini ” kata mantan birokrat Departemen Sosial dan Pemprov Sumut ini. (Nas)

Print Friendly