Raker UISU 2022: Percepatan Menuju Predikat PT Unggul


Seluruh pimpinan UISU dan peserta Rapat Kerja UISU foto bersama usai pembukaan Rapat Kerja UISU di Khas Parapat Hotel yang dilaksanakan selama 3 hari (17-19)

KANALMEDAN – Rapat Kerja Universitas Islam Sumatera Utara (Raker UISU) menegaskan komitmen untuk melakukan percepatan menuju UISU dengan predikat unggul. Salah satunya dengan memaksimalkan tata kelola perguruan tinggi (PT) terkait peningkatan Sumber Daya Manusia. Demikian point penting dalam kegiatan pembukaan Raker UISU di Khas Parapat Hotel, Senin (18/7) malam yang berlangsung selama 3 hari (17-19 Juli 2022).

Hadir dalam kegiatan pembukaan itu Plt Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah I Sumatera Utara Prof. Ibnu Hajar Damanik, Ketua Senat Universitas Prof. Djohar Arifin Husin, Pengurus Yayasan UISU Prof. Hasim Purba, Rektor UISU Dr. H Yanhar Jamaluddin, MAP, Wakil Rektor UISU Bidang Akademik dan Dakwah Islamiyah Dr. Liesna Andriany, MPd., Wakil Rektor UISU Bidang Sumber Daya dan Tata Kelola Zufrizal, SE, Ak, CA, MBA, MAFIS, Wakil Rektor UISU Bidang Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kewirausahaan Ahmad Bakhori, ST. MT, Wakil Rektor UISU Bidang Kerjasama dan Sistem Informasi Andang Suhendi, SS. MA, Ketua Lembaga dan seluruh Dekan dan Wakil Dekan di lingkungan UISU.

Prof. Hasyim mewakili pengurus Yayasan UISU menegaskan komitmen pengurus Yayasan UISU mendukung sepenuhnya segala upaya dalam rangka mamajukan UISU menuju predikat unggul. Bahkan Prof. Hasyim memberikan peluang untuk rekruitmen dosen dengan pendidikan terakhir S3 (doktor).

Selain itu, dalam rangka kemajuan UISU Prof Hasyim mengatakan bahwa pengurus saat ini sedang menggodok perubahan statuta untuk itu pihaknya berharap pihak Rektorat dapat memberikan masukan.

Pada kesempatan yang sama, Plt. Kepala LLDikti Wilayah I Sumatera Utara Prof Ibnu Hajar  menegaskan hal yang sama. Dalam rangka mencapai predikat unggul, ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian. “Di antaranya tentang tata kelola khususnya yang berkaitan dengan peningkatan SDM. Produktivitas SDM yang tergambar dalam seberapa banyak publikasi yang dihasilkan. Persoalan tracer studi yakni seberapa lama masa tunggu lulusan untuk mendapatkan pekerjaan,” katanya.

Dalam paparannya saat memberikan sambutan, Prof. Ibnu Hajar di hadapan seluruh pimpinan UISU mengutarakan setidaknya ada 11 poin penting yang harus diperhatikan untuk melakukan akselerasi UISU menuju world class university. Seperti melaksanakan penelitian dan memiliki SDM yang unggul, mendukung kebabasan dan atmosfer akademik, pengelolaan yang mandiri, memeiliki fasilitas dan pendanaan yang mamadai, melaksanakan internasionalisasi, serta pembelajaran yang berkualitas.

Sementara itu, Ketua Senat Universitas Prof. Djohar Arifin Husin mendorong yayasan untuk melakukan percepatan dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan dosen dan pendanaan mandiri. Salah satu caranya dengan membantu studi lanjut dosen dan membuat badan usaha yang mampu memberikan benefit serta menjadi sumber pemasukan dana bagi UISU.

Pada penutupan kegiatan Raker, Rektor UISU Dr. H. Yanhar Jamaluddin, MAP mengucapkan terimakasih kepada seluruh peserta yang telah menyelesaikan dan mengikuti rangkaian kegiatan Rapat Kerja hingga selesai. Selanjutnya, kata Rektor, seluruh hasil putusan Raker akan akan disusun untuk disahkan dalam rapat senat.

Pada kesempatan yang Rektor UISU Dr Yanhar Jamaluddin kembali mengingatkan pentingnya peningkatan akreditasi Program Studi, ketersediaan sarana dan prasarana serta priortas program yang akan menjadi perhatian dalam waktu dekat. Pihaknya barharap, hasil rapat kerja menjadi acuan bagi fakultas dan program studi untuk melaksanakan program ke depan.

Sebelumnya dalam paparan tentang realisasi program TA 2021-2022 dan penyusunan prioritas program TA 2022-2023 di forum Rapat Kerja, Rektor UISU mengatakan bahwa sesuai dengan tema Raker Mewujudkan Internasionalisasi Kinerja Institusi Menuju UISU Unggul terdapat prioritas program yang menjadi perhatian yakni; (1) Internasionalisasi Pendidikan dan Pengajar; (2) Internasionalisasi Penelitian; (3) Internasionalisasi PKM; (4) Internasionalisasi Dakwah islamiyah; (5) Internasionalisasi Pengembangan SDM; (6) Internasionalisasi Pengembangan Kemahasiswaan dan (7) Internasionalisasi Kerjasama. (Nas)

Print Friendly