20.335 Peserta Ikuti UTBK-SBMPTN 2022 di Unimed

Rektor Unimed Dr Syamsul Gultom SKM MKes didampingi para wakil rektor menyampaikan keterangam kepada wartawan usai melakukan peninjauan UTBK-SBMPTN.

KANALMEDAN – Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UTBK-SBMPTN) 2022 untuk Universitas Negeri Medan (Unimed) diikuti 20.355 peserta. Jumlah itu untuk memerebutkan kuota 4003 orang dari jalur ini yang tersebar ke 51 program studi S1. Untuk sains dan teknologi sebanyak 8.556 peserta dan sosial humianora 9.512 peserta. Sedangkan kategori campuran berjumlah 2.287 peserta.

Rektor Unimed Dr Syamsul Gultom SKM MKes mengatakan, ada penurunan jumlah peserta pada tahun ini. Hal itu dikatakan karena sebagian lulusan SMA sederajat 2020-2021 tidak memiliki akun LTMPT. Penurunan itu terjadi di hampir semua PTN. Untuk pelaksanaan ujian sesi pertama berlangsung 17-23 Mei 2022 sedangkan sesi kedua 28 Mei-3 Juni 2022.

“Ada penurunan dibanding tahun lalu yang pesertanya 21.134 peserta. Memang penurunan itu terjadi di hampir semua PTN, salah satunya karena lulusan SMA sederajat tahun lalu sebagian tidak punya akun LTMPT,” kata Syamsul usai melakukan peninjauan pelaksanaan ujian di Kampus Unimed, Selasa (17/5/2022)

Turut dalam peninjauan UTBK itu
Ketua Senat Unimed Prof Syawal Gultom, Wakil Rektor I Dr. Restu, MS., Wakil Rektor II Dr. Martina Restuati, M.Si., Wakil Rektor III Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd., Wakil Rektor IV Prof. Manihar Situmorang, M.Sc, Kepala Humas Unimed Dr Muhammad Surif MSi dan unsur panitia.

Syamsul mengatakan, bagi yang terlambat nantinya bisa mendaftar di jalur mandiri yang pendaftarannya dibuka 15 Juni-9 Juli 2022. Dikatakan Syamsul, untuk pelaksanaan UTBK tahun ini, pihaknya melibatkan 1.154 petugas dan bekerjasama dengan 12 PTS dan sekolah mitra. Selain itu, Unimed juga bekerjasama dengan gugus tugas covid-19 dan rumah sakit.

“Sejauh ini pelaksanaan ujian tidak ada kendala. Para peserta maupun petugas yang mengawasi, menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” kata Syamsul seraya menambahkan pihaknya akan menggelar pembelajaran tatap muka bila ada instruksi dari pemerintah. (Nas)


Print Friendly