Ihwan Ritonga Pertimbangkan Daftar Balon Walikota melalui PDIP

KANALMEDAN – Wakil Ketua DPRD Medan Ihwan Ritonga, yang digadang-gadang maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Medan 2020 mendatang, mempertimbangkan untuk bisa mendaftar sebagai bakal calon (balon) Walikota pada penjaringan yang dilakukan DPC PDIP Medan.

“Saya baru tahu kabar (penjaringan balon wali kota PDIP) dari media sosial. Nanti akan didiskusikan dengan internal partai dulu,” ungkapnya kepada wartawan, Senin (2/9).

Diakui politisi Partai Gerindra Kota Medan itu masa pendaftaran untuk penjaringan balon Walikota di PDIP masih lama yakni hingga 14 September 2019.

“Akan didiskusikan dengan internal partai, baik di DPC, DPD dan DPP,” bilang Ihwan yang telah direstui DPP Partai Gerindra untuk maju pada Pilkada Medan 2020 itu.

Diketahui, Ihwan Ritonga namanya telah digadang-gadang maju dalam Pilkada Medan 2020 mendatang. Ia telah menyatakan kesiapannya maju memperebutkan kursi Medan 1.

Sebelumnya, DPC PDIP Kota Medan membuka pendaftaran untuk bakal calon (balon) Walikota dan Wakil Walikota yang akan bertarung di Pilkada 2020.

“Pendaftaran bisa dilakukan tanggal 1 – 14 September di sekretariat DPC PDIP Medan, Jalan Sekip Baru,” papar Ketua DPC PDIP Medan, Hasyim.

Kata dia, pendaftaran dibuka untuk semua kalangan baik dari kalangan ekternal maupun internal partai. “Kami ingin menjadiring seluruh orang yang potensial dan memiliki kompetensi. Terbuka untuk umum, dan dalam prosesnya tidak dikutip biaya alias gratis,” ungkapnya.

Menurutnya, proses penjaringan yang dilakukan oleh DPC PDIP Medan adalah tahap awal. Di mana, keputusan akhir tetap berada ditangan DPP.

Berkaca dari Pilkada 2015 lalu, kata dia, nama yang direkomendasikan DPC PDIP yang ditetapkan untuk diusung.

“Eldin – Akhyar tahun 2015 lalu hasil rekomendasi DPC, dan itu yang diputuskan oleh DPP,” terangnya.

Secara khusus, ujar Hasyim, para balon wali kota harus bisa terbebas dari paham radikalisme. Menurutnya, itu merupakan harga mati yang tidak bisa ditawar.

“Ideologi partai sama dengan ideologi bangsa Indonesia yakni pancasila. Mereka yang mendaftar harus menjadikan pancasila way of life (jalan hidup),” tekannya. (Jen)

Print Friendly