UMA Peringati Nuzulul Quran, Santuni Anak Yatim dan Buka Puasa Bersama

Ketua YPHAS Drs H Muhammad Erwin Siregar MBA, Rektor UMA Prof Dr Ir Dadan Ramdan, MEng, MSc, para wakil rektor, Ustadz Irwan Syahputra, Ketua BKM At Taqwa UMA Dr Zainun, MA dan pengurus BKM At Taqwa lainnya diabadikan bersama perwakilan anak yatim dan dhuafa seusai penyerahan santunan.

KANALMEDAN – Civitas akademika Universitas Medan Area (UMA) menggelar peringatan Nuzulul Quran di Masjid At Taqwa Kampus I UMA, Jalan Kolam Medan Estate, Kamis (28/3/2024). Kegiatan ini dirangkai dengan penyerahan santunan rutin Yayasan Pendidikan Haji Agus Salim (YPHAS) kepada anak yatim dan kaum dhuafa, serta buka puasa bersama.

Hadir di acara ini, Ketua YPHAS Drs H Muhammad Erwin Siregar MBA, Rektor UMA Prof Dr Ir Dadan Ramdan, MEng, MSc, para wakil rektor, pimpinan fakultas, pimpinan program studi (prodi), para kepala biro, lembaga, para dosen dan mahasiswa UMA. Kegiatan ini dipandu pengurus Badan Kemakmuran Masjid (BKM) At Taqwa UMA yang diketuai Dr Zainun, MA.

Ketua YPHAS HM Erwin Siregar dalam sambutannya mengatakan, ada empat tingkat atau kelompok orang yang berpuasa. Pertama, berpuasa dengan niat ikhlas. Artinya, kelompok ini berpuasa bukan hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga menjaga perkataan, mata, telinga dan hawa nafsunya dari perbuatan dosa, serta memperbanyak ibadah seperti sholat tarawih dan tadarus di bulan Ramadhan.

“Selain itu, di bulan Ramadhan ini memperbanyak membantu fakir miskin dan dhuafa. Jadilah seorang dermawan. Karena kesitemewaan bulan Ramadhan antara lain, di bulan ini turunnya ayat-ayat Alquran. Bulan ini juga merupakan fasilitas yang diberikan Allah SWT sebagai bulan pengampunan dosa-dosa,” kata putra Pendiri UMA Alm Drs H Agus Salim Siregar ini.

Tingkat kedua, kata Erwin, orang berpuasa selain menahan lapar dan haus juga menahan perkataan dan perbuatan dari dosa-dosa, tapi tidak melaksanakan berbagai amalan sunnah seperti salat tarawih dan tadarus di bulan Ramadhan.

Kelompok ketiga, lanjut Erwin, orang yang berpuasa hanya sekadar menahan lapar dan haus, tetapi tidak melaksanakan ibadah sholat fardhu dan sholat sunnah. Kelompok ini tidak peduli dalam menghidupkan suasana bulan Ramadhan.

Sedangkan kelompok keempat, lanjut Erwin, adalah orang yang tidak berpuasa dan tidak sholat. Tetapi di depan orang dia mengaku berpuasa. “Semoga keluarga besar UMA tidak ada seperti kelompok keempat ini. Kita berharap, kita ada di kelompok pertama,” kata Erwin.

Rektor UMA Prof Dr Ir Dadan Ramdan, MEng, MSc dalam sambutannya mengatakan, Alquran adalah petunjuk, pedoman dan rujukan umat dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari. Dia berharap kepada civitas akademika UMA agar menjadikan Alquran sebagai ‘syifa’ atau obat kesadaran, bahwa hidup punya aturan yang telah ditetapkan dalam Alquran.

“Alquran juga solusi dalam segala hal. Karenanya Alquran harus membumi dalam kehidupan kita sehari-hari,” kata rektor.

Sementara itu, Ustadz Irwan Syahputra MA dalam tausiyahnya mengatakan, siapapun yang berhubungan dengan Alquran dipastikan akan mendapatkan keutamaan dan kemuliaan. Tapi sayang banyak orang yang tidak mengambil kesempatan ini.

“Padahal, Alquran adalah sinar yang memancarkan cahaya. Jadi siapa pun yang ingin mendapat kemuliaan, berinteraksilah dengan Alquran. Dan ada lima tahapan interaksi. Pertama, mendengarkan ketika Alquran dibaca. Kedua, mau membaca Alquran. Ketiga, mau mempelajari Alquran. Keempat, mengamalkan Alquran, dan kelima mendakwahkannya,” kata dosen UIN Sumut ini.

Sebelumnya, Ketua BKM At Taqwa UMA, Dr Zainun, MA mengatakan, penyaluran santunan dari YPHAS rutin dilaksanakan sekali sebulan dengan penerima santunan yang berbeda-beda. Untuk bulan Maret 2024 atau Ramadhan 1445 H ini, BKM At Taqwa UMA menyalurkan santunan YPHAS kepada 50 anak yatim dan 50 kaum dhuafa yang berasal dari berbagai daerah di Kota Medan dan Deli Serdang.

“Tujuan penyaluran santunan ini sebagai kepedulian kepada sesama, dan meningkatkan persaudaraan kepada masyarakat. Dengan penyaluran santunan kepada anak yatim dan kaum dhuafa ini kita bermohon kepada Allah SWT agar UMA diberikan keberkahan, seluruh civitas akademikanya hidup sejahtera, dan UMA makin maju menjadi kampus pilihan di Sumut,” kata Zainun.

Zainun juga mengatakan, mulai tahun ini BKM At Taqwa UMA menghimpun zakat fitrah dan zakat mal. Dia mengajak keluarga besar UMA untuk menyalurkan zakat fitrah dan zakat malnya melalui BKM A Taqwa UMA. “Zakat yang terhimpun nanti akan kita salurkan kepada mustahiq,” kata Zainun. (Nas)

Print Friendly

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.