Seminar Internasional FEB UISU, Rektor: Transformasi SDM Penting Menuju UISU Unggul

Rektor UISU Dr. Safrida, SE, MSi, Dekan FEB UISU Dr. Supriadi, SE., MM., M.Si beserta narasumber dan peserta foto bersama usai kegiatan Seminar Internasional yang digelar di Arya Duta Hotel Medan, Sabtu (4/11).

KANALMEDAN-Rektor UISU Dr. Safrida, SE, MSi mengingatkan pentingnya transformasi sumber daya manusia dalam menuju UISU Unggul. Hal itu diungkapkannya saat memberikan sambutan ketika membuka Seminar Internasional yang digelar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UISU, di Arya Duta Hotel Medan, Sabtu (4/11).

Kegiatan seminar internasional itu merupakan kolaborasi UISU, UII Yogyakarta, dan UiTM Cawangan Melaka Malaysia. Masih menurut Rektor UISU, pentingnya trasnformasi SDM dalam rangka mengembangkan talenta digital yang memiliki kemampuan adaptasi dan dapat memberikan manfaat buat masyarakat dan bangsa.

“Sehingga keberhasilan atau kegagalan proses transformasi digital akan sangat tergantung pada Sumber Daya Manusia baik menyangkut faktor kesiapan, kemampuan, daya kritis, inovasi dan kemauan untuk mengambil langkah konkret,” ujarnya.

Lebih lanjut, kata Rektor, transformasi digital adalah dimana kita menempatkan sumber daya manusia sebagai subyek proses transformasi digital, dan ditempatkan pada posisi strategis sebagai investasi jangka panjang dalam sebuah proses transformasi digital.

“Karenanya sumber daya manusia perlu untuk dikembangkan, ditingkatkan dan terlibat secara aktif dalam semua proses transformasi digital di unit kerja,” jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Dekan FEB UISU Dr. Supriadi, SE., MM., M.Si mengatakan bahwa kegiatan Seminar Internasional ini merupakan bagian dari kegiatan akademik guna dalam rangka memberikan pembobotan akademik kepada mahasiswa Magister Manajemen UISU.

Dikatakannya sekitar 132 orang ikut dalam kegiatan seminar internasional yang menghadirkan 2 pembicara, yakni Prof. Dr. Muafi, SE., M.Si, dari FEB UII Jogjakarta dan dan Prof. Ts., Dr. Shafinar Ismail dari UiTM Cawangan Melaka Malaysia. Selain dihadiri Rektor UISU dan unsur pimpinan FEB, hadir juga dosen-dosen yang ada di lingkungan FEB UISU.

Masih menurut Dr. Supriadi,  kegiatan semintar internasional itu merupakan rangkaian proses belajar mengajar bagi mahasiswa progran studi Magister Manajemen. Harapannya, usai kegiatan tersebut mahasiswa dapat menentukan tema penelitian untuk penelisan tesis yang diharapkan berorientasi internasional.

Dalam kegiatan seminar yang dipandu Dr. Tengku Ahmad Helmi.,S.E.,M.Si sebagai moderator, Prof. Dr. Muafi, SE., M.Si dari FEB UII Yogyakarta dalam paparannya menjelaskan tentang transformasi digital.  Menurutnya implementasi teknologi digital dalam pelayanan publik, seperti adanya pembuatan kartu kewarganegaraan (KTP), dan kartu keluarga (KK) yang bisa di lakukan secara online. “Transformasi digital membuat aktivitas menjadi lebih efisiensi, tranparansi, dan juga lebih mempercepat birokrasi, dan kita juga lebih minim dalam menggunakan kertas (paperless),” ujarnya.
 
Menurutnya, ada beberapa pilar dalam tata kelola yang berbasis digital, salah satunya etika digital yakni seperangkat nilai yang harus kita gunakan sebagai dasar saat menggunakan internet ke dunia digital yang kita sebut netiquette. Yaitu seperti tidak berbagi hoax, dan tidak melakukan cyber bullying atau bahkan phishing dan spamming. Sehingga tidak terkecoh oleh spam elektronik dari email yang tidak diminta (atau email sampah), yang dikirim secara massal sebagai bagian dari kumpulan pesan yang lebih besar kepada jutaan pengguna dengan tujuan menghasilkan uang dari penerima yang benar-benar menanggapi email tersebut.

Sedangkan Prof. Ts. Dr. Shafinar Ismail dari UiTM Cawangan Malaka Melaysia menyampaikan bahwa partisipasi perempuan dalam kewirausahaan di negara Malaysia Departemen Statistik, Malaysia (2022) total 1.226.494 pada tahun 2021 yang dimana 650.000 merupakan pengusaha perempuan. Sementara di Indonesia sendiri investasi (2022), sekitar 63 juta UMKM di Indonesia pada tahun 2021, yang dimana 60% UMKM di negara Indonesia dimiliki oleh perempuan. 

“Data itu menunnjukkan bahwa kaum perempuan menjadi pihak yang aktif dalam perekonomian dan perdagangan saat ini,” katanya. (Nas)

Print Friendly