Resmikan Kampus 4 UIN Sumut, Menag: Jaga Pemahaman Islam Wasathiyyah


Sekjen Kemenag RI Prof Dr Nizar Ali MAg disaksikan Rektor UIN Sumut Prof Dr Syahrin Harahap, Gubsu Edy Rahmayadi dan Wagubsu Musa Rajekshah menandatangani prasasti peresmian Gedung Kampus 4 UIN Sumut di Tuntungan, Kamis (25/2/2021).

KANALMEDAN – Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, Indonesia saat ini terus meningkatkan kualitas pendidikan untuk dapat menjadikan bangsa ini tidak saja the lucky country (negara yang beruntung), tetapi juga competitive country (negara kompetitif).

Dalam rangka menjadi bangsa yang competitive, maka salah satu indikatornya dapat dilihat dari kualitas pendidikan dan salah satu indikator tersebut adalah dengan melengkapi sarana-prasarana pendidikan yang berstandar Internasional.

“Namun apa artinya gedung dan kampus dengan sarana yang bagus kalau pada akhirnya mencetak anak didik yang justru membenci negaranya sendiri, menyebarkan hoax apalagi terlibat dalam persoalan radikalisme dan ekstrimisme,” kata Menag diwakili Sekjen Kemenag RI Prof Dr H Nizar Ali MAg pada peresmian Kampus 4 UIN Sumatera Utara dan Peletakkan Batu Pertama Pembangunan Masjid Al Musannif, Tuntungan, Deli Serdang, Kamis (25/2/2021).

Hadir pada acara itu, Gubsu Edy Rahmayadi, Wagubsu Musa Rajekshah, Wakil Bupati Deliserdang HM Ali Yusuf Siregar, Wali Kota Tebingtinggi H Umar Zunaidi Hasibuan MM, Rektor UIN Sumut Prof Dr Syahrin Harahap MA, Ketua Umum MUI Sumut Dr H Maratua Simanjuntak, Musa Idishah mewakili keluarga besar H Anif, para rektor perguruan tinggi di Sumut, Ketua Umum MABMI Syamsul Arifin, mantan Wali Kota Medan Abdillah dan civitas akademika UIN Sumut.

Dikatakan Nizar Ali, sebagaimana laporan dari BNPT belakangi kampus perguruan tinggi umum dan ada juga laporan yang disinyalir bahwa beberapa civitas akademika Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) juga sudah mulai terpapar dengan paham-paham radikalisme ini.

“Tentu, saya berharap agar pimpinan PTKIN mampu menjaga DNA kita yang khas, yaitu menjaga pemahaman Islam wasathiyyah. Model Islam wasathiyyah ini tidak bisa lagi hanya diseminarkan atau kuliah umum seperti ini, tapi harus juga dapat disisipkan dalam kurikulum PTKI yang mampu memperkuat paham Islam rahmatan lil ‘alamin,” harapnya.

Dia menyebutkan, pemahaman itu ditanamkan agar mahasiswa komitmen kebangsaan yang ditunjukkan sejauh mana kita mentaati konstitusi yakni undang-undang dasar 1945 dan juga regulasi regulasi yang dikeluarkan oleh negara.

“Jika kalau ada orang rakyat masyarakat yang melanggar konstitusi ini, sudah melenceng dari moderasi beragama. Artinya sudah terpapar paham radikalisme. Yang kedua adalah toleransi, jadi kita berada pada aneka ragam budaya karena itu kita harus mengedepankan toleransi salah satu bentuk memperkuat kebangsaan adalah menentukan toleransi, yang ketiga adalah anti kekerasan. Kampanyekan dan kita sosialisasikan ke publik,” katanya.

Dia juga menekankan pentingnya kampus perguruan tinggi keagamaan Islam agar terus membentengi diri dari fenomena radikalisme yang tumbuh di kampus-kampus Negeri utamanya kampus yang telah bertransformasi menjadi Universitas Islam Negeri.

“Oleh karena itu, hari ini saya sangat berbahagia karena gedung yang dinanti-nanti dalam rangka mewujudkan perguruan tinggi Islam destinasi dunia akhirnya menjadi kenyataan di kampus 4 Universitas Islam Negeri Sumatera Utara. Ini adalah kerjasama dari Islamic Development Bank bersama dengan 4 perguruan tinggi keagamaan Islam Negeri yang lainnya yakni UIN Walisongo Semarang, Mataram dan Palembang yang lebih dahulu soft launching,” kata Sekjen Kemenag.

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengatakan Sumatera Utara masih berpandangan Islam moderat, apalagi pemimpinnya.

Edy menambahkan IAIN berdiri di Sumut pada tahun 1973 dan pendirinya salah satunya Gubernur Sumatera Utara yang ikut serta membesarkan membentuk dan melahirkan yakni Marahalim Harahap yang hingga saat terus berkembang ditandai ya peresmian kampus 4 UIN Sumut.

Dikatakan Gubsu, Islam bertumpu kepada Alquran dan hadis, selama masih berpegang dengan itu dan tidak pernah akan menyalah. “Apalagi Rektor kita saat ini benar-benar paham tentang itu, hanya saya menyarankan tempo hari yang lulus dari UIN kalau S1, dia Hafiz 5 juz, kalau dia masuk S2 yang telah menjadi 7 juz, paling tidak kalau bisa sampai S3 hafiz 10 juz,” katanya.

Gubsu juga berharap berdiri Universitas Islam Internasional Sumatera Utara. Halnitu didasari bahwa Islam di dunia ini yang terbesar adalah Indonesia.

Gubsu juga terharu dengan niat tokoh masyarakat Sumatera Utara H Anif yang akan membangun 99 masjid salah satunya pembangunan masjid di Kampus 4 UIN Sumut.

“Alhamdulillah, satu aja masjid kata guru ngaji saya kita bangun, nanti di akhirat udah disiapkan istana, bayangkan jika 99 masjid, bisalah kita menumpang. Dan Insha Allah, saya akan ikut mewakafkan diri saya ikut serta bersama bapak Anif untuk kemaslahatan ini,” ucap Gubsu.

Rektor UIN Sumut Prof Dr Syahrin Harahap dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas dukungan Presiden Joko Widodo, Menteri Agama RI, Gubsu, Wagubsu dan pemerintah Kabupaten Deliserdang serta itu Islamic Development Bank dalam pembangunan kampus 4 UIN Sumut yang bertujuan untuk investasi manusia dalam rangka pencerdasan kehidupan bangsa.

Prof Syahrin menjelaskan kampus 4 UIN Sumut akan beroperasi 4 fakultas merupakan respon UIN Sumatera Utara terhadap unsur yang menggerakkan globalisasi dunia saat ini.

Empat fakultas itu yakni Fakultas Sains dan Teknologi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Sosial ilmu serta Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

“Empat fakultas ini bukan ilmu barat, tapi adalah ilmu. 4 bidang ilmu yang dikembangkan di kampus baru ini juga terkadang menjadi biang dari terjadinya sekularisasi ilmu pengetahuan dunia. Oleh karenanya kami berjanji ilmu-ilmu ini akan kami tunjukkan kepada Tuhan yang mahakuasa dengan paradigma ilmu karena tidak ada pemisahan antara ilmu yang disebut umum dan ilmu yang disebut agama tapi kita satukan dalam Islamic sains dan Islamic studies,” jelasnya.

Mantan Dekan Fakiktas Ushuluddin dan Studi Islam.(FUSI) UIN Sumut ini juga berharap pembangunan masjid yang segera dilaksanakan agar bangunannya sejajar dengan gedung kampus 4. “Pesan Nabi Muhammad, jangan lebih mewah rumahmu daripada masjid. Kami juga memohon kepada bapak H Anif agar nama masjid nanti Masjid Kampus Al Musannif,” harapnya.

Wakil Gubsu Musa Rajekshah yang mewakili keluarga H Anif, mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Rektor memang beberapa waktu yang lalu bersilaturahim menyampaikan pembangunan masjid ini sekaligus peresmian gedung kampus 4 UIN Sumut.

“Selama ini orangtua saya merupakan dewan penyantun di UIN SU. Pak rektor bersilaturrahmi menyampaikan akan meresmikan kampus yang baru dan di kampus ini belum ada masjid yang memang sudah disiapkan lahannya untuk masjid. Dan kesempatan itu juga orang tua menyampaikan kalaulah diijinkan ingin menyumbangkan untuk pembangunan masjid di kampus UIN Sumatera Utara yang ada di Tuntungan ini dan langsung Pak Syahrin mengaminkan dan mengizinkan dan kami terima kasih sebesar-besarnya orang tua menyampaikan salam hormat dan terima kasih kepada Rektor UIN dan seluruh jajaran karena diberi kesempatan untuk beramal membangun rumah Allah masjid yang ada di kampus UIN Sumatera Utara ini,” sebut Ijeck.

Dia juga berharap agar pembangunan masjid tersebut segera dilaksanakan agar bisa dimanfaatkan bukan hanya mahasiswa, tetapi juga umat Islam yang ada di sekitar kampus.

Pada kesempatan itu, Sekjen Kemenag RI Prof Dr Nizar Ali bersama Rektor UIN SU Prof Dr Syahrin Harahap, Gubsu, Wagubsu dan keluarga H Anif yang diwakili Musa Idishah menandatangani prasasti dan peletakan batu pertama pembangunan masjid serta peresmian kampus 4 UIN Sumut. (Nas)

Print Friendly