Menag Apresiasi UINSU Terdepan Dalam Ekonomi Islam

Rektor UNISU Prof Saidurrahman menyerahkan buku “Nalar Kerukunan” kepada Menag Fachrul Razi, di Gelanggang Mahasiswa UINSU Jalan Sutomo Ujung Medan, Sabtu (4/1).

KANALMEDAN – Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi mengapresiasi Rektor  Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan Prof Dr Saidurrahman MAg dalam memimpin kampus tersebut dalam kurun waktu hampir empat tahun. Karena kata Menag, UINSU mampu menjadi kampus terdepan dalam ekonomi Islam. Selain itu, UINSU berhasil melakukan deradikalisasi dan moderasi beragama.

“Saya berharap prestasi ini terus dilanjutkan dalam agenda besar membangun peradaban. Saya mengapresiasi apa yang sudah diperbuat rektor selama memimpin UINSU. Ini luar biasa, saya bangga,” kata Menag Fachrul Razi dalam ceramahnya di hadapan 1.000-an civitas akademika UINSU Medan di Gelanggang Mahasiswa UINSU Jalan Sutomo Ujung Medan, Sabtu (4/1). Kegiatan itu dalam rangka memberikan bimbingan dan arahan kepada ASN UINSU sekaligus silaturahmi tokoh agama dan memperingati Hari Amal Bakti (HAB) ke 74 Kementerian Agama RI.

Turut hadir pada acara tersebut, Rektor UINSU Medan Prof Dr Saidurrahman MAg, para Wakil Rektor, Dekan, Kapoldasu Irjen Pol Martuani Sormin Siregar dan Pangdam I/BB Mayjen TNI Mohammad Sabrar Fadhilah, Tuan Guru Batak (TGB) Syekh Dr H Sabban Rajagukguk MA, dan tokoh agama Sumut.

Menag mengaku, terkesima dengan pembangunan kampus UINSU Medan yang begitu banyak perkembangannya. Bahkan, kata dia, Kementerian Agama RI tetap memberikan dukungan penuh untuk penambahan fasilitas kampus UINSU.

Terkait deradikalisasi dan moderasi beragama menjadi fokus bimbingannya, Menag menjelaskan gambaran dari negara-negara Timur Tengah yang dinilai terlambat dalam upaya deradikalisasi. Keterlambatan itu bisa menimbulkan kekacauan bahkan hancurnya suatu negara.

Untuk itu Menag menilai moderasi beragama adalah solusi yang melekat dengan konsep kerukunan.

“Moderasi beragama yang dimoderatkan bukan agamanya. Agama itu sudah luar biasa moderatnya. Tapi yang dimoderatkan yaitu cara kita beragama, terutama menghadapi umat beragama lainnya, ” katanya.

Sebelumnya, Rektor UINSU Prof Dr Saidurrahman MAg menyampaikan beberapa perkembangan kampus UINSU dalam empat tahun kepemimpinannya. Padahal, kata dia, berdirinya IAINSU sebelumnya berubah menjadi UINSU merupakan IAIN perintis. Dan perkembangannya terkini menjadi baik.

 “Dalam BAN PT, kita sudah memperoleh akreditasi B. Dan tahun 2021 ini, kita berbenah dan akan berjuang mendapat akreditasi A. Untuk itu kita mohon dukungan dari Pak Menteri Agama,” harap rektor.

Rektor merinci sejumlah perkembangan yang sudah dibangun di masa kepemimpinannya. Pertama, sedang dibangun tujuh kampus berstandart internasional di kawasan Medan Tuntungan. Gedung kuliah itu kini sudah 70 persen rampung penyelesaiannya.

“Kampus itu nantinya, dilengkapi asrama mahasiswa yang mewajibkan setiap mahasiswa berbahasa Arab dan Inggris,” katanya.

UINSU juga sudah memiliki lahan 100 hektare lahan untuk persiapan pembangunan kampus kelima di Desa Sena, Batangkuis, Kabupaten Deliserdang. Progresnya saat ini, UINSU sudah melakukan pemanjaran Rp 6 miliar dari total pembayaran Rp 40 miliar.

 “Rencananya, kampus ini akan diproyek untuk pembangunan fakultas baru, seperti kedoktaran, pertanian dan teknik. Insya Allah akan sesegera mungkini terwujud,” katanya.

Rektor berharap guna mempercepat proses penyelesaian ganti rugi lahan tersebut, pihaknya mohon dukungan kepada Menteri Agama RI untuk proses tahapan pembangunan selanjutnya. Disamping itu, Rektor siap membawa kampus Islam terdepan dalam gerakan deradikalisasi dan mempromosikan Islam Washatiyah atau Islam moderat. Bahkan, UINSU siap mendukung gagasan Menag soal menjadikan PTKIN sebagai garda terdepan dalam moderasi beragama di Indonesia.

“Kami bertekad menjadi kampus terdepan dalam menyemai Islam Washatiyah, moderasi beragama dan antiradikalisasi serta mendukung pemerintah untuk melahirkan anak bangsa dengan karakter kuat, nasiinalis, religius, taat beragama dan mencintai tanah airnya sepenuh jiwa, ” ujarnya. (Nas)

Print Friendly