Fakultas Psikologi UMA dan HR Community Teken MoU

Dekan FPsi UMA Prof Dr Abdul Munir MPd (kanan) didampingi Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Syafrizaldi SPSi MPSi (kiri) menyerahkan cenderamata kepada Presiden HR Community Drs Nafril, seusai penandatangan MoU

KANALMEDAN – Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Medan Area (UMA) dan Human Resources (HR) Community (Lembaga Komunitas SDM Indonesia) menandatangani nota kesepahaman kerja sama atau Memorandum of Understanding (MoU) dalam bidang program peningkatan kualitas lulusan FPSi UMA.

Naskah kesepahaman kerja sama ditandatangani Dekan FPsi UMA Prof Dr Abdul Munir MPd dan Presiden HR Community Drs Nafril, disaksikan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FPsi UMA Syafrizaldi SPSi MPSi, di Aula Perpustakaan UMA, Jalan Haji Agussalim Medan Estate, Jumat (29/11).

Penandatatangan naskah MoU dirangkaikan dengan kuliah umum bertajuk “Tantangan dan Serapan Dunia Ketenagakerjaan di Era Industri 4.0” dengan narasumber Psikolog RR Sasmaya Hati SPSi MPSi. Kuliah umum diikuti ratusan mahasiswa semester III FPSi UMA.

Dekan FPSi UMA Prof Abdul Munir dalam sambutannya menyatakan gembira dan menyambut baik adanya kerja sama fakultas yang dipimpinnya dengan HR Community. Dengan kerja sama ini, Fakultas Psikologi UMA bersama HR Community akan melaksanakan kegiatan seminar, pelatihan dan workshop.

“Kedua lembaga ini juga akan melaksanakan penelitian dan pengabdian masyarakat yang melibatkan tim Fakultas Psiologi UMA dan HR Commonity yang sangat berpengalaman dalam bidang pengembangan SDM,” kata dekan.

Presiden HR Community Drs Nafril mengatakan, lembaga yang dipimpinnya antara lain bertugas menciptakan iklim usaha dan hubungan kerja yang harmonis antara pengusaha dan pekerja.  

Dengan adanya HR Community, katanya, dapat menjadikan HR lebih profesional dan bermanfaat bagi mereka maupun pada perusahaan tempatnya bekerja.

“Kehadiran HR Community agar para HR mudah mengakses informasi-informasi yang up to date, membantu anggota dalam menghadapi kasus-kasus HR yang terjadi di  perusahaan melalui diskusi dan learning forum yang dilaksanakan secara reguler. Bisa juga saling tukar informasi tentang aktivitas yang dilakukan dalam pelaksanaan tugas HR di tempat kerja masing-masing,” kata Nafril.

Sementara itu, Psikolog RR Sasmaya Hati dalam kuliah umumnya mengatakan, esensi revolusi industri 4.0 adalah menyatukan tiga aspek utama, yaitu asfek fisik, digital dan biologi dalam satu kesatuan atau ekosistem.

“Berbagai inovasi di hampir semua hal akan disangga tiga ekosistem utama, yaitu bigdata, cloud computing, dan internet of things,” kata wanita yang jadi HR di sebuah peusahaan ini.

Sasmaya juga mengatakan, era idustri 4.0 menghadirkan tantangan dan peluang. “Ada 23 juta jenis pekerjaan yang akan hilang, namun Industri 4.0 juga akan membawa 26 sampai 40 juta jenis pekerjaan baru,” katanya. (Nas)

Print Friendly