Gubernur Sumut Ajak Masyarakat Tiru Nabi Ibrahim

KANALMEDAN – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi dan Ketua Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Sumut Nawal Edy Rahmayadi melaksanakan Salat Idul Adha 10 Dzulhijjah 1440 H bersama ribuan masyarakat Kota Medan dan sekitarnya, Minggu (11/8), di Lapangan Merdeka, Jalan Pulau Pinang, Kota Medan.

Gubernur dan Ketua TP PKK tampak kompak mengenakan pakaian berwarna putih. Menuju ke tempat salat, Gubernur menyapa dan menyalami masyarakat yang ditemui di sepanjang jalan. Di sana, juga terlihat hadir Wali Kota Medan Dzulmi Eldin, Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution, unsur Forkopimda Sumut dan Medan, serta beberapa OPD Pemprov Sumut dan Pemko Medan, tokoh agama, dan tokoh masyarakat.

Sebelum melaksanakan salat, panitia pelaksana Salat Idul Adha mengumumkan lewat pengeras suara bahwa Al Ustadz Fikri Al Munawar SP yang juga merupakan Qori Nasional akan menjadi imam salat. Sedangkan khatib salat, yakni Dr M Syukri Albani Nasution MA. Diinformasikan bahwa, jumlah total hewan kurban yang disemebelih untuk Kota Medan sebanyak 9.552 ekor yang disalurkan ke 21 kecamatan.

Usai melaksanakan salat, Khatib Syukri kemudian menyampaikan ceramah tentang semangat berbagi dan totalitas dalam dalam keimanan. Salah satu bentuk totalitas dalam keimanan ini, katanya, adalah berkurban dan berbagi dengan dengan masyarakat yang paling membutuhkan.

Ditemui usai salat, Gubernur Edy Rahmayadi juga menyampaikan hal yang sama. Katanya, Hari Idul Adha adalah momentum untuk meneladani totalitas keimanan Nabi Ibrahim yang diuji dengan perintah untuk menyembelih putranya.

 “Mungkin kalau kita, tidak sanggup itu. Tapi karena Nabi Ibrahim memiliki keimanan yang kuat, beliau menyanggupi perintah Allah tersebut. Untuk itu, mari kita tiru keteguhan dan keimanan Nabi Ibrahim. Kita perbanyak berbagi, khususnya dengan saudara-saudara kita yang kurang mampu,” ucapnya.

Kemudian, Edy juga kembali mengingatkan bahwa berbagi dan membantu saudara atau masyarakat yang kurang mampu bukan hanya tanggung jawab sosial. Tetapi, juga tanggung jawab kepada Allah.

“Berdosa kita, kalau masih kita biarkan tetangga kita kelaparan. Kita semua punya tanggung jawab untuk menyejahterakan saudara kita,” ujarnya. (Jen)

Print Friendly