Biaya Rp 700 Juta, Operasi Pemisahan Bayi Kembar Siam 23 Juli

KANALMEDAN – Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik Medan akan melaksanakan operasi pemisahan terhadap bayi kembar siam Adam dan Malik pada Selasa (23/7) mendatang.

Hal itu dikatakan Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Haji Adam Malik, dr Zainal Safri SpPD SpJP saat menggelar konferensi pers, Senin 915/7) di aual rumah sakit tersebut.

“Operasi ini dilakukan dua hari setelah Hari Ulang Tahun (HUT) RSUP Haji Adam Malik. Namun bukan karena HUT RS Adam Malik. Sedangkan untuk biayanya, berada dikisaran Rp 600 sampai 700 juta, hampir sama dengan operasi yang lalu,” katanya.

Dijelaskannya, sejauh ini persiapan yang dilakukan oleh semua tim di RSUP Haji Adam Malik sudah cukup detail. Sedangkan masalah biaya, sama sekali tidak ada diambil dari keluarga bayi kembar siam tersebut, yakni keseluruhannya ditanggulangi oleh pihak rumah sakit dan BPJS.

“Ini sumbangsih yang bertepatan dengan HUT RS Adam Malik. Karena harus kita persiapkan yang terbaik untuk pemisahan,” katanya.

Sementara itu, Sekretaris Tim Penanganan Bayi Kembar Siam RSUP H Adam Malik, dr Rizky Adriansyah MKed SpA mengatakan, dalam operasi kembar siam ini, rumah sakit melibatkan sejumlah dokter ahli. Antara lain,   dokter spesialis anak, ICU anak, spesialis bedah anak, dokter patologi klinik, spesialis bedah palstik dan juga sejumlah dokter penunjang.

“Namanya operasi, analisis awal sangat penting untuk keberhasilan. BB keduanya 17 kg, cukup baik untuk usia anak 7 bulan. Aktor utamanya untuk operasi adalah spesialis bedah anak dan juga spesialis bedah plastik,” terangnya.

Sedangkan dr Soeyatharto SpAN KAP menyampaikan, secara umum kondisi Adam dan Malik saat ini baik. Karenanya, mulai hari ini pasien harus steril, sehingga tidak semua orang diizinkan berkunjung.

“Hal ini untuk mencegah terjadinya infeksi. Secara umum kondisi baik. Pemeriksaan terakhir pagi tadi,dan tunggu hasil Radiologi, kita analisa lagi,” katanya.

Mengenai dempet perut kedua bayi, dr Erjan Fikri MKed SpB(K) menerangkan, pada tubuh Adam dan Malik terjadi penyatuan kulit sepanjang 4,2 cm. Karenanya yang menjadi permasalahan, saat dilakukan rekonstruksi ditemukan jaringan pembuluh darah yang menyebrang dari kedua bayi itu. Jaringan pembuluh darah itu harus dipastikan terlebih dahulu apakah menyuplai keduanya atau hanya sekedar menyeberang. Namun dari hasil kajian yang dilakukan, jaringan pembuluh darah tersebut, hanya sekedar menyeberang saja.

“Jadi kami simpulkan cukup aman untuk. Sehingga kalau pun (pembuluh darah) diputus, masing-masing bayi punya suply sendiri,” jelasnya.

Ketua Tim operasi pemisahan, Prof DR H Guslihan Dasa Tjipta SpA(K)  berharap operasi pemisahan yang akan dilakukan nanti kiranya dapat berjalan dengan baik. Karena RSUP Haji Adam Malik akan melaksanakan dengan semaksimal mungkin.

“Semoga (operasi) dapat berhasil seperti yang lalu,” tandasnya.

Dr Utama Abdi Tarigan, SPBP (K) menambahkan, kedua bayi masing masing memiliki hati dan diperiksa jaringannya. Sedangkan waktu operasi pemisahan 4 sampai 5 jam. “Jauh lebih sulit operasi pemisahan Sahira Fahira,” ujarnya. (Nas)

Print Friendly