Guru dan Penyuluh Lintas Agama Harus Jadi Penyejuk Umat

Kakan Kemenag Medan Drs H Impun Siregar MA (kedua dari kiri) ketika memberikan materi terkait kerukunan. (kanalmedan/sormin)

KANALMEDAN- Guru dan penyuluh agama memiliki peran penting dan strategis untuk memberikann pemahaman agama kepada masyarakat karena penyuluh adalah ujung tombak dalam menyampaikan visi dan misi serta regulasi Kementerian Agama kepada masyarakat. Guru dan penyuluh lintas  agama harus  menjadi penyejuk di tengah-tengah umat masing-masing.

“Jadilah contoh teladan di tengah masyarakat, sampaikanlah pemahaman agama yang benar kepada masyarakat melalui Moderasi Agama yang merupakan program Kementerian Agama,” kata Kakan Kemenag Kota Medan Drs H Impun Siregar MA pada acara Dialog Guru dan Penyuluh beserta Tokoh Agama Lintas Agama Kota Medan yang dilaksanakan  Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Medan di Hotel Emerald Garden, Jumat (17/5).

Acara tersebut diikuti  guru, penyuluh agama, tokoh agama dan tokoh masyarakat Kota Medan serta perwakilan dari pemerintah Kota Medan dan Kementerian Agama Kota Medan.

Impun juga  mengajak guru dan penyuluh lintas agama agar mengedepankan dialog dalam menyelesaikan permasalan dan konflik agama.

Dia menambahkan, dalam rangka menciptakan kerukunan dan kedamaian masyarakat, pemerintah telah membuat peraturan dan regulasi, di antaranya 4 Pilar Kebangsaan yaitu, Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhineka Tunggal Ikan serta Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri tentang Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama, Pemberdayaan FKUB, dan pendirian Rumah Ibadat.

Menurutnnya, saat ini kerukunan umat beragama di Kota Medan sudah terjalin dengan baik, namun dia berharap kerukunan tersebut jangan hanya dibangun di level elit saja, tapi juga sampai pada level grass roots (akar rumput).

Sementara itu, Wakil Wali Kota Akhyar Nasution dalam sambutannya mengatakan peranan guru, penyuluh serta tokoh lintas agama sangatlah penting dalam membantu pemerintah menciptakan sekaligus menjaga keamanan dan ketertiban Kota Medan. Sebab, seluruh unsur tersebut menjadi jembatan penghubung untuk menyampaikan pesan yang dapat menjangkau hingga ke masyarakat luas.

‘’Kami menyadari bahwa menciptakan dan menjaga kekondusifan kota Medan butuh peran serta dari seluruh elemen masyarakat, termasuk guru, penyuluh serta tokoh agama. Sebab, kita semua memiliki fungsi dan peran masing-masing untuk ikut serta dan berkontribusi dalam menjaga keamanan, kenyamanan dan ketertiban Kota Medan,’’ kata Wakil Wali Kota.

Terlebih usai Pemilu 2019, Wakil Wali Kota mengajak seluruh pihak untuk mengakhiri segala perbedaan pendapat yang terjadi di tengah-tengah masyarakat selama ini. ‘’Jangan sampai perbedaan pilihan dan pendapat membuat kita menjadi terpecah belah. Mari kita akhiri segala perselisihan. Tugas kita bersama adalah menjaga kerukunan dan kedamaian, khususnya di Kota Medan,’’ imbuhnya.

Di hadapan ratusan peserta dialog, Wakil Wali Kota selanjutnya mengingatkan agar menjauhkan diri dari narkoba. Terlebih, bilang Akhyar, narkoba merupakan pemicu utama timbulnya berbagai kejahatan. Oleh karenanya, seluruh elemen masyarakat diharapkan bergerak aktif untuk melawan narkoba. ‘’Narkoba adalah musuh kita bersama, mari bahu-membahu kita perangi bersama,’’ ajaknya.

Acara Dialog Guru dan Penyuluh beserta Tokoh Agama Lintas Agama Kota Medan yang dilaksanakan FKUB Medan tersebut dibuka  Wakil Walikota Medan Ir H Akhyar Nasution MSi dan dihadiri  Ketua dan pengurus  FKUB Kota Medan Ilyas Halim, MPd, Ketua MUI Kota Medan Prof. Dr.H. Mohd. Hatta dan dari Polrestabes Medan. (Pas)

Print Friendly