Unimed dan Jurnalis Pendidikan Gelar Media Gathering di Berastagi

Rektor Unimed Prof Dr Syawal Gultom MPd (tengah) dan Humas Unimed Muhammad Surip (kiri) diabadikan bersama jurnalis pendidikan seusai pembukaan Media Gathering di Hotel Grand Mutiara Berastagi.

KANALMEDAN – Universitas Negeri Medan (Unimed) bersama jurnalis pendidikan yang melakukukan liputan sehari-hari di perguruan tinggi negeri (PTN) itu, menggelar Media Gathering pada 14 -16 April 2019 di Hotel Grand Mutiara Berastagi, Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara (Sumut).

Pada pembukaan Media Gathering, Rektor Unimed Prof Dr Syawal Gultom MPd mengatakan, sangat bersyukur media gathering ini dapat terlaksana, karena makna yang paling dalam kegiatan ini adalah sebagai bentuk apresiasi Unimed kepada para rekan jurnalis pendidikan yang senantiasa melakukan peliputan di Unimed.

“Media gathering merupakan cara Unimed mengapresiasi dan berterimakasih yang elegan kepada para jurnalis pendidikan. Karena juralis telah menyampaikan berita Unimed baik tentang penerimaan mahasiswa baru maupun kegiatan lainnya yang menurut saya itu adalah jasa yang luar biasa. Jurnalis pendidikan telah menyampaikan informasi-informasi yang dibutuhkan masyarakat,” kata Syawal  Gultom.

Syawal kemudian mengisahkan sekilah tentang perjalanan Unimed. Menurut Syawal, bahwa di bawah tahun 2000, Unimed (dahulu IKIP Negeri Medan) hanya diminati 15 ribu mahasiswa, sehingga sulit terbayangkan untuk mencari orang-orang pintar yang mau memilih IKIP Medan pada waktu itu.

Tetapi ternyata, katanya, tidak susah menarik orang pintar untuk menekuni sesuatu apabila ada  kepastian profesi, pekerjaan pada alumni dari program studi, fakultas dan perguruan tinggi.

Pada tahun 2005 diterbitkan Undang-Undang Guru dan Dosen yang menyatakan guru sebagai profesi. Dampaknya, jika guru sebagai profesi harus diperoleh melalui pendidikan khusus dan memiliki sistem kesejahteraan khusus pula.

Lalu 2007, kata Syawal, pemerintah SBY merancang serrtifiaksi guru, selanjutnya pada 2008 keluar Peraturan Pemerintah untuk membayar tunjangan profesi guru.

“Pada 2009, peminat Unimed melonjak dari 15 ribu menjadi 55 ribu dan tercatat sebagai rangking satu nasional untuk jalur penerimaan mahasiswa baru saat itu. Ini artinya, orang meminati sebuah perguruan tinggi jika memberikan kepastian kepada alumninya,” ungkap Syawal yang beberapa bulan lagi akan mengakhiri masa jabatannya sebagai rektor.

Sebelumnya, Kepala Humas Unimed, Muhammad Surip SPd MSi dalam laporannya mengatakan,  media gathering ini diikuti 24 jurnalis dari media cetak, online dan elektronik.

“Tujuan kegiatan ini guna meningkatkan hubungan kemitraan, silaturahmi dan hubungan emosional antara Unimed dan para jurnalis. Kami berharap para jurnalis dapat terus membantu Unimed dalam menyampaikan informasi pendidikan yang dibutuhkan masyarakat,” papar Muhammad Surip.

Dalam kegiatan yang berlangsung selama tiga hari itu, diisi dialog pendidikan tentang kemajuan Unimed, outbound gembira, dan ramah tamah dan hiburan.

Turut dalam media gathering itu, Wakil Rektor (WR) Unimed Prof Dr Abdul Hamid K MPd, WR II Dr Restu MS,WR III Prof Dr Sahat Siagian MPd, WR IV Prof Manihar Situmorang MSc PhD,  dua calon Rektor Unimed periode 2019-2023 Dr Syamsul Gultom SKM MKes dan Dr Martina Restuati MSi, para dekan, direktur sekolah pascasarjana serta staf di lingkungan Unimed. (Nas)

Print Friendly