Pemulung Temukan Mayat Bayi di Sungai Sikambing

KANALMEDAN – Sesosok mayat bayi perempuan ditemukan warga di Sungai Sikambing, Jalan Kapten Muslim, Gang Sepakat, Dwikora, Medan Helvetia, Selasa (12/2) sekira pukul 08.00 WIB.

Informasi yang diperoleh di lokasi, jasad bayi tak berdosa itu pertama kali ditemukan oleh seorang pemulung, Andreas Siregar (30,) warga Jalan Ayahanda.

Saat itu, pria yang sehari-hari bekerja mencari barang bekas di Sungai Sikambing itu melihat sosok mirip boneka mengapung dan terbawa arus. Penasaran, Andreas mendekatinya dan memastikan bahwa benda itu adalah sesosok mayat bayi.

“Pemulung yang lihat, ditariknya ke sini,” ucap seorang pria yang tinggal di bantaran Sungai Sikambing. Temuan itu pun spontan membuat warga ramai di lokasi, sebelum petugas kepolisian tiba.

Kepala lingkungan setempat langsung turun ke lokasi dan melanjutkan informasi itu ke Polsek Helvetia. “Tega kalilah orangtuanya ini. Cantik kali padahal anaknya,” kata seorang wanita saat menyaksikan penemuan mayat bayi itu.

Petugas yang tiba di lokasi pun mengevakuasi jasad bayi berjenis kelamin perempuan itu. Tak lama berselang, Tim Inafis Polrestabes Medan menyusul dan melakukan olah TKP. Petugas kemudian membawa jasad bayi ke Rumah Sakit Bhayangkara.

“Pemulung yang pertama menemukan. Setelah kita mendapat informasi dari Kepling, kita langsung ke lokasi. Dugaan sementara bayi itu baru berusia satu atau dua hari. Tali pusatnya masih lengket. Saat ini sudah kita bawa ke RS Bhayangkara guna kepentingan penyidikan,” tutur Kanit Lantas Polsek Helvetia, Iptu Iwan Hermawan didampingi, Kanit Shabara Ipda S Harahap dan Panit Reskrim Ipda Sahri Sebayang di lokasi.

Menurut warga, penemuan jasad bayi bukan kali pertama terjadi di lokasi. Tahun lalu, warga juga pernah dikejutkan dengan hal serupa. Namun warga menduga kalau pelaku pembuangan merupakan orang luar yang tidak bermukim di sekitar lokasi.

“Tahun lalu pun pernah juga kayak gini. Tapi agak ke sana sikit ditemukan. Pemulung itu juga yang nemukan. Makanya tadi kami panggil warga, biar jangan saling curiga, kami tanya si pemulung, memang dari tengah dilihatnya bayi itu. Kalau memang orang sini kan nggak mungkin buangnya ke tengah,” ungkap lelaki berlogat Batak itu. (NAS)

Print Friendly