Ruas Jalan – Karo Dairi Amblas, Jalur Aceh Singkil Terganggu

AMBLAS : Beginilah kondisi jalan nasional jurusan Kabupaten Karo – Dairi – hingga Aceh Singkil. Sepanjang 50 meter sudah amblas. Akibatnya, arus trasportasi dari Karo - Dairi – Aceh Singkil terancam putus total.(Kanalmedan/Ibnu Halim)
AMBLAS : Beginilah kondisi jalan nasional jurusan Kabupaten Karo – Dairi – hingga Aceh Singkil. Sepanjang 50 meter sudah amblas. Akibatnya, jalur trasportasi dari Karo – Dairi – Aceh Singkil terganggu. (Kanalmedan/Ibnu Halim)

KANALMEDAN – Anggota DPRD Sumut Dapil (daerah pemilihan) Kabupaten Karo, Dairi dan Pakpak Bharat menemukan setengah badan jalan nasional batas Tanah Karo – Kabupaten Dairi menuju Aceh Singkil  persisinya di Km 103 kawasan Pintu Angin amblas, arus trasportasi Karo – Dairi – hingga Aceh trancam putus total.

Hal itu diungkapkan anggota F-PDI Perjuangan DPRD Sumut Siti Aminah Peranginangin SE dan anggota FP Demokrat Jenny R Luciana Brutu SH kepada wartawan, Kamis (4/5/2017) melalui telepon, menanggapi amblasnya separuh badan jalan nasional di kawasan Pintu Angin perbatasan Karo-Dairi.
“Amblasnya separuh badan jalan serta sebagian sudah longsor ke jurang di perbatasan Karo-Dairi menuju Aceh ini, sudah hampir 6 bulan lamanya, tapi belum terlihat ada tanda-tanda perbaikan oleh  Balai Besar Penanganan Jalan Nasional (BBPJN) Satker Wilayah I di Medan, sehingga menimbulkan kerawanan kecelakaan maupun kendaraan masuk jurang,” ujar Siti Aminah senada dengan Jenny Brutu.
Seperti diketahui, tambah Siti Aminah, dengan kondisi jalan yang hanya bisa digunakan setengah badan jalan dan disisi kiri jalan terdapat jurang yang sangat dalam, menimbulkan kecemasan para pengguna jalan, karena hanya dibuat tanda-tanda pembatas sangat minim, berupa police line.
“Kemacatan dan antrian panjang nyaris terjadi setiap hari, karena hampir 50 meter panjangnya badan jalan sudah amblas dan hanya dapat dilalui satu kendaraan, sehingga warga terpaksa membantu mengatur arus lalu-lintas  dengan sistem buka-tutup. Tidak jarang anak-anak sekolah telat dan truk pembawa sayur-mayur ke Medan maupun ke Aceh kesiangan sampai di tujuan,” kata Jenny Brutu.
Dari pantauan Siti Aminah dan Jenny Brutu di lokasi, arus transportasi di kawasan itu cukup padat, mulai dari mobil pribadi, truk dan angkutan bus jurusan Medan-Sidikalang, Pakpak Bharat, Samosir, Humbang Hasundutan, Aceh Singkil dan daerah lainnya, sehingga kerap mengalami kemacetan panjang.
Berkaitan dengan itu, Jenny dan Siti Aminah kembali mengigatkan BBPJN Satker Wilayah I Medan untuk segera melakukan perbaikan jalan yang amblas tersebut, karena sejak rusak-parahnya sarana penghubung dimaksud, sudah berulang-kali mobil terjun bebas ke jurang dan menelan korban jiwa.
“Ini akibat jalan amblas tanpa ada tanda-tanda bahaya serta tidak adanya guideriil (besi pengaman) di pinggir jurang. Apalagi, jika malam hari, sangat rawan kecelakaan, sebab para pengguna jalan tidak mengetahui jalan tersebut amblas dan tentunya sangat rawan kendaraan jatuh kedalam jurang,” katanya sembari mendesak BBPJN Satker Wilayah I Medan secepatnya melakukan perbaikan atau membuat besi pembatas jalan.(Jen)
Print Friendly