Pertanian UISU – PT UPL Gelar Seminar Internasional dan Sepakati Kerjasama

Dekan Fakultas Pertanian UISU  Dr. Ir. Murni Sari Rahayu,MP usai menandatangani MoA dengan Indonesia/Malaysia Business Head of UPL Praveen Kumar di di Auditorium Pusat Administrasi Jalan  SM. Raja, Sabtu (15/7/2023).

KANALMEDAN – PT. UPL dan Fakultas Pertanian UISU Mengadakan Seminar Internasional 2023 Inovasi Pertanian Berkelanjutan di Perkebunan Kelapa Sawit, sekaligus penandatangan MOU & MOA antara UISU dan UPL yang dilaksanakan di Auditorium Pusat Administrasi Jalan  SM. Raja Medan, Sabtu (15/7/2023).

Secara resmi kegiatan seminar internasional itu dibuka Rektor UISU yang diwakili  Wakil Rektor Bidang Akademik dan Dakwah Islamiyah Dr.Marzuki SH,M.Hum.Turut hadir Dekan FP Dr. Ir. Murni Sari Rahayu,MP, moderator Sulaiman Ginting,SO,M.Agric,Sc dan para narasumber Indonesia/Malaysia Business Head of UPL Praveen Kumar, Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Ir. Ali Jamil, M.P., Ph.D, Director Institute of Tropical Forestry and Forest Products (INTROP) Universiti Putra Malaysia Prof. Ts. Dr. Khalina Abdan,  APAC R&D Kategori APAC Pimpinan UPL Dr.Ir. Askif Pasaribu, Direktur PTPN II Ir. H. Irwan Perangin-angin serta tamu undangan dan para dosen, mahasiswa Fakultas Pertanian UISU.

Dr. Marzuki SH,M.Hum dalam sambutannya menyampaikan bahwa Indonesia memilki perkebunan kelapa sawit terbesar di dunia dan industri kelapa sawit telah banyaknya memberikan lapangan pekerjaan kepada masyarakat. Oleh sebab itu, dibutuhkan regulasi mengenai konsep abstrak dalam pengelolaan yang sesuai dengan seperangkat aturan untuk menjaga industry sawit Indonesia dalam aspek ekonomi dan sosial untuk menghadapi tantangan perkembangan pengelolaan kelapa sawit yang berkelanjutan.

Sementara itu, Indonesia/Malaysia Business Head of UPL Praveen Kumar yang merupakan narasumber dalam seminar internasional ini menjelaskan bahwa dunia sangat membutuhkan pertanian. ‘Karena itu masyarakat dalam menata ulang sistem pertanian yang berkelanjutan untuk dampak dunia nyata kedepan. Sehingga dalam lima tahun kedepan dengan menggunakan pola pikir dan ketangkasan pemikiran dengan adanya teknologi baru, bisnis baru, dan cara berpikir yang benar-benar baru dan model kolaborasi baru dapat membantu petani sawit sejahtera. Sehingga memungkinkan pertanian dan petani untuk berkembang dalam lingkungan global yang berubah dan menantang,” ujarnya. 

Pada kesempatan yang sama, Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Ir. Ali Jamil, M.P., Ph.D, juga menjelaskan pentingnya penguatan minyak sawit yang berkelanjutan di Indonesia. Sebagai industri padat karya, jutaan orang bergantung kepada industry kelapa sawit Indonesia. Sehingga tumbuhnya industri kelapa sawit akan berperan penting dalam meningkatkan kesejahteraan petani kecil dan masyarakat.

Sebeb itu, dibutuhkan Tata kelola kelapa sawit berkelanjutan sangat penting agar produk berkualitas dapat diterima di pasar ekspor. Pihaknya juga memastikan bahwa semua pihak memiliki komitmen yang sama untuk pengembangan sawit serta penerapan system yang ramah terhadap lingkungan. (Nas)

Print Friendly