Kepala LLDikti Wilayah 4: UMA Sangat Layak Dapat AIPT Unggul

Rektor UMA Prof Dadan Ramdan menerima cenderamata dari Kepala LLDikti Wilayah IV Jabar-Banten Dr M Samsuri SPd, MT.

KANALMEDAN – Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah 4 Jawa Barat-Banten, Dr M Samsuri SPd, MT, IPU menilai, Universitas Medan Area (UMA) sangat layak meraih Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) Unggul. Pasalnya, selain memiliki kampus yang refresentatif, UMA juga memiliki sumber daya yang mumpuni di antaranya sembilan guru besar atau profesor.

“Dengan kampus yang bagus dan punya sembilan guru besar, bukan saja UMA sangat layak meraih AIPT Unggul, tapi super layak,” kata Samsuri saat menyampaikan sambutan pada kegiatan Knowledge Sharing Best Practice APT/APS, Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan Jabatan Akademik Dosen dengan Paguyuban Profesor LLDikti Wilayah IV, di Coference Room Hj Siti Mariani Harahap, Gedung Perpustakaan Kampus I UMA, Jalan Kolam Medan Estate, Jumat (23/6/2023).

Hadir dalam acara itu, Kepala LLDikti Wilayah 1 Sumut Prof Drs Saiful Anwar Matondang, MA, PhD, Rektor UMA Prof Dr Ir Dadan Ramdan MEng, MSc, para wakil rektor, dekan, ketua program studi (Prodi) dan dosen di lingkungan UMA. Sedangkan dari LLDikti Wilayah IV Jabar-Banten, hadir Ketua Paguyuban Profesor Prof Dr Endang Komara, dan sejumlah rektor PTS di jajaran LLDikti Wilayah IV.

Mengapa UMA sangat layak dapat AIPT Unggul? Menurut Samsuri, di Jawa Barat, ada salah satu perguruan tinggi hanya punya dua guru besar, sudah meraih AIPT Unggul. Bahkan, ada satu PTS pada saat mengajukan AIPT, hanya punya seorang guru besar, juga sudah dapat AIPT Unggul. “Apalagi UMA sudah punya 9 guru besar, ini bukan lagi layak tapi sudah super unggul,” tegas Samsuri.

Untuk meraih AIPT Unggul itu, kata Dr Samsuri, sebenarnya tidak harus punya banyak guru besar. Tetapi kalkulasinya tentu salah satunya punya banyak Prodi yang Unggul.

Samsuri menjelaskan, kedatangan Paguyuban Profesor LLDikti Wilayah IV di Kampus UMA untUk sharing timbal balik dengan satu tujuan dan tekad baru: berpacu dalam mutu. Dia mendorong perguruan tinggi tidak mengawali kepentingannya dengan perbanyak mahasiswa, tetapi hendaknya mengawali dengan memberikan layanan pendidikan yang terbaik dan berkualitas. Baru setelah itu perbanyak mahasiswa.

“Jadi kalau perguruan tingginya sudah berkualitas dan dipercaya masyarakat, tentu pengelola berhak memperbanyak mahasiswa,” tutur Samsuri.

Sementara itu, Kepala LLDikti Wilayah 1 Sumut, Prof Drs Saiful Anwar Matondang, MA, PhD menyatakan sangat senang dengan UMA, karena rektor dan yayasannya seide dan solid agar UMA dapat predikat AIPT Unggul di akhir tahun ini.

Menurut Saiful, UMA telah menjadi pilot projectnya untuk menambah PTS berpredikat Unggul di jajaran LLDikti Wilayah 1 Sumut.

“Saya sering berkomunikasi dengan Rektor UMA Prof Dadan Ramdan. Dia ini senior saya di LLDikti karena sama-sama dosen DPK. Dia duluan jadi PNS, duluan pula dapat doktor dan profesor. Namun karena nasib saya sebagai Kepala LLDikti, saya instruksikan kepada senior saya, Prof Dadan, menjadikan UMA pilot project di jajaran LLDikti meraih AIPT Unggul,” ungkap Saiful.

Saiful juga mengakui, dirinya dan Rektor UMA paling sering audiensi lewat Zoom dengan SDM Dikti untuk mengurusi pengusulan guru besar yang masih proses. “Alhamdulillah, dua dosen UMA sudah keluar SK Gurubesar, dan 4 lagi sedang proses,” tutur Saiful Matondang.

Dia berharap kepada dosen yang sudah doktor dan Lektor Kepala hendaknya sering berdiskusi dengan senior. Karena LLDikti masih tergolong sedikit guru besarnya, yakti 39 guru besar PNS, dan 25 guru besar yayasan. Sedangkan guru besar pensiun yang dikaryakan kembali oleh PTS ada 15 orang.

Sebelumnya, Rektor UMA Prof Dadan Ramdan dalam sambutannya menjelaskan sekilas kondisi UMA. AIPT UMA saat ini masih Baik Sekali, dan berupaya meraih AIPT Unggul di akhir 2023 atau 2024.

“Saat ini UMA memiliki 4 Prodi dengan predikat Unggul, 14 Baik Sekali, sisanya berupa prodi baru masih predikat Baik. Sedangkan guru besar ada 9 orang, 4 orang sedang menunggu SK Guru Besar, 39 orang Lektor Kepala, 90 orang Asisten Ahli 90 orang, dan 31 orang proses Asisten Ahli,” kata Dadan.

Ditambahkan, Yayasan Pendidikan Haji Agus Salim (YPHAS) mengucurkan dana cukup besar untuk mendorong percepatan kenaikan jabatan akademik dosen. “Yayasan menyediakan dana Rp150 juta untuk satu orang dosen yang mengajukan gurubesar,” kata Dadan seraya menambahkan, lebih 50 persen dosen UMA sudah lulus sertifikasi dosen atau Serdos. (Nas)


Print Friendly