Syaiful Syafri: Relawan KSJ Unsur Pelajar dan Mahasiswa Wujud Merdeka Belajar

KANALMEDAN – Aktivitas yang dilakukan para Relawan Komunitas Sedekah Jumat (KSJ) dari unsur pelajar dan mahasiswa merupakan wujud Pelajar Penggerak atau Kampus Merdeka sesuai Kepmendikbud Nomor 1 tahun 2020 dan Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020.

Hal tersebut ditegaskan Drs Syaiful Syafri MM mewakili Ketua Dewan Pembina dan Pendiri KSJ AKBP Ikhwan Lubis SH, MH di hadapan Relawan KSJ dari unsur pelajar dan mahasiswa yang menjadi peserta Pelatihan Kepemimpinan di Aula Yayasan Perguruan Al Washliyah, Perbaungan, Kamis pagi (30/12/2021).

Karenanya, kata Kadis Pendidikan Sumut tahun 2010-2014 ini, aktivitas para Relawan KSJ dalam bersedekah ke depan hendaknya terus ditingkatkan menjadi program pelayanan, pemberdayaan atau rehabilitasi kepada pemerlu pelayanan sosial seperti kemiskinan, lanjut usia, disabilitas, atau keterantaran sehingga jadi gelandangan dan pengemis atau anak jalanan, yang sering disebut kaum duafa.

Pj Bupati Batu Bara tahun 2008 ini menambahkan, para Relawan KSJ harus mengetahui sejarah berdirinya KSJ di Sumatera Utara, dasar hukum, dan perkembangan KSJ yang telah berdiri di beberapa orovinsi di Indonesia, 25 kabupaten/kota di Sumut, hingga hecamatan dan desa/kelurahan. Karena penerapannya berorientasi sebagai seorang Pekerja Sosial.

“KSJ berdiri mengacu pada Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI dengan kegiatannya selalu mengacu Undang-Undang No 11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial. KSJ sebagai Lembaga Kesejahteraan Sosial sesuai Permensos RI Nomor 184 tahun 2011. Artinya pelajar dan mahasiswa dalam berkarya telah membantu pemerintah dalam kesejahteraan masyarakat duafa ” kata Syaiful yang didampingi yang didampingi Ketua KSJ Kabupaten Serdang Bedagai Arief Berutu, Panitia Refly Ginting, dan Kartini KSJ Misdah.

Sebelumnya Ketua KSJ Serdang Bedagai Arief Berutu dan Ketua Panitia Rafly Ginting menjelaskan relawan KSJ di Kabupaten Serdang Bedagai berjumlah 1085 orang. Sedangkan biaya pelatihan merupakan iuran para relawan dengan menyisihkan biaya pendidikannya sebesar Rp10.000.

“Sampai saat ini, anggaran yang dipergunakan dalam kegiatan KSJ berasal dari iuran para relawan, baik dalam kegiatan sedekah jumat, membantu korban bencana alam banjir dan rehabilitasi rumah para korban bencana alam,” kata Arief. (Nas)

Print Friendly