Awas, Jobseeker dan Koruptor Lolos Jadi Komisioner KIP Sumut
KANALMEDAN – Ketua OKK Pemuda Muslim Sumut, Jon Masren Saragih SPd, mengingatkan Komisi A DPRD Sumut selaku penyeleksi akhir calon Komisioner Komisi Informasi Provinsi (KIP) Sumut priode 2021-2025 tidak meloloskan figur Jobseeker dan koruptor.
“Sebagai lembaga independen yang bertugas mengawal keterbukaan informasi publik, selayaknya KIP Sumut bebas dari figur Jobseeker dan koruptor”, katanya menjawab media di Medan, Selasa (16/11/2021)
Menurut Jon Masren, Komisi A DPRD Sumut menjadi penentu akhir bagaimana figur komisioner KIP Sumut priode 2021-2025. Karena sesuai ketentuan, merekalah yang diberi kewenangan untuk memilih dan menetapkan 5 komisioner melalui uji kepatutan dan kelayakan.
Karenanya, diperlukan komitmen yang mandiri dan menjaga integritas untuk tidak meloloskan figur Jobseeker dan koruptor. Jangan karena intervensi pihak lain atau kepentingan tertentu, pemilihan komisioner KIP Sumut menjadi mengecewakan publik.
Seperti diketahui, dari 15 nama calon komisioner KIP Sumut yang mengikuti uji kelayakan di Komisi A DPRD Sumut, terdapat calon yang terindikasi sebagai pencari kerja (job seeker) dan terpidana kasus korupsi yang baru saja menjalani hukuman penjara.
Diantara calon, ada yang sudah tiga priode menjadi komisioner di lembaga berbeda atau spesialis komisioner. Ada juga yang tidak hanya mengikuti seleksi calon komisioner KIP Sumut, akan tetapi juga seleksi jabatan publik lainnya dalam waktu yang bersamaan seperti KPID Sumut.
“Khusus calon dari figur terpidana korupsi, jelas akan melukai semangat penegakan hukum yang menjadi prinsip keterbukaan informasi Publik”, kata Jon Masren.
Karenanya, Komisi A DPRD Sumut diingatkan untuk memilih calon komisioner KIP Sumut dengan prinsip kemandirian dan integritas. Sebagai perwakilan rakyat di legislatif, jangan mengecewakan rakyat yang mengharap pemerintahan bersih dari praktek KKN.
“Ini demi tegaknya supremasi hukum dan keterbukaan publik, yang berpihak kepada azas keadilan dan rakyat di Sumatera Utara”, ujar Jon Masren.(Bud)