Mahasiswa UISU Antusias Ikuti Pelatihan Pengelolaan Sampah dan Pembuatan Kompos

Rektor UISU Dr. H. Yanhar Jamaluddin, MAP saat memberikan sambutan dalam kegiatan pengolahan sampah dan pembuatan kompos di Auditorium UISU Jalan SM Raja Medan.

KANALMEDAN – Mahasiswa Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) antusias mengikuti pelatihan pengelolaan sampah organik dan pembuatan kompos yang digelar di dua lokasi terpisah, Sabtu (13/11/2021) lalu.

Praktik pelatihan pengelolaan sampah organik untuk pembuatan briket digelar di Laboratorium Fakultas Teknik UISU Jalan SM Raja Medan dipandu Ir. Rena Arifah, M.SI. Sedangkan praktik pembuatan kompos dilaksanakan di Fakultas Pertanian UISU Jalan Karya Wisata Gedung Johor dan dipandu Ir. Ratna Mauli Lubis.

Kegiatan pelatihan merupakan rangkaian kegiatan green campus dan mendukung MBKM di lingkungan UISU yang digelar Lembaga Penelitian UISU selama 2 hari. Sebelumnya, Kegiatan dibuka Rektor UISU Dr. H. Yanhar Jamaluddin, MAP di Auditorium UISU Jalan SM Raja Medan. Rektor UISU dalam sambutannya saat pembukaan berharap, mahasiswa yang ikut dalam kegiatan pelatihan ini menjadi contoh buat seluruh mahasiswa UISU lainnya.

Dikatakan Rektor bahwa kegiatan ini sangat penting dalam mendukung green kampus dan program MBKM di lingkungan UISU. Terlebih lagi bahwa sampah yang diolah akan dapat memberikan nilai ekeonomis buat masyarakat.

“Kegiatan pelatihan ini juga merupakan bagian dari trannformasi ilmu pengetahuan sekaligus merubah pola hidup untuk lebih bersih sekaligus menjaga lingkungan sekitar,” ujarnya.

Sementara itu, Ir. Ratna Mauli Lubis menjelaskan bahwa pembuatan kompos dapat menggunakan semua jenis tumbuhan baik tumbuhan keras maupun tidak, dan semakin keras tumbuhannya maka semakin lama proses pembuatannya tetapi untuk pemanfaatan tanamannya semakin baik.

“Dibandingkan dari buah-buahan atau sayur-sayuran memang pembuatannya cepat tetapi untuk pemanfaatannya sendiri masih kurang,” jelasnya.

Menurut Ratna Mauli, pemanfaatan kompos sangat baik untuk tanaman, yang paling utama untuk memperbaiki sifat-sifat fisika.”Hara yang ada dikompos akan cepat diserap akar tanaman serta akan jadi makanan bagi organisme-organisme di dalam tanah yang menguntungkan,” ucapnya.

Kelebihan lainnya adalah untuk melapuk dan apa saja yang ada di dalam tanah guna menghasilkan unsur-unsur baik berupa unsur hara maupun bukan unsur hara” ujar Ir. Ratna Mauli Lubis

Secaa terpisah, Ir Rena Arifah, M.Si menjelaskan, sampah dapat menjadi energi dimana bahan baku sampah organik dijadikan arang dengan memenfaatkan drum pembakar sehingga akhirnya menghasilkan briket. Briket dapat dimanfaatkan sebagai energi alternatif dan menjadi salah satu solusi krisis energi sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.

Pelatihan pembuatan briket dan pembuatan Kompos dalam kegiatan ini dilakukan untuk menciptakan green kampus dan mendorong MBKM di lingkungan UISU serta sebagai salah satu pengembangan sektor peningkatan ekonomi masyarakat serta upaya menjaga kelestarian lingkungan. (Nas)

 

 

Print Friendly