Wisuda 1.847 Lulusan UIN Sumut, Rektor: Lakukan Proses Kreativitas dan Inovasi
KANALMEDAN – Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara (Sumut) Prof Dr H Syahrin Harahap MA mengatakan, alumni UIN Sumut kader bangsa yang diharapkan mampu berkontribusi nyata dalam membangun bangsa dan negara. Semangat kader bangsa, diperoleh dari karakter ulul albab yang memiliki etos dinamis dan berkarakter pengabdi.
Hal itu dikatakan rektor saat menyampaikan pidato pada wisuda 1.847 lulusan UIN Sumut yang digelar secara virtual, di Aula Kampus II UIN Sumut Jalan Willem Iskandar Medan Estate, Selasa (29/6/2021).
Karakter pengabdi ini, kata Prof Syahrin, bersifat vertikal dan horizontal. Bersifat vertikal karena para alumni UIN Sumut Medan selalu mendedikasikan ilmunya sebagai pengabdian dan ibadah kepada Allah. Sedangkan karakter pengabdi juga bersifat horizontal karena ilmu yang dimilikinya diterapkan bagi kemaslahatan umat manusia dan pengembangan peradaban.
“Bangsa Indonesia yang saat ini sedang menghadapi berbagai tantangan, menghendaki alumni UIN Sumut hadir sebagai pelopor dan pioneer dalam melakukan kerja dan inovasi — sesuai bidangnya—untuk mendorong, membantu, dan menuntun masyarakat dan bangsa agar dapat lebih maju,” kata Prof Syahrin.
Dalam konteks itulah, kata rektor, alumni UIN Sumut dapat menjadi anak panah peradaban. Dijelaskannya, terdapat dua term penting yang dipahami dengan baik oleh alumni UIN Sumut yaitu saqâfah (culture) atau kebudayaan yang bersifat nasional, dan hadhârah (civilization), peradaban, yaitu nilai-nilai universal dan penemuan umat manusia dalam bentuk barang dan infrastruktur yang telah dianut dan dijunjung tinggi serta berlaku secara universal dan mondial.
“Tugas kita sebagai khalifah adalah menciptakan dan mengusung peradaban yang kelak terus berkibar walau kita telah berada di alam lain,” tandas sosiolog Islam ini.
Rektor menambahkan, dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, dibutuhkan mental entrepreneurship, yang bermakna proses kegiatan kreativitas dan inovasi menciptakan perubahan dan sumber-sumber yang ada untuk menghasilkan nilai tambah bagi diri sendiri dan orang lain serta memenangkan persaingan.
Dalam mental entrepreneurship, katanya, menarik melihat hasil riset Global Talent Competitiveness Index (GTCI) tentang pemeringkatan kemampuan daya saing global negara-negara di dunia.
Pada tahun 2019, laporan GTCI menyebutkan Swiss mencapai skor tertinggi 81,82, urutan kedua ditempati Singapura dengan skor 77,27 3 disusul Amerika Serikat (76,67), Norwegia (74,67), dan Denmark (73,85). Sedangkan Indonesia memperoleh skor 38,61 dan berada di posisi ke-67.
“Untuk itulah, para alumni yang akan segera meninggalkan kampus agar melakukan proses kreativitas dan inovasi di tengah-tengah masyarakat untuk menjadikan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh di UIN Sumut dapat bermanfaat secara luas. Proses kreatif dan inovatif itulah yang mampu menciptakan dan mengusung kebudayaan dan peradaban manusia,” tandasnya.
Pada kesempatan itu, rektor menyampaikan beberapa prestasi mahasiswa UIN Sumut tahun 2020 dan 2021, yakni Juara II Pekan Pemuda Nasional 2020, Juara Umum Lomba Menulis Cerpen se-Indonesia, 2020, Juara II Lomba Dakwah di Universitas Islam Darul Ulum, Lamongan, 2020, Top-5 Putri Hijab Indonesia 2020. Pada tahun 2021, pada Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) Se Sumatera di Kota Padang, Tim UIN SU meraih medali emas pada cabang Hafizh 10 Juz Putri dan Cabang Bulu Tangkis Tunggal Putri.
Tim UIN Sumut juga meraih gold medal dan 3 penghargaan dalam bidang life science yakni medali emas dari negara Makedonia, special award Indonesia young scientist dan semi grand award road to WICE 2021 Malaysia dalam kegiatan Event World Science Environment and Engineering Competition 2021 yang diikuti 21 negara.
Adapun 1.847 lulusan UIN Sumut yang diwisuda pada wisuda ke-76 ini tersebar dalam 8 fakultas serta 1 Program Pascasarjana. Yakni 127 orang dari Fakultas Dakwah dan Komunikasi, 264 orang dari Fakultas Syariah dan Hukum, 690 orang Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, 89 orang Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam, 327 orang dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, 77 dari Fakultas Ilmu Sosial (FIS), 67 orang dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), 134 orang dari Fakultas Sains dan Teknologi (FST), dan 72 orang dari program pascasarjana. (Nas)