‘Menuju Cahaya’ Karya Mahasiswa UISU Ikuti Festival Film Mahasiswa Indonesia
KANALMEDAN – Sebanyak 130 film karya mahasiswa dari 84 perguruan tinggi se Indonesia akan berkompetisi untuk mendapatkan award yang akan diumumkan 30 November mendatang, salah satunya film berjudul “Menuju Cahaya” karya mahasiswa UISU.
“Ini adalah langkah awal yang luar biasa dalam mengeksplor kemampaun dan kreativitas mahasiswa di bidang perfilman. Semoga karya mahasiswa UISU yang disutradarai Muhammad Ikhsan mampu bersaing dengan film karya mahasiswa-mahasiswa dari perguruan tinggi seluruh Indonesia,” ujar Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kewirausahaan Ahmad Bakhori ST MT kepada wartawan, Jumat (20/11/2020).
Dikatakan, Pusat Prestasi Nasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengadakan Festival Film Mahasiswa Indonesia (FFMI) dalam rangka mengembangkan kreativitas, minat dan bakat mahasiswa dalam bidang seni khususnya film. Festival film tahun 2020 ini dimaksudkan untuk mendorong terciptanya mahasiswa yang kreatif dan Inovatif di dunia perfilman, serta membangun soft skill dengan baik di era Revolusi Industri 4.0 yang dilaksanakan secara daring.
Mahasiswa UISU yang tergabung dalam komunitas Andal Entertainment dengan pembimbing Sri Wulan, SS, MS (Dosen Fakultas Sastra UISU) ikut berpartisipasi dalam kegiatan FFMI 2020 yang digelar di Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya Lampung.
Ahmad Bakhori mengatakan, karya mahasiswa Andalan Entertaiment Sastra UISU yang lebih mengeksplore kondisi sebagian masyarakat Indonesia saat pandemi Covid-19 ini modal awal untuk persiapan lebih baik lagi di masa mendatang.
Pihaknya berharap, momen ini menjadi titik awal tumbuh dan berkembangnya tim-tim kreatif mahasiswa UISU untuk membuat karya-karya futuristik yang konstruktif. “Yaitu, karya yang berorientasi pada problem-problem bangsa Indonesia dan solusi-solusi yang ditawarkan untuk menyelesaikan masalah tersebut, yang dikemas dalam karya film. Mahasiswa diharapkan dapat menciptakan karya yang bagus serta bermutu dalam bentuk film dan universitas akan memberikan support guna menumbuh kembangkan kreativitas mahasiswa,” kata Ahmad Bakhori
Sementara itu, secara terpisah Muhmmad Ikhsan sebagai sutradara mengatakan bahwa membuat film bukan semata-mata gengsi. “Tetapi merupakan sebuah pengalaman untuk belajar tentang kehidupan karena setiap langkah dalam membuat film merupakan pembelajaran dan penerapan nilai-nilai kemanusiaan,”jelasnya.
Sebab itu, pihaknya berusaha untuk menghasilkan karya seni yang merupakan hasil eksplorasi bersama Adinda Liasna Munthe sebagai penulis skenarionya dengan judul Menuju Cahaya.
Film “Menuju Cahaya” yang shootingnya di daerah Kota Medan, menampilkan pemain Eka Tri Purnama Sari, Dewan Septian, Tristi Ananda, Evi Oktabiani, Sheren Dwita Cahyani, Ade Rahmat Kurnia, M Faisal, Muhammad Fauzan dan Farhan.
Film dengan kameraman M. Faisal dan editor Anugrah Syafrizar Sihaloho ini, menceritakan Jihan yang awalnya dari keluarga berada ketika Pendemi Covid-19 Ayah Jihan terkena PHK dan Jihan harus menjual masker untuk mencari tambahan untuk ekonominya.
Muhmmad Ikhsan menambahkan, untuk kalangan mahasiswa, membuat film pendek sudah merupakan hal yang sangat patut diapresiasi. “Karena membuat film tidaklah mudah dan banyak teknik yang harus dikuasai,” paparnya.
Dikatakan Ikhsan, setiap film memiliki karakteristik masing-masing. “Begitu pun dengan kekurangan dan kelebihannya,” ucap Ikhsan.
Ia menambahkan, pesan yang terkandung di dalam film cukup berbobot meskipun hanya dengan waktu yang singkat. “Ide dari film yang ikut lomba sudah menarik, hanya teknik yang perlu dibenahi dalam pembuatan film,” kata Iksan.
Seleksi tahap pertama FFMI tahun 2020 dengan tema “Optimis Untuk Ibu Pertiwi” berlangsung pada 16-21 November 2020 dan diumumkan pada 22 November 2020. Seleksi tahap kedua penjurian final pada 25 – 27 November 2020 dan pengumuman pemenang FFMI 2020 Award 30 November 2020. (Nas)