Guru Diminta Hadirkan Inovasi Saat PJJ


KANALMEDAN – Pemko Medan melalui Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kota Medan kembali menggelar Focus Group Discussion (FGD) di Balai Kota Medan, Jalan Kapten Muslim, Kamis (12/11). Kali ini, FGD mengangkat tema Strategi Solusi Problematika Guru Dalam Proses Belajar Mengajar Secara Daring di Era Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Tujuannya, guna mencari solusi proses belajar mengajar di tengah kondisi pandemi Covid-19 terutama bagi para guru.

Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Medan Ir Arief Sudarto Trinugroho MT diwakili Plt Kepala Balitbang Setdako Medan Purnama Dewi yang bertindak sebagai pimpinan sekaligus membuka FGD tersebut. Sementara itu, peserta merupakan para guru tingkat SD dan SMP di Kota Medan.

Mengawali sambutannya, Purnama kembali mengungkapkan bahwa tujuan FGD digelar untuk mencari solusi serta merumuskan buah pikiran menyikapi kondisi sistem belajar mengajar di tengah pandemi Covid-19 agar dapat berjalan efektif dan optimal. Terlebih, Covid-19 mengakibatkan proses pembelajaran harus dilakukan secara daring (dalam jaringan).

“Tujuan kita melakukan FGD bersama adalah untuk mencari solusi menyikapi sistem belajar mengajar saat ini. Kami menyadari bahwa tidak hanya murid dan para orang tua, pihak guru juga merasakan kebosanan serta sejumlah kendala dalam melakukan proses pembelajaran jarak jauh (PJJ). Sebab, hal ini berkaitan dengan penggunaan tekhnologi yang tidak semua guru maupun tenaga pengajar mampu memahami dan menguasainya,” kata Purnama.

Oleh sebab itulah, lanjut Purnama, pihaknya menghadirkan sejumlah narasumber untuk menyampaikan materi sekaligus memberikan pengertian dan pemahaman kepada para guru yang hadir. Ada pun narasumber tersebut yakni Hamzah Harahap selaku Kasih Kurikulum dan Penilaian SD Dinas Pendidikan Kota Medan. Sementara itu, Prof Dr Rosmala Dewi selaku Akademisi dari Unimed dan Drs Rasoki Lubis yang merupakan Kepala Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Bidang Bangunan dan Listrik bertindak sebagai pembanding.

Selanjutnya, Hamzah Harahap selaku Kasih Kurikulum dan Penilaian SD Dinas Pendidikan Kota Medan mengungkapkan bahwa menyikapi kondisi sistem belajar mengajar melalui daring, Dinas Pendidikan Kota Medan mengeluarkan kebijakan dalam bentuk Surat Edaran Kadis Pendidikan No. 420/10322.SD/2020 tanggal 9 Juli 2020 tentang Pembelajaran Daring dan Luring Pada TP 2020/2021.

“Surat edaran itu diterbitkan dengan landasan Surat Edaran Sekjendikbud RI No. 15/2020 tanggal 18 Mei 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah (BDR) dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19. Langkah ini dilakukan guna mencegah terjadinya peningkatan kasus penularan dan penyebaran Covid-19 di dunia pendidikan,” jelas Hamzah.

Kemudian, bilang Hamzah, Dinas Pendidikan hingga saat ini belum menerima surat edaran yang menginstruksikan dilakukannya kembali pembelajaran tatap muka. “Kami yakin bapak dan ibu guru bertatap muka dengan para murid. Namun kami imbau, agar para guru tidak memberi murid terlalu banyak tugas yang dapat mengakibatkan mereka merasa semaki terbebani,” pesannya.

Kemudian, Rasoki Lubis selaku  Kepala BBPPMPV Bidang Bangunan dan Listrik menyarankan agar para tenaga pendidik melakukan inovasi dalam memberikan pelajaran dan pengajaran bagi para murid. Sebab, para guru tidak hanya berfokus pada kurikulum yang berlaku, namun dapat mengajarkan berbagai metode baru agar murid yang melakukan belajar daring tidak merasa bosan dan jenuh.

“Kreativitas guru dituntut dalam kondisi saat ini untuk menghadirkan berbagai inovasi yang dapat membangkitkan semangat dan gairah murid dalam belajar. Bukan hanya kita, tapi mereka pun memiliki rasa jenuh dan kebosanan yang sama. Maka, hadirkanlah metode pengajaran baru yang memberi mereka ruang untuk mengeksplorasi minat, bakat dan kemampuan diri mereka masing-masing,” pungkas Rasoki.(Nas)

Print Friendly