UINSU Wisuda 474 Lulusan, Rektor: Digitalisasi Mutlak di Era Pandemi Covid-19


Rektor UINSU Prof Saidurrahman menyerahkan piagam penghargaan kepada salah seorang wisudawan terbaik.

KANALMEDAN – Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara Prof Dr H Saidurrahman MAg mengatakan, digitalisasi adalah jawaban yang paling tepat bagi perguruan tinggi untuk tetap dapat bertahan di era pandemi Covid-19. Ini sejalan dengan amanah Menteri Agama RI Fachrul Razi, Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) harus mampu mengembangkan kreativitas dan inovasinya.

“Di era pandemi Covid-19 ini, perguruan tinggi tidak bisa bertahan kepada satu model pembelajaran saja,” kata rektor dalam pidatonya pada Wisuda 474 lulusan UINSU yang digelar secara daring, Jumat (21/8/2020).

Wisuda UINSU ke-74 ini merupakan wisuda daring kedua di era pandemi Covid-19 yang dipimpin rektor dari Aula Kampus II UINSU Jalan Willem Iskandar, Medan Estate Jumat pagi hingga jelang salat Jumat.

Rektor membeberkan, UINSU Medan sejak 2016 telah menetapkan program unggulan yang dikenal dengan Tiga Harga Mati dan kemudian disempurnakan menjadi Lima Harga Mati.

Adapun lima harga mati tersebut adalah, Akreditasi, Digitalisasi, Internasionalisasi, Filantropi dan Pengembangan Bisnis.

“Hemat saya kelima kebijakan dasar ini memiliki keterkaitan yang kuat dengan penciptaan daya saing unggul untuk Indonesia maju di masa depan,” ungkapnya.

Rektor menegaskan, digitalisasi bukan sebatas penyediaan sarana dan prasarana belajar online (daring), administrasi akademik yang menggunakan aplikasi Siakad, Portal Sia dan aplikasi lainnya, tetapi digitalisasi adalah syarat mutlak bagi sebuah kampus yang ingin mewujud menjadi smart campus.

“Smart campus menjadi penting untuk menunjukkan kesiapan sebuah universitas untuk dapat bertumbuh dan berkembang di era disruptif atau era masyarakat 4.0. Smart campus adalah kampus yang mencerdaskan mahasiswanya disebabkan oleh IT yang dikelola oleh kampus tersebut. Bahkan smart campus adalah konsekuensi logis dari keberadaan teknologi digital atau teknologi internet yang saat ini semakin massif,” katanya.

Dijelaskannya, smart campus adalah sebuah kampus yang senantiasa memadukan, mengkombinasikan, dan mengimplementasikan proses belajar mengajar dengan menggunakan teknologi informasi. Sehingga semua sistem yang menunjang proses belajar mengajar juga menggunakan teknologi internet.

“Di masa mendatang, bisa saja terjadi, kelas-kelas fisik tidak lagi menjadi penentu bagi terselenggaranya sebuah proses pendidikan dan pengajaran. Kehadiran smart class room berhasil mengisi dan mengatasi kekurangan kelas yang selama ini banyak dikeluhkan perguruan tinggi di Indonesia,” jelas rektor.

Demikian juga dengan keberadaan smart library, perlahan namun pastii akan menggeser fungsi-fungsi perpustakaan konvensional dengan koleksi-koleksi buku langkanya.

“UINSU Medan harus segera merespon perkembangan tersebut tentu saja bukan sebatas pengekoar atau pengikut, tetapi harus mampu mengembangkan teknologi smart campusnya. Dalam hal ini tentu saja diperlukan inovasi dan kreativitas serta etos digital bagi seluruh sivitas akademika UINSU Medan,” harapnya.

Ditunda

Dalam kesempatan itu, Rektor Prof Saidurrahman juga mengatakan untuk sementara waktu, disebabkan pandemi Covid-19, rencana untuk melaksanakan pendidikan berbasis Ma’had terpaksa ditunda.

“Keselamatan dan kesehatan mahasiswa baru, bagi kami adalah priorotas. Namun di masa mendatang, jika pandemi ini berakhir, Program Ma’had akan tetap kita selenggarakan. Terlebih-lebih Menteri Agama telah memberikan apresiasinya dan mendukung secara penuh pendidikan berbasis ma’had,” sebutnya.

Peningkatan  kemampuan bahasa asing, Arab dan Inggris, Tahfiz dan tahsin Al-Qur’an serta pembangunan karakter mahasiswa, yang telah ditekankan kembali oleh Menteri Agama dalam sambutannya dan telah kita dengar bersama, akan tetap menjadi acuan dan fokus kita di masa mendatang.

Adapun 474 lulusan UINSU yang diwisuda tersebar dalam 8 fakultas serta 1 Program Pascasarjana, yakni Fakultas Dakwah dan Komunikasi: 31 Orang, Fakultas Syariah dan Hukum: 40 Orang. Lalu, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan: 230 Orang, Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam: 5 Orang, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam:74 Orang.

Kemudian, Fakultas Ilmu Sosial: 9 Orang, Fakultas Kesehatan Masyarakat: 16 Orang, Fakultas Sains dan Teknologi: 26 Orang, dan Program Pascasarjana:19 Orang. (Nas)


Print Friendly