Viral Beras Berulat di Tapteng, Riadil Tegaskan Itu Bukan dari Pemprov Sumut
KANALMEDAN – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara (Sumut) Riadil Akhir Lubis, selaku Pusat Pengendali Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sumut menegaskan, terkait bantuan beras berulat atau berkutu di Tapanuli Tengah (Tapteng), bukan berasal dari bantuan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut. Karena hingga saat ini Pemprov maupun GTPP Covid-19 belum menyalurkan bantuan beras ke daerah tersebut
Hal itu disampaikan Riadil terkait viralnya berita di media online tentang beras berulat atau berkutu yang ditolak masyarakat Tapteng. “Jadi informasi yang beredar di salah satu media online tidak benar. Tidak benar ada beras yang berulat atau berkutu bantuan Pak Gubernur. Karena sampai hari ini kita belum mengirimkan ke Tapanuli Tengah,” tegas Riadil, Kamis (14/5) di Medan.
Riadil menjelaskan, bahwasanya Pemprov Sumut, atas nama GTPP Covid-19 akan membagikan paket bantuan pangan dalam bentuk sembako kepada seluruh masyarakat Sumut yang berhak. Untuk itu yang jadi acuan pemberian sembako digunakan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), jadi acuan ini untuk menghitung kuota.
“Jadi kuota ada 1.321.426 paket yang akan dibagikan kepada yang berhak ini akan dibagikan ke 33 kabupaten/kota,” terangnya.
Namun kata dia, ada 16 kabupaten/kota yang menyatakan menerima transfer dana. Dari transfer dana ini, mereka akan mengadakan proses pengadaannya atas Surat Edaran sekretaris daerah. Sisanya ada 17 kabupaten/kota menyatakan sikap menerima paket pangan sembako dari gugus tugas provinsi.
“Khususnya kabupaten/kota yang menerima bantuan barang paket sembako terdiri dari 4 item barang, yaitu beras 10 kg, gula 2 kg, minyak makan 2 liter, dan mi instan 20 bungkus, totalnya Rp225 ribu per paket yang akan kita sampaikan,” katanya
Sampai hari ini tanggal 14 Mei 2020, kata Riadil, masih dilakukan persiapan pengiriman sembako kepada 17 kabupaten/kota yang menyatakan sikap hanya menerima sembako, termasuk Kabupaten Tapanuli Tengah.
“Untuk Kabupaten Tapanuli Tengah, sampai hari ini Gubernur Sumatera Utara melalui gugus tugas provinsi belum mengirimkan paket sembako ini. Dan insya Allah penyerahan sembako kita mulai hari Sabtu, sampai seterusnya hingga sebelum lebaran semua ini sudah diserahkan kepada yang berhak. Untuk itu kita melibatkan 3 pilar pengendalian dan pengawasannya. Kita kerahkan TNI atau Kodam dan jajaran ke bawah hingga Babinsa. Demikian juga Polda dan jajaran ke bawah hingga Bhabinkamtibmas. Kita juga didampingi pihak Kejaksaan, DPRD Provinsi, Pemkab/Pemko hingga sampai ke relawan,” jelasnya, sembari berharap hal ini sama-sama diawasi supaya yang menerima ini mencapai target sasaran. (Jen)