Menuju Green Campus, USU Galakkan Penghijauan

Rektor USU Prof Dr Runtung Sitepu SH MHum (kedua kiri) menyerahkan cenderamata kepada pembicara seusai membuka Lokakarya UI GreenMetric untuk Wilayah Indonesia Bagian Barat 2020, di Ruang IMT-GT Gedung Biro Pusat Administrasi USU lantai 2 Medan, Kamis (20/2).

KANALMEDAN – Rektor Universitas  Sumatera  Utara (USU) Prof Dr Runtung Sitepu SH MHum mengatakan, USU meraih  penghargaan sebagai  Kampus  Hijau  peringkat  ke-11  di  Indonesia dan peringkat ke-234 di dunia.  Namun pada 2018, peringkat USU turun ke rangking 14 di Indonesia dan peringkat 253 di dunia.  Meskipun demikian, perolehan skor yang diraih USU justru meningkat dari 4.796 pada 2017 menjadi 5.300 pada 2018.

“Itu menunjukkan telah terjadi peningkatan dalam upaya USU menuju kategori green campus (kampus hijau). Di sisi lain  banyak perguruan tinggi lain mungkin jauh lebih baik persiapannya sehingga membuat peringkat USU turun. Tentu penurunan peringkat ini akan memacu kami semua fokus membenahi seluruh kekurangan,” kata Runtung saat membuka Lokakarya UI GreenMetric untuk Wilayah Indonesia Bagian Barat 2020, di Ruang IMT-GT Gedung Biro Pusat Administrasi USU lantai 2 Medan, Kamis (20/2).

Rektor mengatakan, USU tengah menggalakkan penghijauan kampus, baik di setiap fakultas maupun lembaga dan unit kerja yang ada di lingkungan USU. Begitupula kepedulian pengelolaan sampah, penghematan energi  dan  penggunaan  air, moda sarana transportasi dan sarana pendukung pendidikan.

Ditegaskannya, lingkungan yang hijau, asri dan sehat merupakan kebutuhan mendesak dan salah satu skala prioritas kebutuhan kampus. Ini mengingat efek pemanasan global yang semakin dirasakan dampaknya.

“Karena itu, USU memberikan dukungan dalam setiap gerakan penghijauan kampus, antara lain dengan menggiatkan penanaman pohon-pohon peneduh pada pulau-pulau jalan di lingkungan kampus, menghidupkan kampanye go green dan antipenggunaan kemasan plastik, melakukan penghematan energi listrik dan air, membangun sarana gedung berikut fasilitasnya yang berkonsep go green, serta mendirikan stasiun sepeda yang dapat digunakan sebagai bagian dari transportasi di lingkungan kampus yang tidak menggunakan bahan bakar yang menjadi polutan udara dan mencemari lingkungan,” kata mantan Dekan Fakultas Hukum ini.

Sementara itu, Ketua UI Green Metric Prof Riri Fitri Sari menjelaskan, UI GreenMetric World University Ranking adalah pemeringkatan universitas tingkat dunia yang menginisiasi usaha berkelanjutan kampus, yang diawali oleh Universitas Indonesia (UI) pada tahun 2010.  

Salah satu tujuan pemeringkatan ini, kata Riri, adalah untuk menginformasikan kepada pemerintah, badan lingkungan setempat dan internasional serta masyarakat tentang program-program pembangunan berkelanjutan di kampus.

“Pemeringkatan ini menilai berdasarkan indikator, di antaranya penataan dan infrastruktur,  energi dan perubahan iklim,  limbah, dan air. Kemudian transportasi, dan pendidikan dan penelitian,” kata Riri.

Riri menjelaskan, pada tahun 2018, 719 universitas dari 81 negara di seluruh dunia ikut berpartisipasi dalam program ini.

Lokakarya yang berlangsung 20-21 Februari 2020 itu diikuti 100 peserta yang terdiri dari utusan PTN/PTS di Sumut dan luar Sumut dalam kawasan Indonesia Bagian Barat.

Lokakarya menampilkan dua pembicara utama, yakni Prof Dr Ir Tommy Ilyas, M Eng (Anggota Tim Ahli UI GreenMetric UI) dan Prof Dr Ir Abdul Rauf, MP (Guru Besar Fakultas Pertanian USU). Juga ada sederet pembicara lain seperti Junaidi, MA (Wakil Ketua UI GreenMetric), Prof Dr H Moh Mukri, M Ag (Rektor UIN Raden Intan Lampung), Prof Dr Ir Bustami Syam, MSME (Wakil Rektor IV USU), Prof Dr Karomani, M Si (Rektor Universitas Lampung), Prof Dr Syafsir Akhlus, M Sc (Universitas Maritim Raja Ali Haji), Prof Dr Ir H Aras Mulyadi (Rektor Universitas Riau), dan Dr Yossafra, M Eng, Sc (Wakil Direktur II Pascasarjana Universitas Andalas). (Nas)

Print Friendly