Faperta UMA Dicanangkan Jadi Basis Kultur Jaringan

Rektor UMA Prof Dr Ir Dadan Ramdan MEng MScm Dekan Faperta UMA Dr Ir Syahbuddin Hasibuan MSi, para wakil rector dan dosen diabadikan bersama perwakilan siswa.

KANALMEDAN – Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Medan Area (UMA) telah dicanangkan menjadi basis perbanyakan tanaman melalui kultur jaringan.  Karena perbanyakan tanaman melalui kultur jaringan jauh lebih efektif dan efesien, serta tidak mengubah karakter tanaman.

Hal itu dikatakan Dekan Faperta UMA Dr Ir Syahbuddin Hasibuan MSi, saat menyampaikan kata sambutan pada pembukaan Workshop Kultur Jaringan di Convention Hall Kampus I UMA, Jalan Kolam Medan Estate, Senin (10/2).

Workshop diikuti ratusan pelajar SMA/SMK dari sejumlah kabupaten/kota di Sumut. Kegiatan yang dibuka Rektor UMA Prof Dr Ir Dadan Ramdan MEng MSc itu menghadirkan dua pembicara, yakni Guru Besar Faperta UMA Prof Dr Ir Rafiqi Tantawi MS, dan dosen Faperta UMA Asep Rodiansah SP MP. Hadir dalam acara itu, Wakil Rektor (WR) Bidang Akademik Dr Ir Siti Mardiana MSi, WR Bidang Kerjasama Dr Ir Zulheri Noer MP, Kabag Humas UMA Ir Asmah Indrawaty MP, para dosen dan guru pendamping siswa.

Syahbuddin menjelaskan, perbanyakan tanaman lewat kultur jaringan jauh lebih unggul dibanding dengan cara konvensional. “Perbanyakan melalui kultur jaringan memungkinkan perbanyakan tanaman dalam skala besar dengan waktu yang relatif lebih cepat. Di samping itu,  kultur jaringan tetap mempertahankan karakter tanaman. Sedangkan perbanyakan tanaman lewat cara konvensional akan terjadi penyimpangan sifat tanaman,” kata Syahbuddin.

Di depan ratusan siswa SMA/SMK, Syahbuddin mengatakan, Faperta UMA kini menjadi fakultas pertanian terbaik di lingkungan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah I Sumut. Itu karena Faperta punya 5 guru besar , 8 doktor dan sebelebihnya magister.

Sementara itu, Guru Besar Faperta UMA Prof Rafiqi Tantawi mengatakan, kultur jaringan adalah teknik memperbanyak tanaman dengan memperbanyak jaringan mikro tanaman yang ditumbuhkan secara invitro menjadi tanaman yang sempurna dalam jumlah yang tidak terbatas.

“Kultur jaringan adalah suatu metode untuk mengisolasi bagian dari tanaman seperti protoplasma, sel, jaringan, organ serta menumbuhkannya dalam kondisi aseptik sehingga bagian-bagian tersebut dapat memperbanyak diri dan beregenerasi menjadi tanaman utuh kembali,” kata Rafiqi.

Sementara itu, Rektor UMA Prof Dadan Ramdan dalam sambutannya menyampaikan terimakasih kepada Faperta yang menggagas Workshop Kultur Jaringan dengan melibatkan siswa-siswi SMA/SMK sebagai peserta. Sebab, metode perbanyakan tanaman lewat kultur jaringan saat ini sedang tren.

“Indonesia juga dikenal sebagai negara agraris karena sebagian besar penduduknya mempunyai pencaharian di bidang pertanian atau bercocok tanam. Karena itu, konsep yang dibangun Faperta sebagai basis kultur jaringan sangat tepat,” kata rektor.

Sebelumnya, Ketua Panitia Ir Rizal Aziz MP dalam laporannya melaporkan, siswa-siswi yang menjadi peserta dibagi dalam tiga grup. Seusai mengikuti workshop, masing-masing grup akan dibawa meninjau kebun percontohan Faperta UMA, laboratorium dan rumah kompos. (Nas)

Print Friendly