USU Peringkat 8 Perguruan Tinggi Terbaik Nasional

Rektor USU Prof Runtung Sitepu saat berbincang dengan wartawan, Jumat (31/1).

KANALMEDAN – Dalam pemeringkatan perguruan tinggi versi Webometrics Indonesia, posisi Universitas Sumatera Utara (USU) semakin mantap. Pada awal 2020 ini, Webometrics menempatkan USU di peringkat 8 sebagai perguruan terbaik di tingkat nasional, dan peringkat 1.871 dalam world rank (rangking dunia).

Peringkat 8 nasional yang dicapai USU ini jauh meningkat tajam dari tahun-tahun sebelumnya. Webometrics yang melakukan pemeringkatan setiap bulan Januari dan Juli, pada Januari 2018  WP menempatkan USU di peringkat 33 dan 4.233 rangking dunia. Lalu Juli 2018, USU berada di peringkat 20 nasional dan 2.968 dunia. Selanjutnya pada Januari 2019, USU berada di peringkat 18 nasional dan 2.710 dunia. Pada 18  Juli 2019 peringkat USU meningkat tajam ke peringkat 11 nasional dan 1.935 dunia. Dan peringkat USU yang baru aja diumumkan melonjak ke peringkat 8 nasional, dan 1.871 tingkat dunia.

“Dengan demikian, sejak Januari 2018 hingga Januari 2020, USU berhasil memperbaiki peringkatnya di tingkat dunia sebanyak 2.362 peringkat, dan di Indonesia 25 peringkat,” kata Rektor USU Prof Dr Runtung Sitepu SH MHum dalam perbincangannya dengan wartawan di rumah dinas rektor, Jalan Universitas Kampus USU Padang Bulan Medan, Jumat (31/1) petang. Hadir dalam acara itu, Kepala Kantor Humas dan Protokolan USU Elvi Sumanti ST MHum.

Sementara lembaga pemeringkatan tingkat dunia lainnya seperti Scimago Institution Ranking (SIR) pada bulan Juli 2019 yang lalu menempatkan USU pada peringkat 536 dunia dan peringkat 1 Indonesia. “Peringkat 1 nasional yang dicapai USU ini merupakan pemecah rekor tertinggi bagi perguruan tinggi Indonesia sejak 2009,” ungkap mantan Dekan Fakultas Hukum USU ini.

Keberhasilan ini, tambah Runtung, tidak hanya membanggakan keluarga besar USU, tapi juga masyarakat Sumatera Utara. Karena USU mampu mengejar ketertinggalannya dari perguruan terkemuka di Indonesia.

Kampus Merdeka

Dalam kesempatan itu, Runtung Sitepu juga menyatakan, pihaknya siap menerjemahkan konsep Kampus Merdeka yang dipaparkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makariem kepada sejumlah rektor beberapa hari lalu. Salah satu poin dari Kampus Merdeka yang akan disikapi secepatnya adalah tentang program kuliah di luar kampus untuk 2-3 semester.

“Formatnya akan segera dibuat termasuk menjajaki kerjasama dengan berbagai pihak. Secepatnya kami akan menjajaki peluang kerjasama dengan PT KIM maupun perusahaan lain. Itu adalah gagasan yang bagus, dengan demikian mahasiswa tidak gagap mengaplikasikan keterampilannya setelah keluar kampus,” kata Runtung.

Konsep kuliah di luar kampus itu, katanya, mirip dengan magang, namun sasarannya lebih luas. Karena kuliah di luar itu bisa juga untuk bekerja. Misalnya seorang mahasiswa hukum bisa kuliah atau kerja di kantor pengacara ataupun tempat lain. Meski begitu, tempat kuliah di luar itu tidak mesti linier dengan program studinya. Juga tidak semua program studi bisa mengikuti program kuliah luar itu.

“Secara khusus, mahasiswa di bidang kesehatan, tidak boleh. Hal itu karena program studi mereka berkaitan langsung dengan nyawa manusia. Lagipula mereka juga sudah punya program khusus, yakni magang di rumah sakit,” kata Runtung.

Inti program itu, tambahnya, supaya mahasiswa itu tidak gamang menghadapi dunia luar nantinya. “Mahasiswa bisa memilih sendiri dimana dia akan kuliah di luar. Pihak kampus akan segera membuatkan suratnya,” tandasnya.

Menurut Runtung, idealnya mahasiswa yang akan kuliah di luar itu, adalah mahasiswa semester 6-7. Dengan alasan mereka telah memperoleh pengetahuan dan pengalaman sebagai mahasiswa.

Terkait program studi baru yakni program studi kelapa sawit yang akan digagas di USU, disebut Runtung, sangat potensial untuk dibuka di USU. Hal itu mengingat luasnya perkebunan sawit di Sumatra Utara. Begitu juga dengan tenaga ahli, menurut Runtung, cukup banyak tersedia di daerah ini.

“Untuk semua itu, akan segera kita siapkan formatnya. Memang tidak bisa seketika, tapi dalam waktu dekat sudah mulai tahap penjajakan ke berbagai stakeholder holder,” bebernya. (Nas)

Print Friendly