UMA PTS Pertama di Sumatera Buka Program Doktor Ilmu Pertanian


Rektor UMA Prof Dadan Ramdan didampingi Direktur PPs UMA Prof Dr Ir Hj Retna Astuti dan para wakil rektor memperlihatkan SK izin pembukaan Program Doktor Ilmu Pertanian, di ruang kerja rektor Kampus I Jalan Kolam Medan Estate, Kamis (7/11).

KANALMEDAN – Kemenristekdikti melalui Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah I telah menyerahkan SK izin pembukaan Program Doktor (S3) Ilmu Pertanian kepada Universitas Medan Area (UMA).  SK tersebut diserahkan Kepala LLDikti Wilayah I Prof Dian Armanto kepada Rektor UMA Prof Dr Dadan Ramdan MEng MSc di kantor LLDikti Jalan Setiabudi Medan, kemarin.

“Alhamdulillah, UMA mendapat kepercayaan dari pemerintah untuk mengelola Program Doktor Ilmu Pertanian lewat SK tertanggal 18 Oktober 2019. Program ini akan dikelola oleh Program Pascasarjana UMA,” ungkap Prof Dadan di ruang kerjanya, Kampus I Jalan Kolam Medan Estate, Kamis (7/11).

Saat memberikan keterangan, Dadan didampingi Direktur Program Pascasarjana (PPs) UMA Prof Dr Ir Hj Retna Astuti Kuswardhani MS, Wakil Rektor (WR) Bidang Akademik Dr Ir Siti Mardiana MSi, WR Bidang Administrasi dan Keuangan Dr Utary Maharany Barus SH MHum, WR Bidang Kemahasiswaan Muazzul SH MHum dan WR Bidang Kerja Sama  Ir Zulheri Noer MP.

Dadan menyatakan, pihaknya merasa bangga karena baru UMA satu-satunya perguruan tinggi swasta (PTS) di lingkungan LLDikti Wilayah I Sumut, bahkwa di Pulau Sumatera, yang punya Program Doktor Ilmu Pertanian.

“Ilmu Pertanian ini konsentrasinya ke bidang perkebunan dengan kajian agrobisnis dan agroteknologi,” ujarnya.

Rektor UMA Prof Dadan Ramdan (kanan) menerima SK penyelenggaraan Program Doktor Ilmu Pertanian dari Kepala LLDikti Wilayah I Prof Dian Armanto.

Menurutnya, program doktor berbeda dengan program magister. Program doktor harus menghasilkan penelitian dan penemuan yang lebih dalam. “Oleh karenanya, pengelolaannya harus dilakukan secara profesional, memiliki informasi yang up to date, terutama di bidang perkebunan,” ungkap mantan Dekan Fakultas Teknik (FT) UMA ini.

Dia meyakini dengan adanya program doktor ini, akan mampu mengangkat program lain, baik magister maupun srata 1 (S1) di lingkungan UMA.

Dalam kesempatan itu, Direktur PPs UMA Prof Dr Retna Astuti Kuswardhani menambahkan, pihaknya akan mengelola S3 Ilmu Pertanian secara profesional. Karena itu, sebelum pengajuan izin ke Kemenristekdikti, pihaknya terlebih dahulu melakukan studi banding ke universitas terkemuka, kemudian menyusun kurikulum dengan konsentrasi perkebunan.

“UMA membuka program doktor ilmu pertanian ini untuk merespon kebutuhan masyarakat, apalagi di Sumut banyak pusat penelitian, seperti pusat penelitian kelapa sawit, karet dan perusahaan perkebunan. Selain itu, adanya tuntutan dosen untuk melanjutkan ke jenjang S3,” kata Guru Besar Fakultas Pertanian UMA ini.

Ditanya soal penerimaan mahasiswa baru, Retna mengatakan, pihaknya tidak mau terburu-buru. Saat ini PPs UMA sedang menyiapkkan segala sesuatu yang dibutuhkan agar penyelenggaraannya profesional. “Jika tak bisa pada semester ganjil ini, kita akan buka penerimaan pada semester genap. Karena untuk program doktor bisa menerima mahasiswa pada semester ganjil atau genap,” jelasnya seraya menambahkan, untuk kebutuhan promotor dan co-promotor UMA saat ini memiliki 6 guru besar. (Nas)

Print Friendly