Rektor UMA Minta Generasi Milenial Cerdas Bermedsos

Rektor UMAProf Dr Ir Dadan Ramdan MEng MSc, Dekan FH UMA Dr Rizkan Zulyadi SH MH, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Ridho Mubarak SH MH, Kabid Kepidanaan Wessy Trisna SH MH, dan Kabid Keperdataan FH UMA Zaini Munawir Lubis SH MHum dibadikan bersama narasumber seminar cyber crime.

KANALMEDAN – Rektor Universitas Medan Area (UMA) Prof Dr Ir Dadan Ramdan MEng MSc meminta generasi milenial cerdas dalam menggunakan media sosial (medsos). Karena hampir setiap hari ada kasus pelanggaran Undang-Undang (UU) Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) yang menimpa warga Indonesia.

“Kita tidak ingin generasi milenial seperti pelajar dan mahasiswa terbelit pelanggaran ITE karena ketidaktahuannya. Karenanya, generasi milenial harus hati-hati jika menerima berita yang disebarkaan di medsos. Generasi milenial harus tahu mana berita yang layak atau tidak laya di-share,” kata Dadan saat membuka Seminar Cyber Crime “Kejahatan Dunia Maya pada Generasi Milenial” di Convention Hall Gedung Perpusatakaan Kampus I UMA, Jalan Kolam Medan Estate, Kamis (31/10).

Seminar yang digelar Bidang Kepidanaan Fakultas Hukum (FH) UMA itu dihadiri Dekan FH UMA Dr Rizkan Zulyadi SH MH, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Ridho Mubarak SH MH, Kabid Kepidanaan Wessy Trisna SH MH, Kabid Keperdataan FH UMA Zaini Munawir Lubis SH MHum, dan Ketua Himpunan Mahasiswa Pidana Johannes Christoper.     

Seminar menampilkan pembicara Drs Saut Aritonang SH MHum, staf Bidang Pembinaan SMA Dinas Pendidikan Sumatera Utara (Sumut), dan Iptu Victor Richard Pasaribu dari Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Sumut. Seminar diikuti ratusan pelajar SMA/SMK/MA se-Kota Medan dan mahasiswa FH UMA.

Rektor UMA mengapresiasi panitia yang menggelar seminar ciber crime itu. Karena, menurutnya, seminar ini sangat bermanfaat bagi pelajar dan mahasiswa agar terhindar dari pelanggaran UU ITE dan tidak menjadi korban kejahatan dunia maya.

Hal senada disampaikan Dekan FH Rizkan Zulyadi Menurutnya, banyaknya orang menjadi korban cyber crime akibat kurangnya sosialisasi tentang modus-modus kejahatan yang berkembang dalam dunia maya.

“Seminar ini kami harapkan dapat jadi bekal bagi anak-anak pelajar dan mahasiswa agar mereka tidak menjadi korban kejahatan dunia maya. Di sini kita juga mengingatkan pelajar dan mahasiswa, bahwa jari jemarimu harimaumu,” kata Rizkan.

Sementara itu, Saut Aritonang dalam paparannya mengatakan, jika digunakan dengan benar medsos dan teknologi digital akan menjadi berkah bagi bangsa Indonesia. Di antaranya bisa mempererat silaturahmi dan mempersatukan warganet dari Sabang sampai Marauke.

“Untuk itu saya ingatkan anak-anakku para pelajar, dalam bermedsos jangan sampai ada konten negatif di dalamnya. Penuhi dengan hal-hal yang berguna. Bagikan hanya informasi yang yang telah kita saring kebenaran dan manfaatnya. Jangan sampai jempol kita lebih cepat daripada pikiran saat berhadapan dengan media sosial,” tutur Staf Disdik Sumut ini.

Sedangkan Iptu Victor Richard Pasaribu mengungkapkan, Polda Sumut telah mengaktifkan tim kejahatan siber (cyber crime) untuk memantau aktivitas dunia maya. Sasaran utama menjadi prioritas adalah yang berbau ujaran kebencian, suku, agama, ras dan antargolongan (SARA).

“Selain memantau di masyarakat, tim siber juga mengawasi setiap perkembangan di dunia maya. Apa yang disebarkan atau berkembang di dunia maya, tim Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Sumut akan mengetahuinya,” kata Victor. (Nas)

Print Friendly