UMA Terapkan Bebas Asap Rokok dan Sampah Plastik
KANALMEDAN- Rektor Universitas Medan Area (UMA) Prof Dr Ir Dadan Ramdan MEng MSc menyatakan, universitas yang dipimpinnya sangat peduli lingkungan. Karenanya, UMA telah mencanangkan kampus bebas asap rokok dan sampah plastik.
“UMA sadar betul asap rokok sangat mengganggu kesehatan. Begitu juga sampah plastik sangat merusak lingkungan. Sampah plastik sulit diurai oleh tanah sehingga racun-racun partikel plastik yang masuk ke dalam tanah akan membunuh hewan-hewan pengurai di dalam tanah seperti cacing,” kata Dadan saat menyampaikan sambutan pada seminar “Peningkatan Kualitas Hidup Melalui Kesadaran terhadap Lingkungan” di Convention Hall Kampus I UMA, Jalan Kolam Medan Estate, Selasa (8/10).
Seminar yang digelar Fakultas Biologi (FB) UMA itu diikuti ratusan pelajar SLTA dari Medan, Deli Serdang dan Langkat. Tampil sebagai narasumber dr Tengku Kemala Intan MPd MBiomed, konsultan Institute for Global Environmental Strategies (IGES) Jepang dan Dr Suwarno MSi, dosen FMIPA Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Acah serta moderator Abdul Karim SSi MSi, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FB UMA.
Hadir dalam acara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik UMA Dr Ir Siti Mardiana MSi, Dekan FB UMA Dr Mufti Sudibyo MSi, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Pertanian (FP) UMA Ir Gustami Harahap MP, Kabag Humas UMA Ir Asmah Indrawati MP, dan guru pendamping dari sejumlah SMA/SMK di Medan, Deli Serdang dan Langkat.
Di depan ratusan pelajar, Prof Dadan Ramdan menegaskan, UMA satu-satunya perguruan tinggi di Sumut yang memiliki hutan kampus. Untuk meningkatkan kualitas hutan kampus tersebut, di areal itu aka ada penangkaran kupu-kupu.
Selain itu, untuk mengurangi polusi, UMA juga akan mencanangkan Hari Wajib Bersepeda pada hari-hari tertentu. “Yayasan Pendidikan Haji Agus Salim sebagai pengelola UMA telah membangun jalur sepeda di kampus dengan ciri khas cat merah. Sebentar lagi Hari Wajib Bersepeda itu akan kita laksanakan,” kata alumni sebuah universitas top di Jepang ini seraya berharap UMA akan jadi contoh bagi masyarakat dalam pelesatrian lingkungan hidup.
Dekan FB UMA Dr Mufti Sudibyo MSi mengharapkan, pihaknya mengundang pelajar sebagai peserta seminar agar kesadaran terhadap lingkungan tak hanya di perguruan tingggi tapi juga sampai ke seluruh sekolah yang ada di Sumut.
Sementara itu, aktivis lingkungan dr Tengku Kemala Intan MPd MBiomed mengatakan, dari tahun ke tahun sampah terus menjadi persoalan termasuk di Kota Medan. Menurutnya, ada 300 hingga 500 ton sampah per hari di Medan yang tidak terangkat akibat terbatasnya truk dan becak pengangkut sampah yang dimiliki Pemko Medan.
Karenanya, dosen FK USU ini menyampaikan betapa pentingnya bank sampah. Bank sampah akan membantu mereduksi jumlah sampah perkotaan dibuang ke TPA. “Jika bank sampah berada di setiap lingkungan dan kecamatan, maka tidak diperlukan lagi tempat pembuangan sampah secara terbuka. Selain itu, sampah-sampah yang dikumpul bisa diolah jadi kompos guna peningkatan perekonomian masyarakat,” kata konsultan IGES Jepang ini.
Sedangkan Suwarno menuturkan, kehadiran kupu-kupu menjadi salah satu indikator lingkungan yang sehat. Karenanya, dosen Biologi FMIPA Unsyiah ini mendukung UMA melakukan penangkaran kupu-kupu di hutan kampus UMA. (Nas)