PKM UMA Dampingi Petani Kota Kembangkan Hortikultura di Pekarangan


SERAHKAN – Ketua Tim PKM UMA Ir Rizal Aziz MP didampingi anggota tim menyerahkan sejumlah alat dan bibit tanaman hortikultura  guna mendukung kegiatan pertanian kota di Kecamatan Medan Tembung Kota Medan.

KANALMEDAN – Tim Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Fakultas Pertanian Universitas Medan Area (Faperta UMA) mendampingi  petani memanfaatkan lahan pekarangan di kota untuk mengembangkan tanaman hortikultura. Ini salah satu solusi untuk penguatan ketahanan pangan keluarga di kota.

Ketua PKM UMA Ir Rizal Aziz MP kepada wartawan di Kampus I UMA Jalan Kolam Medan Estate, Kamis (5/9) mengatakan, Kecamatan Medan Tembung Kota Medan merupakan salah satu kecamatan yang memiliki pertanian perkotaan, yakni budidaya secara vertikultur sendiri sejak tahun 2010 dengan pendampingan Dinas Ketahanan Pangangan Pemerintah Kota Medan.

Namun berdasarkan hasil survei tim PKM UMA, kelompok tani di Kecamatan Medan Tembung umumnya menggunakan media tanam dari sedimen parit kota. Padahal, sedimen sendiri merupakan limbah komunal yang banyak mengandung bahan cemaran seperti CaCO3 : 320 mg, NO3-N : 20 mg, NO2-N : 10 mg, Pb : 5 mg, Fe : 20 mg, Zn : 27 mg dan Cd : 4 mg.

“Dikahawatirkan logam mencemari tanaman hortikultura dan membuat kesehatan yang mengonsumsinya memburuk,” kata Rizal Aziz yang didampingi anggota Tim PKM Ir Asmah Indrawati MP, Ir Abdul Rahman MS dan Usman SSi (laboran).

Karena itu, kata Rizal, Tim PKM UMA melakukan sosialisai dan pendampingan secara langsung dalam  pengolahan tanah sedimen dengan menggunakan arang aktif  mulai Juni sampai dengan September 2019. Pertama, mengambil tanah sedimen lalu dilakukan pengeringan dan pemilahan sampah. Lalu proses pembuatan arang aktif dan melakukan aktivasi dengan larutan HCL 2 Normalitas.

Selanjutnya, kata dosen Faperta UMA ini, melakukan pemisahan arang aktif dari tanah dan pegeringan kembali. Kemudian aplikasi tanah sedimen hasil olahan menjadi media tanam tanaman hortikultura.

“Tim PKM UMA juga telah melatih petani kota tentang teknik merawat dan pengendalian tanaman hortikultura dari serangan hama dan penyakit secara organic,” kata Rizal Aziz.

Pendampingan ini, tambah Rizal, selain membantu petani kota mengembangkan tanaman hortukultura di lahan pekarangan rumah atau perkantoran, juga membantu Pemko Medan mengatasi masalah drainase yang kerap tersumbat akibat tanah sedimen.

Untuk mendukung keberlanjutan kegiatan tersebut, tim PKM UMA menyerahkan bantuan beberapa paket alat pertanian dan bibit kepada petani kota, di antaranya cangkul 8 buah, parang 2 buah, gembor 3 buah, pencong 4 buah, babat 4 buah, pupuk NPK 25 kg, skop 2 buah, bibit (cabai, tomat, terong, sawi, kangkung, dll), EM4  8 botol, polybag 10 bungkus, arco (angkong) 3 buah, dan garu 4 buah.

Diakatakan. pertanian perkotaan (urban farming) telah menjadi tren beberapa tahun terakhir. Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) telah dikembangkan sejak tahun 2009 di lebih 18.000 lokasi di Indonesia. (Nas)

Print Friendly