UMA Serahkan Santunan dan Perlengkapan Sekolah ke Anak Yatim


SANTUNAN : Rektor UMA Prof Dr Dadan Ramdan MEng MSc berfoto bersama anak-anak yatim seusai penyerahan bantuan di Masjid At Taqwa Kampus I UMA Jalan Kolam Medan Es­tate, Senin (8/7).

KANALMEDAN – Sebagai perguruan tinggi, Universitas Medan Area (UMA) juga memiliki kepedulian dan tanggungjawab sosial terhadap masyarakat. Karenanya, memberikan santunan kepada anak yatim telah menjadi agenda rutin UMA dan Yayasan Pendidikan Haji Agus Salim (YPHAS).

Hal itu dikatakan Rektor UMA Prof Dr Dadan Ramdan MEng MSc usai menyerahkan santunan dan bantuan perlengkapan sekolah kepada anak yatim di Masjid At-Taqwa Kampus I UMA Jalan Kolam Medan Es­tate, Senin (8/7).

Mereka yang menerima bantuan itu terdiri dari anak yatim dan anak dari keluarga duafa Yayasan Al Kahfi Jalan SM Raja Gg Arifin Medan.

Turut mendampingi rektor dalam penyerahan santunan dan bantuan itu Wakil Rektor Bidang Akademik Dr Hj Siti Mardiana MSi, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Muazzul SH MHum, Kepala Biro Administrasi Kemahasiswaan (BAK) Sri Irawati SSos MAP. Penyerahan santunan itu dipandu pengurus BKM At Taqwa Fauzi Wikanda MPdI.

Rektor menjelaskan, UMA merasa punya kewajiban untuk mengurangi beban masyarakat terutama bagi yang ikut proses pendidikan (bersekolah).

“UMA punya tanggung jawab moral terhadap anak-anak yang kurang beruntung dalam menempuh pendidikannya,” ujarnya.

Rektor meyakini kemajuan dan prestasi yang diraih UMA akan lebih sempurna bila bisa saling membantu terutama membantu anak yatim dan kaum duafa.

Rektor berharap bantuan yang diberikan dapat membawa keberkahan bagi UMA terutama dalam momen penerimaan mahasiswa baru tahun ini.

Wakil Rektor Bidang Akademik Dr Hj Siti Mardiana MSi menyerahkan santunan secara simbolis kepada anak yatim.

Sementara itu Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Muazzul menyatakan, UMA bersyukur dapat membantu anak-anak yatim.  “Kami berharap mereka mampu mengukir prestasi dan tidak minder dengan kekurangan,” ujarnya.

Menurutnya, justru anak-anak yang serba kekurangan dalam materi dan memiliki keluarga yang tidak utuh, masa depannya bisa lebih maju.

“Contohnya Rasulullah. Sejak beliau dalam kandungan sudah dalam keadaan yatim, kemudian masih lagi usia kanak-kanak telah pula piatu. Namun Rasul bisa menjadi tauladan umat,” tutur Muazzul.

Sedangkan Amalia Putri Amran SSos, pengajar dari Yayasan Al Kahfi menyatakan berterima kasih karena sebanyak 30 anak didiknya menerima santunan dan bantuan perlengkapan sekolah dari UMA.

Dituturkannya, tahun lalu pun UMA memberikan bantuan kepada Yayasan Al Kahfi.

Kegiatan menyantuni anak yatim itu diisi dengan doa bersama dengan harapan UMA dan YPHAS tetap maju baik kualitas maupun kuantitas. (Nas

Print Friendly