Edy Rahmayadi Berharap IKAL Sumut Beri Sumbangsih Nyata untuk Masyarakat
MEDAN – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahyamadi meminta Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas (IKAL) Sumut untuk memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat Sumut. Hal ini disampaikan Gubernur saat bertemu dengan pengurus IKAL Sumut di Ruang Rapat EWP Tambunan, Lt 10 Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30 Medan, Jumat (14/6).
“Sumatera Utara ini punya banyak PR (pekerjaan rumah), satu demi satu harus kita selesaikan, tetapi dengan cepat. IKAL ini harus ikut berkontribusi menyelesaikan masalah-masalah ini, kerja nyata untuk masyarakat. Banyak yang harus kita pikirkan, Ruang Terbuka Hijau, banjir, sumber air. Lemhanas ini isinya orang-orang yang jago, kita tunjukkan kerja nyata,” ujar Gubernur.
Selain masalah lingkungan, pertemuan ini juga membahas peningkatan rasa kebangsaan di sekolah-sekolah, seperti upacara bendera setiap hari Senin, menyanyikan lagu kebangsaan, membacakan Pancasila dan Undang-Undang Dasar. Gubernur merasa ini perlu karena saat ini rasa nasionalisme masyarakat di Indonesia mulai terkikis.
“Kita juga harus bisa meningkatkan rasa nasionalisme masyarakat, terutama masyarakat Sumut, yang saat ini mulai terkikis. Salah satu caranya adalah dengan memberikan perintah kepada semua sekolah-sekolah untuk upacara bendera setiap Senin, menyanyikan lagu kebangsaan, membacakan Pancasila dan Undang-Undang Dasar. Itu harus dilakukan,” kata Edy Rahmayadi yang didampingi Plt Kepala Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprov Sumut Mhd Fitriyus
Selanjutnya, Edy Rahmayadi selaku Ketua IKAL Sumut berharap setiap minggunya IKAL Sumut membuat pertemuan untuk merumuskan masalah-masalah di Sumut dan memberikan solusi. “Nanti setiap minggunya IKAL harus rapat, membahas permasalahan-permasalahan yang ada di Sumut. Susun skema dan program kerjanya. Dan satu bulan sekali bertemu dengan saya. Ayo, apa yang bisa kita buat untuk Sumut ini,” katanya.
Audiensi kali ini dihadiri pengurus dan anggota IKAL Sumut seperti Sumandi Wijaya (Wakil Ketua), Hendrik H Sitompul (Bendahara), Tamazaro Zega, Prof Subhilhar dan juga Sabrina yang merupakan Sekretaris Daerah Sumut.
Anggota IKAL Prof Subhilhar berharap, komunikasi antara pemimpin-pemimpin daerah di Sumut bisa terjalin dengan baik agar masalah-masalah yang ada di sini lebih mudah untuk diselesaikan. Menurutnya, selama ini yang sering menjadi penghambat adalah komunikasi dan masing-masing daerah bekerja sendiri-sendiri, sehingga suatu masalah butuh waktu lama agar bisa diselesaikan.
“Salah satu penghambat masalah-masalah di Sumut butuh waktu lama untuk terselesaikan adalah komunikasi antara kepala daerah di sini kurang lancar. Masalah yang ada di Sumut tidak sedikit melibatkan beberapa daerah seperti banjir, masalah pencemaran sungai dan lainnya itu tidak bisa dilakukan hanya satu daerah saja, tetapi karena kurangnya komunikasi ini jadi lebih sulit untuk diselesaikan,” katanya. (Jen)