Suhu Politik Memanas, Rektor Se-Sumut Imbau Masyarakat Jaga Kerukunan

Rekor USU Prof Dr Rontong Sitepu bersama pimpinan PTS dan PTN serta Kepala LLDikti Sumut Prof Dr Dian Armato membacakan pernyataan sikap bersama  para Rekor, Kamis (16/5) di lantai I Gedung Biro Rekor USU.

Rektor dari seluruh Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) se-Sumatera Utara (Sumut) sepakat menyampaikan pernyataan sikap bersama dalam menyikapi tensi politik yang memanas pasca pemungutan suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.

Pernyataan sikap dan imbauan bersama tersebut dibacakan Rekor Universitas Sumatera Utara (USU), Prof. Dr Rontong Sitepu di Lantai I Gedung Biro Rekor USU, Kamis (16/5).

Hadir pada pembacaan pernyataan sikap bersama itu Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Provinsi Sumatera Utara Prof Dr Dian Armato, para Rekor se- Sumut di antaranya Rekor Unimed Prof Dr Syawal Gultom, Rekor UMSU Dr Agussani diwakili Wakil Rekor III Dr Rudianto, Rekor UISU Dr H Yanhar Jamaluddin MAP, Rekor Universitas HKBP Nommensen (UHN) Dr Haposan Siallagan SH MH, Rekor Universitas Medan Area (UMA) Prof Dadan Ramdan dan puluhan pimpinan PTS lainnya.

Dalam pernyataaan sikap bersama itu, Rekor se-Sumut juga mengimbau masyarakat tetap tenang serta menjaga kerukunan dan keakraban serta keutuhan NKRI dalam proses sebelum dan pascapengumuman hasil pilpres dan pileg 22 Mei 2019 mendatang.

Para Rekor juga mengimbau kepada masyarakat, elit politik dan juga para penyelenggara pemilu seperti KPU, Bawaslu dan DKPP agar dalam menjalankan tugas dan fungsinya berdasarkan pada asas-asas mandiri, jujur, adil, berkepastian hukum, tertib, terbuka, proporsional, profesional, akuntabel, efektif dan efisien serta amanah.

Kemudian, mengimbau kepada seluruh insan civitas akademika, seluruh elemen masyarakat dan para elit politik untuk memberikan kesempatan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk melaksanakan tugas dan fungsinya sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan hingga pengumuman resmi hasil Pemilu nantinya .

Selanjutnya, mengimbau kepada seluruh insan civitas akademika, seluruh elemen masyarakat dan para elit politik untuk menghindari diri dari perbuatan yang sifatnya melanggar norma-norma agama, norma-norma hukum, moral, provokatif dan perbuatan lainnya yang dapat mengganggu kerukuran kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Lalu, kepada seluruh elemen masyarakat dan para elit politik untuk tidak mudah terprovokasi oleh sikap atau ajakan dari sekelompok orang yang ingin mengacaukan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam bingkai NKRI.

Rekor se-Sumut juga mengimbau kepada pihak-pihak yang melihat atau mengetahui terjadinya kecurangan atau pelanggaran dalam pelaksanaan Pemilu atau terjadi sengketa dalam proses Pemilu, agar menempuh upaya hukum untuk mencari penyelesaiannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Rekor USU Prof Rontong Sitepu mewakili para Rekor PTN dan PTS mengatakan, pernyataan sikap ini akan dikirim kepada semua lembaga terkait, seperti KPU, Bawaslu, dan DKPP.

Disebutkannya lahirnya gagasan bersama ini didasari keperihatinan melihat situasi politik di Tanah Air dan berinisiatif untuk menyampaikan imbauan dan pernyataan sikap bersama para Rekor PTN dan PTS se-Sumatera Utara, merupakan bagian dari upaya mereka mencegah terjadinya perpecahan pasca Pemilu 2019.

Tujuan dari prnyataan sikap dan imbauan ini agar seluruh pihak saling menahan diri serta bersabar menunggu hasil resmi Pemilu 2019.

 “Ini merupakan upaya preventif dari kalangan akademisi yang harapannya dapat didengarkan masyarakat,” ujarnya seraya mengatakan, siapapun yang terpilih, maka itulah yang terbaik bagi bangsa Indonesia.

 “Kami sebagai pimpinan lembaga pendidikan merasa memiliki tanggung jawab moral dalam memberikan suasana sejuk bagi persatuan dan kesatuan bangsa. Sebab NKRI merupakan hargi mati yang tak bisa ditawar-tawar lagi,” tegasnya.

Rontong mengakui secara umum situasi masyarakat, khususnya di Sumatera Utara masih sangat terkendali.

“Sejauh ini kami melihat aktifitas masyarakat masih dalam batasan normal. Meski demikian kita tidak bisa lengah dan harus tetap menjaga pesatuan dan kesatuan,” tegasnya

Ditambahkannya, jika pasca kegiatan ini masih tetap ada pihak-pihak dari kalangan civitas akademika maupun kalangan mahasiswa yang tetap ingin menyampaikan pendapat, mereka tidak akan menghalangi. Namun ia mengimbau agar hal tersebut tetap dilakukan dengan mematuhi aturan yang berlaku.

Kepala LLDikti Provinsi Sumut Prof Dr Dian Armato mengatakan, kegiatan ini sangat stratgis dan mulia. Saat ini ada 200-an lebih pimpinan PTN dan PTS yang ada di Sumut mendukung acara ini. Namun, yang hadir dalam acara hari ini, sekitar 54 pimpinan PTN dan PTS.

“Kita berharap pernyataan sikap para pimpinan PTN dan PTS ini memberikan angin segar dan udara menyejukkan bagi iklim politik nasional pasca Pemilu 2019,” sebutnya.

Selain menyampaikan pernyataan sikap bersama, para Rekor se-Sumut juga membubuhkan nama dan tandatangan di spanduk berisikan butiran-butiran pernyataan sikap bersama mereka dalam merespon suhu politik nasional yang semakin memanas pasca Pemilu 2019. (Nas)

Print Friendly