RS Jiwa Prof M Ildrem Sumut Siap Rawat Caleg Gagal

KANALMEDAN – Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Prof DR M Ildrem Provinsi Sumatera Utara siap merawat  calon legislatif (Caleg) yang mengalami gangguan jiwa karena tidak lolos menjadi wakil rakyat pada Pemilu serentak 2019.

Begitupun, kata Direktur Utama RSJ Provsu Prof DR M Ildrem, dr Chandra Syafei, pihaknya belum ada merawat caleg gagal. “Inikan memang rumah sakit spesialis gangguan jiwa, otomatis kita siap menampung dan merawat siapapun latar belakangnya,” kata Chandra, Senin (22/4).

Sementara, Wadir Pelayanan dr Dapot Gultom SpKJ MKes mengatakan, penanganan pasien emergenci dirawat maksimal selama 40 hari. “Setelah dirawat 40 hari dan dinyatakan diperbolehkan dokter untuk pulang, kita menghubungi keluarganya,” katanya.

Disebutkannya,  jumlah kunjungan rawat jalan di tahun 2018 sebanyak 16.899 pasien. Untuk diagnosa rawat jalan tahun 2018 tertinggi yaitu gangguan skizotipal dan gangguan waham mencapai 14.661 kasus, disusul gangguan suasana perasaan (afektif) sebanyak 1.185 kasus dan gangguan mental organik sebanyak 303 kasus.

Sedangkan jumlah pasien rawat inap tahun 2018 sebanyak 1.682 orang. Diagnosa pasien rawat inap pada umumnya mengalami gangguan skizotipal dan gangguan waham. Ironisnya, pasien yang berobat paling banyak dari warga Kota Medan sebanyak 30%.

Disusul warga Kabupaten Deliserdang, Langkat, Siantar, dan daerah Sumut lainnya. “Usia pasien paling banyak dirawat dari 17 sampai 45 tahun, jenis kelamin pasien rawat inap kebanyakan laki-laki,” jelasnya.

Pasien mengalami gangguan jiwa bukan hanya ditangani rumah sakit jiwa saja. Namun juga rumah sakit umum milik pemerintah seperti RSUP H Adam Malik  menangani pasien rawat jalan hingga rawat inap yang mengalami gangguan jiwa.

Kasubag Humas RSUP H Adam Malik Rosario Dorothy Simanjuntak MIKom mengatakan, belum ada caleg yang berobat memeriksa gangguan jiwanya.

“Kita sudah siapkan ruang rawat inap di Rindu A lantai 1. Namanya ruang rawat inap psikiatri dengan kapasitas delapan bed dan belum ada pasiennya,” ujarnya.

Pada intinya, lanjutnya, pihaknya siap mengobati pasien dari kalangan caleg gagal. “Rumah sakit manapun sudah pasti ingin pasiennya sembuh, bukan semakin parah,” katanya

Ia menyebut, dari 2018 hingga Maret 2019 pihaknya menangani 3.248 kunjungan pasien gangguan jiwa. “Dari 3248 kunjungan itu, jenis kelamin yang melakukan kunjungan dominan laki-laki sebanyak 1770, sisanya perempuan sebanyak 1478. Diagnosa paling banyak adalah follow up examination after psychotherapy (kontrol kejiwaan),” sebutnya. (Nas)

Print Friendly