MUI Kota Medan Gelar Pelatihan Juru Dakwah Bela Bangsa

Ketua MUI Kota Medan Prof Dr H Mohd Hatta (kiri) didampingi Sekretaris Komisi Dakwah dan Pengembangan MUI Kota Medan Drs Zulkarnaen Sitanggang MA (tengah) saat menjadi narasumber pada Pelatihan Juru Dakwah Bela Bangsa, di Masjid Ikhlashiyah, Jalan Suluh/Tempuling Medan, Sabtu (13/4).

KANALMEDAN – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Medan melalui Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat menggelar Pelatihan Juru Dakwah Bela Bangsa, di Masjid Ikhlashiyah, Jalan Suluh/Tempuling Medan, Sabtu (13/4). Pelatihan diikuti utusan Remaja Masjid, Badan Kemakmuran Masjid (BKM), mubalig, pegiat dakwah dan pelajar.

Tampil sebagai narasumber Ketua MUI Kota Medan Prof Dr H Mohd Hatta, Sekretaris MUI Kota Medan Dr HM Syukri Albani Nasution MA, dan Pimpinan Rumah Sufi Kota Medan Tuan Guru Batak (TGB) Syekh Dr Ahmad Sabban el-Rahmaniy Rajagukguk MA. Pelatihan dipandu pengurus Komisi Dakwah dan Pengembangan MUI Kota Medan Drs Zulkarnaen Sitanggang MA dan Dra Hj Nursalimi MPd.  Hadir dalam acara itu, Ketua BKM Ikhlashiyah Drs H Sutan Syahrir Dalimunthe, dan masyarakat sekitar.

Prof Moh Hatta dalam paparannya berjudul “Mujahid Dakwah” mengatakan, seorang mujahid dakwah memiliki ilmu yang luas tentang Alquran dan hadis, dapat menjalankan perintah Islam dengan Istiqamah, menjadi teladan di tengah masyarakat.

“Selain itu, berdakwah harus sesuai dengan konteks zaman, memahami teknologi informasi, dan memahami kondisi audien,” kata Ketua MUI Kota Medan ini.

Menurut Guru Besar Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Sumut ini, dalam berdakwah seorang juru dakwah dapat melihat tiga misi reformasi yang dilakukan Nabi Muhammad SAW. Pertama, reformasi akidah, yaitu mengembalikan konsep ketuhanan yang musyrik kepada Tauhid. Kedua, reformasi ubudiyah yang dibawa Nabi Muhammad SAW.

“Dan ketiga, reformasi akhlak, yaitu mengembalikan harkat  dan martabat manusia kepada sifat jujur, adil, tidak menang sendiri dan kompas hidupnya berdasarkan nilai-nilai Islam, bukan hawa nafsu,” kata mantan Kakanwil Depag Sumut ini.

Hatta berharap, Pelatihan Juru Dakwah Bela Bangsa yang diikuti para mujahid dakwah akan melahirkan mujahid baru yang cinta agama dan bangsa pascakegiatan ini.

Narasumber lainnya, TGB Syekh Dr Ahmad Sabban el-Rahmaniy Rajagukguk MA mengatakan, doktrin teologis dan doktrin kebangsaan harus diintegrasikan.  Mubalig atau dai, saat menegakkan agama Allah, tapi saat bersamaan harus mengikat diri dalam satu kesatuan bangsa.

“Jadi tidak boleh ada narasi-narasi dakwah yang membuat bangsa Indonesia terbelah,” tandas pimpinan Majelis Persulukan Serambi Babussala Nagori (Desa) Jawatongah, Kecamatan Hatonduhan, Kabupaten Simalungun ini.     

Sebelumnya, Sekretaris Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat MUI Kota Medan Zulkarnaen Sitanggang yang juga ketua panitia saat membuka kegiatan ini mengatakan, Pelatihan Juru Dakwah Bela Bangsa merupakan program kerja Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat MUI Kota Medan.  

Pelatihan Juru Dakwah Bela Bangsa, tambahnya, diikuti sekira 75 peserta utusan Remaja Masjid, BKM, mubalig, pegiat dakwah dan pelajar MAN 1 dan MAN 2 Medan. “Kami berharap pelatihan ini melahirkan juru dakwah yang cinta agama dan bangsa,” harap  Zulkarnaen. (Nas)

Print Friendly