Warga Batangkuis Dukung Deli Serdang Bestari
KANALMEDAN – Sebagian besar warga yang ada di Kecamatan Batangkuis, mendukung langkah Bupati Deli Serdang Anshari Tambunan, yang membangun kabupaten itu dengan moto Gerakan Deli Serdang “Berseri” (Bersih, Sejuk, Rindang dan Indah).
Hal ini disampaikan Kepala Desa Payagambar, Victor Silaban kepada Kanalmedan.com di kantornya, kemarin. Menurut Silaban, pembangunan di Batangkuis semakin meningkat dengan adanya sarana dan prasarana jalan mulai dari Jalan Pancasila hingga ke Desa Serdang menuju akses ke bandara Kualanamu.
Dijelaskan, Gerakan “Berseri” ini dimaksudkan sebagai pola pembangunan Deli Serdang yang mengandalkan tiga pilar kekuatan masing-masing kemampuan pemerintah yang terbatas ditopang sektor swasta (pengusaha) dan partisipasi masyarakat merupakan senjata yang paling ampuh dalam proses percepatan pembangunan.
Pada Tahun 2015, Pemkab Deli Serdang telah mengalokasikan anggaran untuk desa sebesar Rp 162.513.055.962 yang berasal dari Alokasi Dana Desa (ADD) sebesar Rp 131.985.865.429, dan sebagian dari hasil pajak dan restribusi daerah sebesar Rp 30.527.190.533. Jumlah itu pada tahun 2016 dan 12017 terus mengalami peningkatan.
“Selain itu, Deli Serdang juga memperoleh dana desa yang bersumber dari APBN sebesar Rp 105.940.761.000. Dari ketiga sumber dana tersebut, maka pada tahun 2015 untuk 380 Desa yang tersebar di Deli Serdang akan disalurkan dana sebesar Rp 268.453.816.000. Dana terbesar yang akan disalurkan untuk satu desa mencapai Rp 2.324.916.000, sedangkan dana terkecil untuk satu desa disalurkan Rp 444.291.000,” terangnya.
Batang Kuis adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Kecamatan Batang Kuis terdiri atas 11 Desa, dan 72 Dusun.
Sejalan dengan rencana pemindahan Bandara Internasional Polonia – Medan ke Bandara Internasional Kuala Namu yang berbatasan dengan Kecamatan Batang Kuis, kecamatan ini terus berbenah diri menjadi Kecamatan Gapura (Gerbang Dan Pintu Utama Menuju Bandara).
Selanjutnya, melalui kebijakan lokal Pemerintah Kabupaten Deli Serdang yang dinamakan Gerakan Deli Serdang Membangun , sampai dengan akhir tahun 2010, kecamatan ini mampu menghimpun partisipasi swadaya masyarakat dan pengusaha senilai Rp.17.735.160.000. Atas prestasi tersebut, pada tahun 2008 itu pula kecamatan ini ditetapkan sebagai juara ketiga Kecamatan Terbaik Tingkat Provinsi Sumatera Utara.
INFRASTRUKTUR
Salah satu bukti nyata Deli Serdang kini telah disulap menjadi Kabupaten yang lebih berdaya saing adalah dari segi infrastrukturnya. Terbukti jalan-jalan semakin membaik dan lebar memang faktor utamanya adalah Bandara Internasional Kualanamu, namun saya meyakini ini adalah berkat kerja keras dari Bapak Bupati dan Wakil Bupati serta Kadin PU Deli Serdang.
Salah satu jalannya yang semakin membaik adalah jalan di area jalan Medan-Batangkuis yang mana jalan ini adalah jalan yang sangat strategis yang mampu menghubungkan antara Kota Medan menuju Lubuk Pakam dan bahkan menjadi jalan alternatif menuju bandara kualanamu.
Bisa dibayangkan Kecamatan Batang Kuis yang dahulunya hanya sebuah perkampungan kecil yang penduduknya itu sedikit kini telah berubah menjadi sebuah kota kecil yang dipenuhi dengan perniagaan, pedagang-pedagang, toko-toko, bahkan outlet-outlet Handphone serta minimarket-minimarket sejenisnya Serta membludaknya sirkulasi penduduk bahkan ruralisasi penduduk.
Sementara itu, salah seorang tokoh pemuda, Heri menjelaskan. kita semua sebagai pemuda harus lebih peduli dan mengapresiasi pemerintahan, terutama pemerintah daerah asal kita tinggal. Peduli akan segala kebijakan yang ada turut aktif dalam keikutsertaan pembangunan, saya kemarin sempat ikut survei untuk tingkat pertumbuhan badan usaha di Deli Serdang. Dan juga kita harus mengapresiasi prestasi-prestasi yang telah diraih oleh pemerintahan Deli Serdang saat ini.
“Sebagai masyarakat Deli Serdang yang secara gamblang sebagai penduduk asli dan murni di Deli Serdang, saya tetap selalu mengawal jalannya roda pemerintahan ini. Karena bagi saya Pemerintahan tanpa masyarakat atau pemuda sebagai alarmnya akan lumpuh atau tidak dapat berjalan. Dan begitu juga masyarakat atau mahasiswa tanpa pemerintahan akan buta dan pasti juga akan gelap dan meraba walau pun bisa berjalan,” jelas Heri. (tim)