Bulog Didesak Stabilkan Harga Gula
Kanal Medan – DPRD Sumatera Utara mendesak Kepala Perum Badan Urusan Logistik (Kabulog) Sumut, Fatah Yasin harus segera menstabilkan harga gula di sejumlah pasar yang melambung tinggi di pasaran hingga Rp19.000 per kilogram. Kabulog Sumut juga diminta bijaksana menjalankan tugasnya dalam pendistribusian gula.
“Sebab informasi beredar di masyarakat kelangkaan gula yang terjadi saat ini di Sumut mengakibatkan harganya mrlambubg tinggi di pasaran hingga mencapai Ro19.000 per kilogramnya. Anehnya kelangkaan itu terjadi akibat pendistribusian gula ke daerah terhenti, akibat pimpinan Kabulog Sumut berada di luar daerah sehingga para distributor disebut-sebut tidak bisa memperloeh izin dalam penyaluran gula ke daerah” kata Sekretaris Komisi B DPRD Sumut, Aripay Tambunan menjawab wartawan di gedung dewan Jalan Imam Bonjol Medan, Selasa (26/7/2016).
Aripay mengaku prihatin melambungnya harga gula di Sumatera Utara akibat terhentinya pendistribusian gula karena pimpinan Bulog Sumut sedang menjalankan tugas keluar daerah. “Kita berharap pimpinan Bulog Sumut agar menata kembali sistem dan administrasi di lingkungannya sendiri. Kalau tidak ada pimpinan atau kepala Bulog sedang menekankan tugas keluar daerah, seharusnya ditunjuk pelaksana tugas agar sistem tetap berjalan dan kerjaan di Bulog tidak terlantar,”kata politisi PAN ini.
Lebih lanjut Aripay juga menekankan Bulog Sumut senantiasa tanggap dan proaktif mengantisipasi kenaikan harga gula yang terjadi di Sumut. Aripay juga berharap pimpinan Bulog Sumut tidak lalai dan kecolongan dalam memonitor pendistribusian dan kenaokan harga gula di Sumut pasca bulan Ramadhan dan Lebaran Idul Fitri.
Sebab Aripay mengakui, sudah menjadi aktivitas rutin bahwa setiap Ramadhan, konsumsi masyarakat akan meningkat 40 hingga 60 persen dibandingkan hari biasa. “Namun Bulog jangan pula sampai lalai dan terus membiarkan gerak musim kebutuhan gula yang terjadi di masyarakat. Karena bisa saja gerak musim.kebutuhan di masyarakat masih terus berlangsung pasca ramadhan dan Lebaran ini,” katanya.
Hal itu penting, sebut dia, agar jangan sampai ada pihak yang bermain dalam kenaikan harga gula di Sumut dengan alasan terjadinya kelangkaan di masyarakat. “Pasca ramadhan dan lebaran kita harapkan pemerintah harus tetap menstabilkan harga gula di masyarakat,” katanya. Selanjutnya Aripay juga mengaku segera menjadwalkan pemanggilan terhadap pimpinan Bulog Sumut dan pihak terkait lainnya dalam menindaklanjuti pendistribusian dan kenaikan harga gula di Sumut.
“Kita ingin tahu bagaimana sistem yang dipakai Bulog Sumut dalam mengatur pendistribusian gula ke pasaran. Apakah sistem pendistribusian dilakukan Bulog mengakibatkan terjadinya kenaikan, atau sebaliknya ada permainan dari para distributir,” sebutnya. (ton)