Wagubsu Ajak Andik PAS Aktifkan Semangat Diri

andikpasKANALMEDAN- Wagubsu, Dr Nurhajizah Marpaung mengajak anak didik pemasyarakatan (Andik PAS) Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas I Medan, untuk membangun diri sendiri, mengaktifkan semangat dalam diri untuk menjadi pribadi yang bertanggung jawab.

Hal itu disampaikan Wagubsu saat memberikan sambutan dalam acara Pelatihan Menanam dengan Hidroponik bagi anak didik LPKA kelas I Medan, di LPKA Kelas I Medan, Senin (11/12/2017).

Turut hadir Kepala Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas I Medan, Omo Suratmo Bc IP, SH, MSi, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provsu, Nurlela, Ketua Yayasan Inspirasi Bangsa, Wanda Syahputra, SH dan instruktur pelatihan hidroponik.

“Ketika saya berada di sini sebenarnya saya pengen pingsan, pengen nangis. Harusnya anak-anakku ini sudah ada dimana sekarang, tapi kenapa ada di sini. Apa kalian tidak ingin menggantikan saya, menggantikan Kapolda, Pangdam. Ngapain ada di sini,” ujar Nurhajizah.

Nurhajizah mengajak Andik PAS untuk mengaktifkan semangat diri untuk berbuat lebih baik. Dikatakannya, mulailah dari dalam diri sendiri untuk menjadi anak yang baik. Berbakti kepada dirinya sendiri, tidak usah kepada orang lain. Bertanggung jawab dan jujur kepada dirinya, berbuat kepada dirinya barulah untuk orangtua sebagai ungkapan rasa terima kasih.

“Masih jauh kita ini berbuat baik untuk bangsa dan negara kalau kita belum berbuat baik untuk diri sendiri, makanya bangun diri kita sendiri, aktifkan spirit dalam diri sendiri, semangat untuk menjadi baik,” kata Nurjizah sembari mengajak anak didik juga berbuat jujur dari dalam diri sendiri.

Dalam kesempatan itu, Nurhajizah juga mengungkapkan terima kasih dan apresiasi kepada instruktur pelatihan dari Yayasan Inspirasi Bangsa yang telah menginisiasi andik PAS untuk membangun dirinya sendiri, mengajarkan mereka agar ke depan bisa hidup layak seperti yang lain.

Dalam kesempatan itu, Wagubsu juga terlihat mengajak anak didik pemasyarakatan berdialog langsung dan berpesan agar jangan mau mengulangi kembali apa yang telah dilakukannya. Nurhajizah juga memberikan motivasi dengan memaparkan pengalaman hidupnya sebagai Brigjen Purnawirawan TNI, juga pernah sebagai Direktur SDM dan Umum di salah satu BUMN, dan saat ini memilih kembali ke Sumut karena keresahannya akibat tingginya tingkat penyalahgunaan narkoba di daerah ini.

“Saat ini Sumut sudah berada pada peringkat satu minus setelah Jakarta. Jadi apalagi yang kita banggakan kalau kalian semua ada di sini. Makanya saya kembali ke Sumut karena narkoba dan kedua karena tidak berkembangnya Sumut,” papar Nurhajizah.

Ke depan, Nurhajizah mengharapkan pihaknya akan berupaya untuk memikirkan metoda atau sistem yang dapat mengantisipasi penyalahgunaan narkoba di kalangan anak-anak sekolah. “Ini yang sedang kita pikirkan, bagaimana mengantisipasi narkoba untuk anak-anak sekolah. Metoda apa yang bisa dibuat untuk menghentikan kasus-kasus narkoba ini. Inilah yang sedang kita pikirkan dan lakukan,” ujar Nurhajizah sembari mengatakan bahwa Pemprovsu sedang berupaya untuk mewujudkan sekolah formal di Lapas, sehingga anak didik pemasyarakatan tetap bisa melanjutkan sekolah di dalam Lapas.

Kepala LPKA Kelas I Medan, Omo Suratmo mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan wawasan tentang budidaya sayur mayur dengan system hidroponik. “Saya berharap anak-anak ku di sini dapat mengikutinya dengan sepenuh hati dan mudah-mudahan kalian bisa berhasil,” ujar Omo.

Dalam kesempatan itu, Omo juga melaporkan kepada Wagubsu, saat ini kondisi isi dari LPKA Kelas I Medan sebanyak 647 orang, sementara kapasitas hanya 325 orang. “Sebenarnya kapasitas kita bisa lebih dari itu. Tapi saat ini di sebelah area bangunan kita sudah digunakan sebagai rutan perempuan. Hal ini disebabkan LP perempuan yang sudah terlalu sesak, makanya diminta separuh bangunan ini untuk sementara dihuni oleh rutan perempuan,” ujar Omo sembari mengatakan kalau kapasitas LPKA Kelas I Medan sebanyak 420 orang namun sekarang tinggal separuhnya karena sebagian digunakan rutan perempuan yang dibatasi seng.

Dikatakan Omo, inilah kondisi LPKA Kelas I Medan. Omo juga mengatakan telah banyak kegiatan yang dilakukan seperti penyelenggaraan festival band antar pelajar. “Alhamdulillah kondisinya hingga saat ini aman dan kondusif. Anak-anak di sini merasa senang karena mendapatkan kunjungan saat acara festival band dari kawan-kawannya. Inilah yang kita harapkan disamping di luar Lapas ini kami juga menyelenggarakan kegiatan peternakan ikan lele, ayam dan bebek,” terang Omo.

Dalam kesempatan itu, Omo juga berharap kepada Wagubsu agar anak-anak dapat memperoleh Pendidikan formal, sebab di Lapas hingga saat ini belum memiliki sekolah formal. “Inilah yang sangat kami nantikan, sebab di sini banyak anak didik yang putus sekolah. Selama ini kami baru bisa menyelenggarakan program paket bekerjasama dengan PKBM Puspa. Inilah yang kami harapkan ke depan tidak ada lagi paket tapi anak-anak di sini dapat langsung menjadi lulusan yang sederajat dengan sekolah di luar,” harap Omo. (Adek)

Print Friendly