Kasus Pencemaran Nama Baik, Ketua DPC PKB Labura Zeira Salim Ritonga Minta Kapolres Labuhan Batu Periksa Lukman Edy
KANALMEDAN – Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Labuhan Batu Utara (Labura) Zeira Salim Ritonga, SE meminta Kapolres Labuhan Batu segera memanggil dan memeriksa Muhammad Lukman Edy yang diduga telah mencemarkan nama baik pemimpin PKB.
Penegasan itu disampaikan Zeira Salim Ritonga, SE didampingi Wakil Ketua DPC PKB Labura, Herman Nainggolan, Wakil Sekretaris Sulaiman Zuhdi, dan Wakil Bendahara Zaini Hapiz, usai melaporkan M. Lukman Edy ke Polres Labuhan Batu melalui Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) atas dugaan pencemaran nama baik pemimpin PKB, Jumat sore (9/8/2024) ⁸di Rantau Prapat.
Diketahui bahwa Lukman Edy yang juga mantan Sekjen PKB diduga telah melakukan fitnah dan menyebarkan berita bohong melalui berbagai media sosial tentang paģemimpin PKB, sehingga Zeira Salim selaku Ketua DPC PKB Labura melaporkan ke Polres Labuhan Batu, di wilayah kerja PKB Labura karena melanggar pasal 310 KUHP.
“Saat ini Lukman Edy terdaftar dalam Laporan Polisi Nomor ; STTPL/B/1003/VIII/ 2024/SPKT/POLRES LAB. BATU, tertanggal 09 Agustus 2024, dan kita minta agar Kapolres Labuhan Batu segera memanggil dan memeriksa secara hukum atas dugaan pencemaran nama baik yang dilakukan secara sadar dan sengaja sesui pasal 310 KUHP c ucap Lukman.
.
Lukman Edy menyebarkan berita bohong tentang pemimpin PKB dengan pernyataan sentralisasi kepemimpinan, keuangan yang tidak transparan dan meninggalkan kaum nahdiyin, padahal jumlah Kader PKB di DPR RI, DPRD Propinsi dan Kabupaten/Kota konsen Meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia, yang berarti ia melakukan fitnah dan menyebarkan berita bohong, kata Zaira.
“Ini biar jadi pembelajaran bagi kader PKB ke depan, dimana kita sedang meningkatkan kualitas pemimpin PKB melalui Sekolah Pemimpin Perubahan ternyata masih ada kader PKB yakni Lukman Edy, yang lupa diri dan sudah pernah diantar pemimpin PKB menjadi seorang unsur pimpinan di negara RI masa tahun 2009 – 2010,” tutup Zeira. (Nas)