68 Siswa SMAN 3 Medan Lolos Jalur SNBP di Sejumlah PTN di Indonesia

Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Medan Mukhlis S.Pd

KANALMEDAN – Sebanyak 68 siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 3 Medan lulus jalur Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) di berbagai Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia.

Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Medan Mukhlis S.Pd, mengaku bangga dengan capaian prestasi yang sudah ditorehkan siswa-siswa kelas XII.

“Tahun ini dari sisi grade ada peningkatan, tapi jumlah agak menurun. Tahun kemarin itu yang kedokteran hanya 2, tahun ini ada lima, tiga diantaranya di UGM,” ujarnya, Senin (1/04/2024) di ruang kerjanya.

Mukhlis merinci, dari 68 siswa tersebut, 22 diantaranya lulus di Universitas Gajah Mada (UGM), dengan berbagai program studi. Kemudian 17 di Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Negeri Medan (12), Polmed (6), IPB (2), UB (1), UI (1), Unand (2), Undip (1), UNP (1), Unpad (1), UVN Jakarta (1) dan UVJ Jogjakarta (1).

Mukhlis mengklaim tahun ini masih menjadi sekolah terbanyak yang siswanya lulus jalur SNBP di Kota Medan.

Lelaki berdarah Aceh ini mengaku, dalam menciptakan siswa yang lulus di PTN unggulan pihak sekolah memberikan fasilitas terbaik kepada siswanya. Seperti pendampingan psikotes yang diberikan sekolah secara gratis.

“Kami memberikan pendampingan psikotes secara gratis kepada siswa-siswa untuk mengetahui apakah siswa tersebut siap dan mampu dengan jurusan yang mereka pilih. Pendampingan gratis ini kami ambil dari dana BOS,” jelasnya.

Meskipun siswa yang lulus di PTN tidak mencapai target 100 siswa. Tetapi Mukhlis optimis hampir semua siswa kelas XII akan kuliah baik perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta.

Saat disinggung terkait ruang kelas untuk mata pelajaran agama. Lelaki berbadan tinggi semampai ini mengaku pihaknya sudah memfasilitasi siswa-siswa dalam pelajaran agama. Ini terlihat dari ruang khusus yang diberikan dalam setiap mata pelajaran agama.

“Kami menyediakan ruangan khusus untuk siswa-siswa belajar agama. Seperti agama islam kami sediakan masjid. Sementara agama katolik dan protestan kami siapkan rungan terpisah. Tidak kami gabung karena ajaran agama merekakan berbeda,”ucapnya. (Nas)

Print Friendly

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.