Tim PKM UMA Latih Karyawan Kafe Mengelola Keuangan
KANALMEDAN – Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Medan Area (UMA) menggelar Pelatihan Pengelolaan Manajemen Keuangan yang Efektif bagi Karyawan di Kafé Rucci Plus, Jl. KH Agus Salim No.5, Sei Putih, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan.
Ketua PKM Fauziah Rahman, S.Pd,. M.Ak didampingi Anggota PKM Cahya Sagala, S.Pd.,M.Si dan Beltahmamero Simamora, S.IP., MPA kepada wartawan di Kampus I UMA, Jalan Kolam Medan Estate, Rabu (31/1/2024) mengatakan, pelatihan pengelolaan manajemen keuangan sudah dilakukan pada 10 – 11 Januari 2024 di Kafe Rucci Plus Jl. KH Agus Salim No. 5, Sei Putih, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan.
“Selama dua hari (10-11 Januari 2024) sekitar 25 karyawan dan karyawati Kafe Rucci Plus kami latih tentang pengelolaan manajemen keuangan,” kata Fauziah Rahman yang juga dosen Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UMA.
Dikatakan, PKM ini dilaksanakan dengan metode klasikal dan metode pelatihan atau praktik, yaitu dalam bentuk pelatihan singkat pengelolaan keuangan rumah tangga dan investasi dengan menggunakan modul pengelolaan keuangan.
“Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk menambah wawasan khususnya bagi karyawan Kafe Rucci Plus mengenai pengelolaan keuangan yang efektif dan efisien serta membentuk kesadaran, pola fikir dan pola sikap hidup yang konstruktif terutama dalam hal pemanfaatan pendapatan, serta mampu menggunakannya sesuai alokasi dan peruntukan berdasarkan skala prioritas untuk membentuk masa depan menjadi lebih baik,” tutur Fauziah.
Selama ini, tambah Fauziah, pengelolaan keuangan sering dilupakan atau bahkan tidak dipedulikan. Padahal sangat penting untuk bisa mendorong perbaikan kesejahteraan seseorang.
“Kafé Rucci Plus merupakan tempat yang kami pilih untuk melakukan pengabdian, sebagian besar karyawan di Cafe Rucci plus adalah kaum milenial dengan rentang usia 20 – 35 tahun,” tambahnya.
“Kaum milenial sering tidak bijak dalam menentukan pengeluaran. Mereka sering kali mengeluh di akhir bulan dikarenakan kebiasaan mengatur pengeluaran yang kurang tertata. Sebagian pekerja kadang sering mengeluarkan pendapatannya secara kurang bijak, terutama sesaat setelah tanggal gajian,” ungkapnya.
Karena itu, kata Fauziah, aspek perencanaan keuangan menjadi cukup penting untuk segala kalangan, termasuk para pekerja milenial. “Bahkan, para pekerja usia muda ini perlu memikirkan pengelolaan pendapatan secara lebih tertata untuk merencanakan kebutuhan yang akan muncul di masa yang akan datang, maka dari itu program edukasi pengelolaan keuangan ini dipandang sangat penting untuk dilaksanakan guna membentuk kesadaran, pola fikir dan pola sikap hidup yang konstruktif terutama dalam hal pemanfaatan pendapatan, serta mampu menggunakannya sesuai alokasi dan peruntukan berdasarkan skala prioritas,” urainya.
Anggota PKM UMA Beltahmamero Simamora menambahkan, keberhasilan mengelola keuangan ditentukan oleh kedisiplinan untuk menjaga konsistensi gaya hidup hemat dan cerdas.
“Hidup hemat berbeda dengan pelit. Hidup hemat adalah mampu untuk mengutamakan kebutuhan di atas keinginan serta mengatur pemenuhan kebutuhan dengan hal-hal berkualitas secara efisien. Jadi, gaya hidup hemat bukan berarti menekan pengeluaran sehingga tidak memperhatikan kualitas, tetapi mengatur pengeluaran sesuai kebutuhan dan seimbang dengan penghasilan,” tutur Sekretaris Program Studi Magister Administrasi Publik (MAP) UMA ini. (Nas)
.