Sejarah Baru, UMA Lantik Lulusan Program Doktor dan Kukuhkan Dua Guru Besar di Acara Wisuda 24 Juni
KANALMEDAN – Universitas Medan Area (UMA) akan mewisuda 834 lulusannya, Sabtu (24/6/2023) di Gelanggang Serbaguna, Kampus I Jalan Kolam Medan Estate, Sabtu (24/6/2023). Wisuda kali ini akan mencetak sejarah baru UMA. Pasalnya, ini pertamakalinya UMA mewisuda lulusan Program Doktor Ilmu Pertanian, dan juga pertamakalinya UMA mengukuhkan dua guru besar sekaligus di acara wisuda.
“Ya, wisuda hari Sabtu mendatang memang agak beda dengan wisuda sebelumnya. Di wisuda yang bertepatan 40 Tahun UMA ini, untuk pertamakalinya kita akan melantik dua orang lulusan Program Doktor Ilmu Pertanian. Di acara wisuda ini kita juga akan mengukuhkan dua guru besar sekaligus, yakni Prof Dr Syafrida Hafni SE, MSi, dan Prof Hasanuddin MPd, PhD,” kata Rektor UMA Prof Dr Ir Dadan Ramdan MEng, MSc saat menggelar konferensi pers di ruang rapat rektor, Kampus I UMA, Senin (19/6/2023).
Hadir dalam konferensi pers itu, Wakil Rektor Bidang Inovasi, Kemahasiswaan dan Alumni Dr Rizkan Zulyadi SH, MH, dua guru besar UMA yang akan dikukuhkan yakni Prof Syafrida Hafni, Prof Hasanuddin, Ketua Panitia Wisuda Sri Irawati SSos, MAP, Kepala Pusat Penerbitan Media Massa (P2M2) UMA Drs Bahrum Jamil MAP, dan Kabag Humas UMA Suwarni SSos.
Rektor menjelaskan, wisuda periode I Tahun 2023 ini bertema “UMA 40 Tahun, Unggul dalam Mutu Menuju Kompetisi Global”. Pengukuhan dua guru besar di acara wisuda nanti berkaitan dengan tema tersebut.
“Keduanya akan memberikan orasi ilmiah. Setelah itu, akan diberikan SK Guru Besar. Dengan demikian keduanya resmi sebagai anggota prosesi dan senat UMA. Dua guru besar baru ini juga pertama di bidangnya, yakni Prof Syafrida Hafni di bidang manajemen dan Prof Hasanuddin di bidang Psikologi,” kata rektor.
Dan bertepatan pula di 40 Tahun UMA, tambah rektor, UMA akan melantik dua orang lulusan Program Doktor Ilmu Pertanian UMA, yakni Dr Junaidi SP, MP dan Dr Ir Hamdani, SSi, MP, IPM. “Keduanya lulus dengan predikat cumlaude. Tentu ini akan mendorong peningkatatan akreditasi program doktor tersebut, minimal Baik Sekali atau kalau bisa Unggul,” kata rektor.
Rektor menambahkan, pada saat wisuda nanti pihaknya mengundang stakeholder yakni para kepala sekolah SLTA yang lulusannya kuliah di UMA. Mereka akan diberikan buku “Perjalanan UMA 40 Tahun”.
“Hal ini perlu juga disampaikan ke masyarakat bahwa UMA sudah mengabdi selama 40 tahun yang menjadi perguruan swasta yang eksis dan terus berprestasi serta berkembang. Tahun 2033 UMA harus sudah menjadi Green Digital University. Itu yang saya canangkan ketika saya dilantik menjadi rektor periode kedua,” sambungnya.
Wakil Rektor Bidang Inovasi, Kemahasiswaan dan Alumni Dr. Rizkan Zulyadi menambahkan, wisuda tahun ini akan mengusung nuansa Melayu. “Kita tetap membawa budaya kearifan lokal. Pada wisuda tahun lalu nuansa Sunda. Pada wisuda hari Sabtu nanti bernuansa Melayu. Hal ini untuk menunjukkan bahwa UMA menjadi wadah perekat anak bangsa yang ditunjukkan lewat budaya-budaya lokal dan nusantara,” kata mantan Dekan Fakultas Hukum UMA ini.
Ketua Panitia Wisuda Sri Irawati melaporkan, UMA akan mewisuda 834 lulusan. Yakni 729 orang dari Program S1, terdiri dari Fakultas Teknik 140 orang, Pertanian 101 orang, Ekonomi dan Bisnis 170 orang, Hukum 47 orang, Isipol 64 orang, Psikologi 195 orang, dan Saintek 12 orang. Kemudian 105 orang dari Program S2 dan S3, terdiri dari Magister Administrasi Publik 38 orang, Magister Agribisnis 7 orang, Magister Hukum 23 orang, Magister Psikologi 35 orang, dan Doktor Pertanian 2 orang.
Sri yang juga Kepala Biro Administrasi Kemahasiswaan, Alumni dan Informas (BAKAI) menjelaskan, sebelum wisuda UMA melaksanakan pelatihan Persiapan Memasuki Dunia Kerja (PMDK) bagi para calon wisudawan. “Ini dilakukan dalam upaya pembekalan bagi alumni untuk memudahkan mereka mencari pekerjaan sesuai dengan bidang masing-masing,” ujarnya.
Dalam wisuda nanti, UMA juga membuat kegiatan expo, bazar hasil dari kreativitas mahasiswa dan alumni serta menampilkan lab dan kuliner. Di samping itu akan memberikan apresiasi bagi mahasiswa berprestasi.
Sementara itu, Prof Dr Syafrida Hafni SE, MSi dan Prof Hasanuddin, PhD menceritakan bagaimana proses pengajuan usulan untuk guru besarnya yang penuh perjuangan. Melewati berbagai persyaratan yang cukup berat dan bersyukur dapat dilalui dengan sukses.
“Untuk proses pengusulan guru besar ini saya lalui sekitar 1 tahun 9 bulan,” kata Syafrida, Guru Besar Bidang Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMA.
Sedangkan Hasanuddin mengatakan, dia berhasil meraih Guru Besar atas dorongan Ketua Yayasan Pendidikan Haji Agus Salim dan Rektor UMA. “Alhamdulillah, berkas pengusulan yang saya ajukan hanya sedikit perbaikan, yakni soal teknis. Untuk kum yang saya ajukan 1200 lalu dikurangi jadi 900,” kata Dekan Fakultas Psikologi UMA ini. (Nas)