Awas, Ada Invisible Hand Incar Dana Desa
PERBAUNGAN, KanalMedan.Com, – Tenaga Pendamping Profesional (TPP) Kemendesa, terutama Pendamping Desa (PD) dan Pendamping Lokal Desa (PLD), diingatkan untuk selalu mewaspadai kemunculan Invisible Hand (tangan-tangan tak nampak) yang mengincar Dana Desa.
Peringatan tersebut disampaikan Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat (TAPM) Kabupaten Serdang Bedagai, Mayjen Simanungkalit, dihadapan peserta Rapat Kordinasi (Rakor) TPP Zona Kecamatan Teluk Mengkudu, Pegajahan, Pantai Cermin dan Perbaungan di aula Desa Kuta Tengah, Perbaungan, Selasa (14/03/2023).
Mayjen Simanungkalit juga PIC (Person in Charge) Penangan Masalah pendampingan desa di Kabupaten Serdang Bedagai menyebutkan, modus tangan-tangan tak nampak itu biasanya dengan menitipkan program kegiatan agar dibiayai Dana Desa.
Padahal, kegiatan yang dititipkan tersebut, tidak selalu bermanfaat dengan desa dan masyarakat desa. Pemerintahan Desa (Pemdes) biasanya juga tidak dapat mengelak untuk tidak mengakomodir, karena kuatnya intervensi.
“Bentuk kegiatannya biasanya berkutat pada Bimtek ini dan itu. Jumlahnya membebani Dana Desa, walau sesungguhnya tak diperlukan desa karena sudah didampingi TPP”, katanya
Untuk mengantisifasi gangguan tangan-tangan tak nampak itu, Mayjen Simanungkalit mengingatkan keberadaan TPP selaku anak kandung Kemendesa.
“Acuan kerja kita selaku TPP adalah regulasi. Bukan intervensi dari tangan-tangan tak nampak. Mari bekerja sesuai regulasi, fokus pada Permendesa No.8 tahun 2022 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa 2023”,ujarnya.
Terkait itu, pihaknya selaku TAPM Kabupaten berupaya melakukan kordinasi dengan instansi lain dan pihak-pihak terkait di tingkat Kabupaten. Jika dimungkinkan, TAPM Kabupaten bersama Dinas PMD Kabupaten Serdang Bedagai, perlu duduk satu meja dengan pejabat instansi lintas sektoral, baik melalui Focus Disscussion Group (FGD) atau lewat kegiatan ngopi bareng di pagi hari (coffee morning).
Rakor TPP Zona dibuka dan dipandu TAPM Antonius Tarigan juga Kordinator Zona di daerah itu.
Rakor antara lain membahas progress kinerja pendampingan, evaluasi tugas dan fungsi serta menyusun Rencana Kerja Tindanlanjut (RKTL) pendampingan untuk satu bulan berikutnya.
Dalam Rakor itu masing-masing Kordinator Kecamatan (Korcam) menyampaikan progress kinerja, kendala dan masalah. Mereka yakni Suwandi Korcam Teluk Mengkudu,Rusmawati Korcam Pegajahan, Abdul Halim Korcam Pantai Cermin dan Hafez Asad Nasution selaku Korcam Perbaungan.
Dalam kesempatan sama, Kordinator Zona Antonius Tarigan antara lain juga mengingatkan, agar TPP konsisten pada peran dan tugas masing-masing. Karena fungsi TPP di desa sangat penting, yakni sebagai fasilitator, mediator, pembimbing, advokat, pelatih juga sebagai enabler (pengaktif) dan konsultan.(Alex Marbun)