Prof Zulkarnain Lubis Luncurkan Buku Ke-23 “Memimpin Dengan Hati”

KANALMEDAN – Tokoh pendidikan Prof Ir H Zulkarnain Lubis MS, PhD meluncurkan buku karyanya yang ke-23 berjudul “Memimpin Dengan Hati”. Buku ini diperuntukkan kepada masyarakat luas, termasuk para calon pemimpin dan para pemimpin di level mana saja dan pemimpin di bidang apa saja yang mungkin merasa konsep kepemimpinan dengan hati ini dapat dijalankan dan dapat memberi kebaikan.

“Semula buku ‘Memimpin Dengan Hati’ ini saya rencanakan peluncuranya di tanggal cantik 22 Februari 2022 atau 22/02/2022. Tapi mengingat Medan kembali ke level 3 Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), peluncurannya terpaksa saya bikin sederhana saja, menghindari pengumpulan massa,” kata Prof Zulkarnain Lubis saat mengenalkan buku karyanya kepada wartawan di Mr Boeys Cafe, Jalan Bilal Medan, kemarin.

Didampingi sang istri, Dra Hj Yenni Riorita Siregar SPsi, Prof Zulkarnain Lubis menceritakan, ketertarikan menukis buku “Memimpin Dengan Hati”, berawal dari keterlibatnya pada sebuah lokakarya bagi para pimpinan perguruan tinggi negeri dan swasta di Pulau Sumatera dan Kalimantan Barat yang terhimpun dalam Project HEDS dari tanggal 1 sampai 6 November 1993 mengenai “Penerapan Total Quality Management (TQM) untuk Lembaga Pendidikan”. Lokakarya tersebut membahas buku karangan Edward Sallis berjudul “Total Quality Management in Education”.

Selepas lokakarya tersebut, katanya, digagaslah untuk membuat sebuah buku dan Prof Zul diangkat sebagai sekretaris tim penyusun buku yang belakangan diberi judul “Pengelolaan Mutu Total Pendidikan Tinggi; Suatu Buku Pedoman Bagi Pengelola Perguruan Tinggi untuk Peningkatan Mutu”.

“Sejak mengikuti lokakarya tersebut dan mengerjakan buku bersama seluruh tim yang merupakan amanah bagi tim penyusun, saya makin tertarik membaca dan mempelajari buku-buku tentang kepemimpinan yang saya anggap merupakan kunci utama dalam menerapkan konsep Total Quality Management tersebut,” kata Rektor Universitas Medan Area (UMA) periode 1997-2005 ini.

Saat menyelesaikan program doktor di Malaysia, katanya, secara tak sengaja dia menemukan buku-buku tentang Memimpin Dengan Hati di perpustakaan. Setelah membaca beberapa di antaranya, Prof Zul menyimpulkan bahwa “Kepemimpinan Dengan Hati” sangat sesuai dengan konsep dan filosofi TQM.

“Sehingga saya menjadi tertarik untuk mempelajarinya lebih jauh. Hal itulah yang membuat saya terinspirasi saat diminta Bupati Mandailing Natal saat itu, H. Amru Daulay, SH, untuk mendirikan SMA Negeri 2 Plus Panyabungan yang saat didirikan bernama SMA Negeri Plus Mandailing Natal. Filosofi Memimpin dengan Hati (Leading with Heart) yang digabung dengan Mengajar dengan Hati (Teaching with Heart), Belajar dengan Hati (Learning with Heart), dan Bekerja dengan Hati (Working with Heart) sebagai values yang ditanamkan kepada seluruh komponen di sekolah tersebut. Hal tersebutlah yang menginspirasi saya dalam menjalankan amanah pada setiap tugas kendati tidak lagi di sekolah tersebut,” kata pria kelahiran Hutarimbaru (Kayulaut) Mandailing Natal 7 Juli 1962 ini.

Diakuinya, buku ke-23 karyanya ini memang ukurannya kecil dan halamannya juga terbatas serta hanya terdiri atas 17 bab. Isi buku ini diawali dengan mengapa harus menggunakan manajemen dengan hati dan pentingnya menghidupkan hati nurani. Selanjutnya dibahas berbagai terminologi terkait hati yang menjadi kata kunci dalam menjalankan kepemimpinan dengan hati, yaitu komitmen, keikhlasan, ketulusan, integritas, kejujuran, dan pengendalian diri.

“Sekilas diuraikan juga kaitannya antara menggunakan hati dan akal, pentingnya kerjasama, serta beberapa karakter yang harus dimiliki oleh pemimpin yang menjalankan kepemimpinan dengan hati, yaitu cerdas tapi tidak membuat orang lain merasa bodoh, cepat bertindak tapi penyabar, berani tapi tidak nekat, sibuk tapi bersahabat, lebih senang melayani daripada menuntut dilayani, serta efektif berkomunikasi baik sebagai pembicara maupun pendengar yang baik,” tutur peraih Sarjana Statistik dan Magister Statistisk Terapan IPB Bogor ini.

Dijelaskan juga bahwa untuk mengimplementasikan kepemimpinan dengan hati, diperlukan kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual yang baik, serta kepemimpinannya akan berjalan dengan baik jika bawahan, karyawan, dan orang-orang yang dipimpin adalah orang-orang yang juga mau bekerja menggunakan hati.

Guru Besar Ilmu Ekonomi Kerakyatan UMA ini kemudian mengucapkan terima kasih kepada Gubernur DKI Jakarta H. Anies Rasyid Baswedan, S.E., M.P.P., Ph.D dan Gubernur Sumut Letjen TNI (Purn) H. Edy Rahmayadi, yang telah berkenan memberikan kata pengantar untuk memperkaya dan memperluas arti buku karyanya ini.

Prof Zulkarnain Lubis jyga menyampaikan terima kasih kepada Dr. Syahbudin Hasibuan MSi yang bertindak sebagai editor buku “Memimpin Dengan Hati”.

Ditanya tentang harga buku ini, Prof Zul semula ingin menggratiskan buku karyanya. Tapi demi menghargai ilmu pengetahuan, dia buat buku ini terjangkau seluruh kalangan. Yakni Rp35.000 per eksemplar bagi yang mengambil langsung, dan Rp50.000 per eksemplar bagi yang ingin dikirim ke alamat peminat.

INSPIRASI DAN APRESIASI

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menulis pengantar buku “Memimpin Dengan Hati” mengatakan, buku ini mengandung banyak sekali inspirasi dan pengetahuan penting bagi kita untuk menilai dan mengukur kualitas pemimpin di negeri ini. Pemimpin yang baik akan membawa kebaikan pula bagi bangsa ini.

Dalam sejarah bangsa kita, kata Anies, bisa melihat dan membaca bagaimana misalnya Bung Hatta memimpin. Dia memimpin dengan hati. “Sebagaimana disebutkan Prof Zulkarnain dalam buku ini, ‘Seorang yang memimpin dengan hati akan selalu terbuka matanya sehingga tidak buta melihat penderitaan bawahan atau rakyatnya; terbuka telinganya sehingga tidak tuli mendengar jeritan bawahan atau rakyatnya; dan terbuka hatinya sehingga dapat merasakan sakit yang dialami bawahan atau rakyatnya,” kata Anies.

Terlepas dari beragam masalah yang masih melanda negeri ini, tambah mantan Rektor Universitas Paramadina ini, tetapi yakinlah bahwa sebagai bangsa kita sudah menorehkan banyak sekali kemajuan. Untuk menjaga dan memastikan keberlangsungan kemajuan bangsa ini maka kita perlu menilai dan melihat siapa saja pemimpin yang memaksimalkan potensi hatinya. Merekalah yang harus kita ikuti dan pilih.

“Melalui buku ini, Prof. Zulkarnain mengingatkan kita tentang hal mendasar ini. Insya Allah buku ini menjadi amal jariah beliau, dan menjadi inspirasi bagi kita semua,” tutur Anies.

Sedangkan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi yang juga menulis pengantar buku ini, memberikan aspresiasi atas terbitnya Buku “Memimpin Dengan Hati” yang ditulis oleh seorang tokoh Pendidikan yaitu Prof. Ir. H. Zulkarnaen Lubis, M.S., Ph.D.

“Dengan penerbitan buku ini, maka semakin banyaklah khasanah buku hasil karya tokoh-tokoh asal Sumatera Utara yang dapat dibaca masyarakat sebagai pedoman dan bahan inspirasi bagi yang membacanya,” harap Edy.

Melalui buku ini tambah Edy Rahmayadi, kita dapat melihat bagaimana Prof. Ir. H. Zulkarnaen Lubis, M.S., Ph.D., dalam memberikan pengalaman, kesaksian dan fakta yang dialaminya selama menjadi seorang pemimpin di berbagai perguruan tinggi dan Lembaga Pendidikan.

“Dari buku ini juga, kita paham dan mengerti Prof. Ir. H. Zulkarnaen Lubis, M.S., Ph.D., menyuarakan hati dan mengulasnya dengan tulisan dan penuh harapan agar seorang pemimpin dapat menjalankan amanah, tugas dan fungsinya dengan selalu mengedepankan dan mengutamakan hati nurani, agar tercipta pemahaman tentang menjadi seorang pemimpin yang baik,” tutur Edy Rahmayadi. (Nas)

Prof Ir H Zulkarnain Lubis MS, PhD didampingi sang istri, Dra Hj Yenni Riorita Siregar SPsi, saat mengenalkan buku “Memimpin Dengan Hati” kepada wartawan.
Print Friendly