Proaktif Tangkal Radikalisme dan Terorisme, USU Tandatangani MoU dengan BNPT dan PTPN Holding
KANALMEDAN – Pencegahan radikalisme dan terorisme di Indonesia perlu terus ditingkatkan dan dilakukan secara massif di berbagai institusi, termasuk perguruan tinggi. Atas dasar hal tersebut, Universitas Sumatera Utara (USU) melalui Rektor Dr Muryanto Amin, SSos, M Si, melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan PT Perkebunan Nusantara PTPN Holding, di Ballroom JW Marriot, Jalan Lingkar Mega Kuningan Jakarta, Selasa (15/6/2021).
Selain Rektor USU, penandatanganan dari dua institusi lainnya dilakukan oleh Direktur Utama PTPN Holding Mohammad Abdul Gani dan Kepala BNPT Komjen Pol Dr Drs Boy Rafli Ammar, MH. Tiga institusi tersebut nantinya akan melakukan tindak lanjut kerja sama dalam koridor MoU yang menjadi salah satu upaya mewujudkan link and match antara perguruan tinggi dengan dunia usaha, dalam hal ini PTPN dan BNPT.
Penandatanganan MoU juga sekaligus dirangkaikan dengan Seminar bertajuk “Moderasi Beragama untuk Menangkal Terorisme dan Radikalisme” yang ditayangkan melalui aplikasi zoom. Seminar tersebut menghadirkan Rektor USU Dr Muryanto Amin, sebagai salah satu pembicara, di samping Kepala BNPT Periode 2026-2020 Komjen Pol Drs Suhardi Allius, MH dan Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT Mayjen TNI Hendri Paruhuman Lubis.
Dirut PTPN Holding Mohammad Abdul Gani dalam sambutannya mengatakan bahwa penandatanganan MoU dan pelaksanaan seminar itu perlu dilakukan sebagai upaya untuk melakukan penguatan nilai-nilai ke-Indonesia-an dan keragaman yang sudah ada sejak masa lampau. “Toleransi dalam keberagaman ini sesungguhnya sudah diinisiasi dan dibangun sejak lama di masa lampau. Jadi kita berharap agar mengendurnya nilai-nilai tersebut di masa belakangan ini dapat kembali kita eratkan, sehingga tidak mudah terpapar oleh tindakan radikalisasi dan terorisme,” tegasnya.
Abdul Gani menegaskan bahwa penandatanganan MoU ini merupakan landasan kerja sama dalam bidang pendidikan dan latihan, penguatan karakter kebangsaan, maupun kerja sama membangun link and match antara perguruan tinggi dengan dunia usaha.
Pada kesempatan selanjutnya, Kepala BNPT Komjen Pol Dr Drs Boy Rafli Ammar, MH, juga mengamini pendapat tersebut sembari mengingatkan kembali bahaya dari aksi radikalisme dan terorisme itu. Di mana jaringan teroris menyalahgunakan agama, merekrut orang-orang dan mempengaruhi mereka untuk melakukan aksi terror dan menciptakan ketakutan serta perpecahan.
“Kita harus waspada terhadap berbagai kegiatan radikalisme ini. Diharapkan seminar yang dilaksanakan pada hari ini dapat menjadi media yang mampu mencegah terjadinya radikalisasi agama, khususnya yang dilakukan secara massif melalui media sosial,” tandas Boy.
Lebih lanjut ia memaparkan, bahwa saat ini ada lebih dari 202 juta pengguna internet, di mana 180 juta di antaranya adalah para pengguna medsos aktif dan 30 persen dari jumlah tersebut merupakan kalangan milenial. Maka media sosial menjadi sangat rentan digunakan untuk kepentingan radikalisme dan besar sekali peluangnya dalam merekrut pengikut-pengikut baru
“Kita wajib mengantisipasi hal tersebut, terutama dimulai di lingkungan sekolah dan kampus. Mengingat aksi radikalisme dan terorisme ini menyasar kaum muda dan wanita sebagai pelaku. Militansi dua kelompok ini diakui sangat tangguh dalam melaksanakan aksi. Semua pihak harus waspada dan ikut berperan serta, termasuk kalangan kampus. Semuanya bisa menjadi objek maupun subjek dari aksi ini,” katanya.
Komjen Boy Rafli secara khusus juga meminta USU lebih pro aktif dalam mengawasi gerak-gerik para mahasiswa dan tenaga pengajar di lingkungannya, sehingga tidak memungkinkan tumbuhnya paham-paham radikalisme dan mengantisipasi lebih dini. Menurutnya, Indonesia menjadi wilayah yang sangat potensial untuk menyebarkan paham radikal, sehingga kita harus selalu mawas diri.
Ia menyebutkan, bahwa BNPT merupakan trigger mechanism dalam penanganan radikalisme dan mengajak semua orang untuk ikut berperan dan memiliki nilai-nilai imunitas dalam menghadapi virus radikal intoleran.
“Kami sangat berterima kasih kepada Universitas Sumatera Utara yang mau bekerjasama dalam melawan radikalisme dan terorisme ini. Kami kasihan terhadap anak-anak muda yang tengah tumbuh dan berkembang, jika harus disesatkan ke hal-hal yang tidak benar. Kami ikut serta membantu Rektor USU dalam mencegah terjadinya penyimpangan tersebut. Jangan sampai mereka mengadopsi nilai-nilai yang tidak sejalan dengan Pancasila, mengingat mereka adalah entitas penting bangsa,” tandasnya.
Turut hadir dalam kesempatan itu, anggota MWA USU yang juga Ketua Dewan Redaksi Media Indonesia Usman Kansong dan para civitas akademika USU, para Dewan Komisaris, Direksi dan SEVP PTPN I-XIV, serta jajaran Pimpinan dan Deputi BNPT, baik secara luring maupun daring. (Nas)